[7] Simulasi Neraka

2 1 0
                                    

~C A N Y O U L I S T E N T O M E ~
~B A N D A A C E H ~
~ R A B U , 4 S E P T E M B E R 2 0 2 4~

“Game kita kali ini simple, kita Cuma lomba berenang dua putaran. Kalau lo bisa ngalahi gue dan Celyn otomatis lo bisa bebas dari bully kita. Tapi kalau lo kalah otomatis lo harus jadi babu kita selama lo masih nginjakkan kali di SMA Cakrawala. Gimana oke gak?” Tanya Valerina.

Mungkin semua itu bakalan menjadi seimbang saat Luna bisa berenang. Tapi masalah terbesarnya saat ini Luna merupakan orang yang sangat bodoh dalam bidang olahraga. Jika dalam hal pendidikan Luna masih bisa mengatasinya dengan mudah tapi kalau sudah berhubungan dengan olahraga, lebih baik Luna menyerah saja.

“Seperti biasa keterdiaman lo, berarti yes dalam kamus kita.” Siska langsung menuju bibir kolam renang.

Celyn dan Valeria langsung masuk ke dalam kolam renang, sedangkan masih terdiam dan memikirkan bagaimana caranya ia bisa menang dalam taruhan kali ini.

Byurr

Dengan tidak sabar Siska langsung mendorong Luna. Gadis itu yang semula belum bersiap langsung berusaha menaikkan kepalanya ke atas agar dapat menghirup oksigen. Sedangkan ketiganya tertawa melihat Luna seperti tikus yang masuk kedalam air, tidak dapat mengontrol dirinya.

“Lo malu-maluin tau gak, anak bayi aja bisa berenang masa lo gak bisa,” ledek Valerina.

“Buruan lo kesini,” ujar Celyn yang tidak sabar melihat Luna masih terbatuk-batuk karna kemasukkan air.

Setelah ketiganya berbaris, Siska yang ada di atas memberikan aba-aba, “Satu….dua….ti…tiga.”
Setelah hitungan ketiga Celyn dan Valerina langsung berenang kearah seberang meninggalkan Luna yang masih berusaha mengumpulkan keberaniannya untuk memasukkan kepalanya kedalam air.

Dengan keadaan yang mendesak Luna mencoba memasukkan kepalanya dan mulai mengangkat kakinya agar dapat mengapung dan mulai menggerakkan kakinya itu guna mendorongnya kedepan. Namun, baru maju sekitar dua meter Luna menurunkan kakinya kembali dan menaikkan kepalanya untuk menghirup oksigen.

Kemampuan yang minim akan renang membuat Luna rasanya ingin menangis terlihat Celyn dan Valerian sudah memutar untuk kembali kearah selanjutnya. Luna pun mulai memasukkan kembali kepalanya kedalam air dan mengangkat kedua kakinya.

“Lo berenang gaya apaan dah, kayak katak anjirr. Hahaha,” Siska tertawa puas melihat Luna yang berenang dan terlihap egengap-enggapan.

Saat Celyn yang pertama kali menyelesaikan misi, dilanjut dengan Valerina keduanya dapat dengan mudah menyelesaikan misi karena mereka memang sudah mendapatkan pelatihan renang sejak dini. Berbanding terbalik untuk Luna yang kesehariannya hanya di habiskan dengan belajar dan belajar agar terus menghasilkan piala yang dapat memepertahankan beasiswanya.

Celyn dan Valeria ikut naik ke atas dan bergabung dengan Siska yang asik melihat pertunjukan dimana Luna yang tidak bisa berenang terlihat seperti orang bodoh jika dilihat dari atas. “Luna lo beneran kayak orang tolol ternyata kalau dari atas,” ujar Celyn sambil terus tertawa.

Setelah menyelesaikan dua kali putaran Luna menuju pinggir kolam dengan maksud ingin naik ke atas. Dengan sekali tendangan Luna kembali masuk ke air. Siapa lagi pelakunya kalau bukan diantara mereka bertiga.

Celyn dengan mudah membuat Luna kesulitan bernapas karena setiap Luna ingin naik ke atas Celyn anak selalu menahan kepala Luna dengan kakinya agar terus berada dalam air. Celyn, Siska dan Valeria terus tertawa melihat ke adaan Luna yang mulai kehabisan napas, berbanding terbalik dengan merena Luna yang berada di dalam air melihat sepessang kaki pucat yang mengantung dari atas.

ᴄᴀɴ ʏᴏᴜ ʟɪꜱᴛᴇɴ ᴛᴏ ᴍᴇ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang