Max sudah cukup lama tertidur hari sudah mulai siang jadi dirinya dibangunkan untuk makan siang
"Max bangun yuk makan dulu" Axel sambil menciumi wajah dari max
"Euhg" max mulai terbangun dan merasakan ada yang aneh tapi apa dia juga belum paham betul.
Mas membantunya untuk duduk menyandar di atas bantal yang sudah ditumpuk agar senyaman mungkin pastinya.
Masker oksigen pun sudah di lepas diganti nasul canulla agar max bisa makan siang
Makan siang untuk dirinya, tangannya juga sudah diinfus oleh Kevin, kalau kalian bingung kenapa Kevin tuh bisa melakukan itu semua karena Kevin adalah mahasiswa kedokteran yang sedang koas. Masih muda calon dokter ganteng pinter kurang apalagi coba Kevin ini kurang nya cuma satu muka datar jarang ngomong sama orang lain. Rumah mereka memang lumayan lengkap peralatan medis karena kan tau anggota keluarga nya memiliki sakit asma dan saya tahan tubuh yang tidak baik jadilah lebih baik dipersiapkan semuanya.
"Loh kok makanan bubur sih, aku engga mau"
"Makan max atau mau mas pasang ngt saja?" Tanya mas singkat namung membuat max ketakutan dia tau ngt tuh apa dan pernah merasakan nya saat masih ada kedua orang tuanya. Kalian pikir almarhum orang tuanya membebaskan tentu saja tidak sebenar max justru merasakan kebebasan pas ortunya meninggal Abang dan mas sibuk mengelola perusahaan mencari uang padahal warisan sudah banyak juga wkwkwk, Axel sibuk sekolah.
"Tidak mau" dan memulai mengambil sendok untuk makan bubur max makan dengan sangat lambat sekali.
Abang yang kesal menunggu mengambil sendok lalu memulia menyuapi max. Hanya butuh waktu 15 menit untuk max menghabiskan makanan nya karena disuapi"Kalian tidak makan?"tanya max kok ini saudara malah dikamar dia semuanya
"Kami sudah makan" Axel
"Jangan tidur lagi tidak baik setelah makan langsung tidur" cegah Abang dan mengangkat tubuh max
"Turunkan Abang aku tidak mau digendong"
"Diam atau kamu akan jatuh"
"Abang turun aku mau ke toilet"
Bukannya menurunkan max Abang justru mengeratkan gendongannya
"Diam nanti sesak lagi, Jangan memberontak" kevin yang tengah membantu membawakan tabung oksigen portabel. Lain kali mungkin mereka harus membelikan selang yang lebih panjang biar tidak ribet membawa nya.
"Ah aku mengompol lagi untuk kedua kalinya dalam sehari" karena lagi lagi max kelepasan dan mengeluarkan air kencingnya. Mukanya di duselkan di dada biang abang dia malu wajahnya sudah memerah, tapi tunggu kenapa tidak basah? Pikiran max berputar dia tidak bodoh apakah keluarga nya kembali memakainya popok, max segera menghapus pikiran itu
"Sudah sudah tidak papa, mulai sekarang jangan pernah menahan untuk buang air kecil lagi yah itu tidak sehat" Kevin
Max baru lepas dari dipopok pada saat SMP dimana bertepatan dengan meninggalnya bunda dan ayah.
Kedua orang tuanya tidak memarahi malah bunda senang, saudaranya mereka tidak mempermasalahkan lagi pula ayah dan bunda juga perhatian mereka Axel dia tidak iri dirinya bukan tipe bungsu yang manja memang kebalik kok, dia mau punya adik dan max sebenarnya tidak mau punya adik wkwkwk"Maksud mas apa?" Tanya max dengan suara kecil tapi masih mampu untuk didengar
"Jangan bilang kalian memakaikan aku popok?" Tanya curiga
"Iya, kami menggunakan takut kamu terjatuh atau menahan buang air kecil tidak baik, lihat kamu sekarang sering drop kami takut" jawab Axel dengan muka dibuat sedih.
Max yang tadinya mau marah malah tidak jadi adiknya jarang sekali menampilkan wajah sendu sedih seperti itu apalagi semenjak orang tua mereka meninggal axel sangat mandiri dan malah menjaga dirinya.
Bukan kah kurang ngajar jika marah marah pada orang yang sudah melakukan segala cara untuk dirinya."Kali ini aja yah nanti engga usah, aku masih bisa ke toilet" jawab max
Tapi dijawab dengan gelengan oleh saudaranya yang lain apa cuma kali ini tentu tidak lah kalau bisa selamanya bahkan membuat max ketergantungan pada mereka itu yang diinginkan.
TBC
Lanjut kaga?
Ada yang baca kaga sih?
KAMU SEDANG MEMBACA
4 pilar kehidupan
Short Storysetiap rumah memiliki pilar kehidupan nya begitu pula dengan keluarga salvador yang memiliki 4 pilar, walaupun pilar utamanya telah tumbang tetapi 4 pilar lainnya berusaha untuk menopang satu sama lainnya.