Jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi, dirumah yang bisa dibilang yah mewah dengan dua lantai. Terdapat seorang remaja yang masih tertidur pulas, dikamar ini ada alat penyaring udara juga untuk menjaga agar udara tetap bersih kamar dengan nuansa biru muda. Kamar nya berada di lantai dua pojok, dia diminta pindah tapi orangnya keras kepala tidak mau lah dia.
Sementara didapur ada Axel yang sedang sibuk memanggang roti untuk sarapan.
Dirumah ini tidak ada pembantu hanya ada supir satu untuk mengantarkan Maxwell yaps setelah kejadian yang menimpa keluarga mereka cuma Maxwell yang tidak diperbolehkan untuk menyetir mobil mereka lebih rela membayar orang untuk mengantarkan Maxwell, Axel juga sih tapi kadang kadang kalau engga mau naik motor soalnya searah jalan kesekolahan mereka. Tapi ada kok. setiap seminggu sekali orang datang bersih bersih bayaran Sandy.
Abang dan mas datang ke dapur berniat untuk membantu dibungsu.
"Abang tolong bangunin Maxwell aja dia pasti belum bangun" minta Axel pada Abang Sandy lah.
Kenapa Axel engga panggil Abang ata mas ke Maxwell karena dia merasa buat apa toh yang lebih dewasa dia dan sekarang mereka satu kelas.
Abang mengangguk sebagai jawaban dan menaiki tangga menuju kamar Maxwell
dan benar saja Maxwell masih tertidur dengan suara dengkuran orang yang punya masalah pada paru paru cenderung tidur mendengkur.
"Max, bangun yuk. Mau sekolah kan, mandi sana ini sudah jam 6 lewat" bisik Sandy agar Maxwell tidak kaget.
Ada lengahan sebagai jawaban
Perlahan mata indah yang berbinar bak bolham lampu terbuka
"Bangun mandi"
"Iya Abang, engga bisa apa 5 menit lagi"
"Oke engga bangun engga usah sekolah istirahat seharian dikamar"
"Eh eh iya bang ini bangun kok" langsung bangun membuang selimutnya, dan pergi kekamar mandi
"Pelan pelan max nanti pusing, mandinya pakai air hangat" sambil geleng geleng kepala melihat tingkah adiknya itu. Lalu membantu menyiapkan seragam, mengecek buku pelajaran sekolah adiknya itu.
TBC
Ini cuma hayalan oke
KAMU SEDANG MEMBACA
4 pilar kehidupan
Short Storysetiap rumah memiliki pilar kehidupan nya begitu pula dengan keluarga salvador yang memiliki 4 pilar, walaupun pilar utamanya telah tumbang tetapi 4 pilar lainnya berusaha untuk menopang satu sama lainnya.
