part 2

1.2K 2 0
                                    

Boby

Setelah kemarin aku harus memuaskan para siswi di ekstrakulikuler seks itu, hari ini saat jam istirahat, seperti pesan bu ida ku harus ke ruang labor biologi yang letaknya jauh dari gedung kelas, lebih ke kebun sekolah untuk melakukan pengecekan spermaku.

Setibanya di labor tersebut aku disambut oleh husna dan salah satu siswi lainnya yang kuketahui namanya nia, seorang gadis berjilbab panjang, berwajah kalem, toketnya samar-samar 34B, hari ini iya menggunakan jilbab panjang berwarna putih menyesuaikan baju osis lengan panjang yang ia gunakan, rok SMAnya longgar.

"Ngapain bob jam segini kesini?" Tanya husna. "Ini na, aku mau cek sperma atas permintaan bu ida" jawabku. Husna terlihat terkejut, dan menarikku ke ruangan uji sperma yang mirip seperti ruang pemeriksaan dokter, "cek sperma?jangan-jangan yang menjadi model seks kemarin siang itu kamu ya?" Tanya husna. Aku nunduk malu. "Iya na" jawabku singkat.

Wajah husna terlihat bahagia, "disini cek sperma ada servisnya loh.." ucap husna, "servis apa?" tanyaku. "Kalau cek sperma biasa kan si pria yang mau diuji spermanya perlu masturbasi sendiri dan dimasukkan ke wadah, tapi kalau disini kami menyediakan servis sepong dan ngentot", aku kaget, "bayar ndak?" tanyaku.

"Kalau sepong aja ndak bayar, kalau ngentot menyesuaikan petugasnya, kalau sama aku sampai puas 200 ribu aja bob" jelas husna. "Oo gitu, kalau si nia itu bisa ndak diminta jasa ngentot?" tanyaku, "Oo kamu tertarik dengan nia? Bisa, biasanya dia minta 500 ribu loh karena kan dia berjilbab panjang gitu, jadinya jual mahal, tapi kamu coba aja deh".

Mendengar pernyataan husna bahwa si nia bisa 'dipake' juga aku senang sekaligus deg-degan. Aku keluar dari ruang uji,"hai nia, kamu petugas disini juga?" tanyaku pada nia. "Iya ni bob, mau cek sperma ya?" Tanya nia. "Iya ni nia, kamu bisa servis aku ndak?" tanyaku. Nia menatapku sekejap lalu berkata

"Bisa sih, mau full ya? Kalau full 500 ribu bob", aku mengecek dompetku dan ternyata aku hanya membawa 300 ribu itupun uang sisa bayar spp. "Gak bisa kurang ya nia?" tanyaku. "Bisa aja sih, tapi ada syarat" jawab nia.

"Apa itu syaratnya?" tanyaku. "Ukuran penismu harus lebih dari 16 cm, dengan diameter cukup gemuk dan mampu bertahan kurang lebih 10 menit saat aku servis, maka bisa jadi kamu kubuat gratis. Gimana?", aku sedikit kaget mendengar penjelasannya. "Oke, boleh kamu cek dulu?" tanyaku. "Baik, mari masuk ke ruang uji" ucap nia.

-Ruang Uji Sperma-

Aku membuka celana SMA ku beserta cd ku dan memperlihatkan kontolku yang masih lemas ke nia, nia memperhatikan dengan seksama, nia memintaku baring telentang di kasur uji. Nia mempersiapkan stopwatch untuk menghitung kemampuanku bertahan selama ngentot. Lalu ia mulai mengelus dan mengocok pelan kontolku seolah dia sudah terbiasa megang kontol.

"Gede juga ya..." ucapnya singkat. Saat kontolku sudah tegang, matanya sedikit terbelalak namun mencoba tetap tenang, karena rupanya tantangan yang ia berikan bisa kupenuhi, kontolku yang mengacung tegang ia tatap dengan wajah horny sambil terus dia kocok.

mulustrasi nia

Nia naikkan lengan baju osisnya sedikit,mungkin supaya tidak belepotan kalau aku crot. Nia selempangkan jilbab panjangnya ke bahu, dan pelan tapi pasti ia mulai mengecup kontolku dan mengulum penuh kontolku, "Hmmm..slurp..mmm" desah manja nia, aku melihat aktifitas nia, ternyata dia melakukan teknik deepthroat dengan sangat telaten.

💖Skandal Sekolah Pelosok💖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang