Udah 26 part aja mwehehehehe
Gak kerasa, ya!
Aaaaa gak mau pisah sama kalian 🙁
🌕🌕🌕
Siang ini , Elang dan yang lainnya berada di Gramedia untuk mencari novel dan sebagainya. Ya, Elma sama Elsa ingin membeli novel yang baru saja terbit dan meminta di temenin sama tiga Remaja tersebut.
" Apa kalian masih lama buat milih novel?" Tanya Cakra membuat kedua gadis tersebut menoleh kepadanya.
Ya, ini bukan tipe Cakra yang suka pergi ke gramedia untuk membeli buku sejenis Novel dan sebagainya.
"
Bentar, dong! Masih banyak novel yang belum gue beli, nih!" Elak Elsa membuat ketiga laki-laki tersebut menghela Nafas panjang dan pasrah saja.
Ya, mereka ngikut aja kemana mereka mau.
Ting
Ponsel milik Elang pun berdering membuat laki-laki tersebut menghentikan langkahnya dan mengambil ponsel tersebut.
Emily
|| Elang lo di mana?
|| Ini Daffa tiba-tiba saja kejang-kejang, lo sama yang lain datang lah cepat-cepat ke rumah sakit.Seketika Elang kaget melihat pesan dari Emily, apa yang terjadi dengan laki-laki tersebut?
" Guys, mending kita cepat-cepat ke rumah sakit, kata Emily dia tiba-tiba saja kejang-kejang," Ujar Elang membuat mereka berempat kaget dengan ucapannya.
" Astaghfirullah, lebih baik kalian duluan saja yang ke sana, nanti kamu nyusul," Ujar Elma dan mendapatkan anggukan dari ketiga remaja tersebut.
Tanpa pikir panjang Elang, Cakra dan Dean pun melangkahkan kakinya untuk pergi ke rumah sakit dimana Daffa di rawat.
🌕🌕🌕
"Emily! Apa yang terjadi dengan Daffa? Pasti kamu yang bikin dia kayak gini?" Tanya Cakra yang asal nuduh
"Apa gunanya gue nyakiti Daffa?"
Jujur Emily tidak habis pikir dengan laki-laki tersebut yang menuduhnya tanpa bukti. Pasti udah tau siapa yang selam.a ini jahat sama Daffa, tetapi kenapa masih menuduhnya?
"Mungkin lu ingin balas dendam ke Daffa karena dia bela Elsa bukan?"
Seketika gadis tersebut terdiam sejenak, sebenarnya dia sangat kesal dengan kejadian tersebut tetapi dia juga punya otak juga.
" Tapi___"
" TAPI APA, HAH?" bentak Elang yang di penuhi dengan Emosi.
Deg
Seketika hati Emily sakit setelah laki-laki tersebut membentak dirinya, padahal selama ini ayahnya tidak pernah membentaknya.
Air mata pun mengalir dan membasahi pipi milik gadis tersebut, dia pun melangkahkan kakinya untuk pergi dari sana.
"Astaghfirullah, bisa kan kalian gak usah menuduh Emily yang engga-engga? Mana mungkin dia melakukan itu semua kepada anak saya? Emily udah mengenal dia sebelum Mengenal Elang sama Cakra," Ujar Amanda yang tidak terima kalau Emily di tuduh yang engga-engga oleh teman seangkatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alfariz (End)
Подростковая литература⚠️FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ Daffa Ghazi Alfariz adalah seorang laki-laki yang terlahir dari keluarga kaya dan sangat populer di kalangan sekolah. laki-laki tersebut di paksa untuk ikut keluarganya pergi ke luar negri " kita akan ketemu lagi kalau ki...