The Lost Tomb (Vol 1 IND) End

Bab 27 Kebohongan

Begitu mendengar ini, sebuah pikiran terlintas di benak saya seolah-olah saya tiba-tiba menemukan petunjuk tersembunyi. "Apakah kedua orang ini benar-benar bertukar pikiran pada menit terakhir?" tanyaku dengan heran.

Zhang Qillin mengangguk lalu menatap mayat itu. “Pria ini sengaja menipu Raja Shang dari Lu selama ini. Dia ingin menggunakan kekuatan Raja Shang dari Lu untuk mencoba dan mencapai keabadian sendiri.”

“Bagaimana kamu mengetahui semua ini? sepertinya kau sudah mengalaminya sendiri.”

Zhang Qillin menggelengkan kepalanya, “Saya sendiri belum pernah mengalaminya. Ketika saya bertengkar di makam Dinasti Song beberapa tahun yang lalu, saya menemukan satu set lengkap buku sutra dari Periode Negara-negara Berperang. Buku-buku itu ternyata adalah otobiografi Tie Mian Xiansheng. Setelah menjelaskan semua aspek rencana kepada Raja Shang dari Lu, ia membakar rumahnya sendiri lalu melemparkan tubuh seorang pengemis ke dalam api agar terlihat seperti ia telah terbakar sampai mati bersama keluarganya. Setelah itu, ia berpura-pura menjadi pengemis dan lolos dari kematian. Raja Shang dari Lu tahu bahwa ada sesuatu yang salah dengan semua itu, tetapi ia tidak dapat melakukan apa-apa. Tie Mian Xiansheng menunggu Raja Shang dari Lu dimakamkan, lalu dengan mudah menyelinap ke dalam makam, menyeret tubuh Raja Shang dari Lu yang tidak bisa melawan keluar dari baju zirah giok, dan mengenakannya pada dirinya sendiri. Raja Shang dari Lu telah berusaha keras untuk sampai sejauh ini, tetapi pada akhirnya semuanya jatuh ke tangan Tie Mian Xiansheng. Dia mungkin tidak pernah membayangkan hal seperti itu akan terjadi.”

“Jadi jika mayat Raja Shang dari Lu diseret keluar dari baju zirahnya, bukankah itu berarti mayat berdarah lainnya telah tercipta?” tanyaku. “Jadi, apakah ada mayat lain di suatu tempat di tempat ini?”

“Dia tidak menuliskannya dalam otobiografinya, tetapi mungkin Raja Shang dari Lu tidak cukup lama mengenakan baju zirah hingga menjadi mayat berdarah.” Ada pemandangan nyaman di matanya. “Dia hanya menyebutkannya secara singkat. Tidak terlalu banyak detail tentangnya karena kejadian itu hanya bagian dari biografinya.”

Aku menatap Zhang Qillin. Aku tidak tahu kenapa, tapi tiba-tiba aku merasa kalimat terakhir itu bohong. Aku melirik Paman ke Tiga dan melihat bahwa dia juga sepertinya tidak mempercayainya. Dia pasti tidak ingin memberi tahu kami sesuatu dan berbohong, tetapi mengungkapnya sekarang tidak akan ada gunanya.

Setelah Zhang Qillin selesai berbicara, dia segera kembali ke wajahnya tanpa ekspresi seolah-olah dia telah menyelesaikan tugasnya. Kemudian dia berdiri dan berkata, “Sudah hampir fajar. Kita harus meninggalkan tempat ini.”

"Tidak, kami belum menemukan anjing laut hantu itu," kata si gendut. "Apakah kamu melihat semua barang bagus ini? Tidak ada gunanya bagi kami untuk pergi sekarang tanpa membawa satu pun."

Zhang Qillin menatap dingin, nampaknya masih merasa sedikit bermusuhan terhadapnya. Pria gemuk itu mengabaikannya dan berkata, “Baiklah, baiklah. Tapi bagaimana kalau kita membawa baju zirah giok ini? Mungkin ini satu-satunya di dunia. Saya hanya memikirkan kepentingan semua orang.”

Dia benar juga. Paman ke Tiga menepuk pantatnya dan berkata, "Lalu kenapa kamu berlama-lama? Cepat selesaikan dengan cepat supaya kita bisa keluar dari sini."

Tiba-tiba aku kehilangan minat pada semua hal itu dan tidak ingin membantu mereka jadi aku menutup mataku dan memutuskan untuk beristirahat sebentar. Namun pada saat itu, beberapa tetes air tiba-tiba jatuh di wajahku. Awalnya mengira itu hujan, tapi ketika aku mendongak, aku melihat wajah aneh mayat berdarah itu mengintip dari tepi kasur giok, kedua mata tanpa pupil itu hanya beberapa inci dari dahiku.

Aku terkejut saat kepala mayat berdarah itu terus menggelinding ke tepi kasur batu giok dan jatuh ke tanah. sepertinya ada sesuatu di dalamnya. Pria gemuk itu ingin mendekat dan melihat, tetapi Zhang Qillin menangkapnya dan berkata, "Jangan bergerak. Amati saja dari sini dulu."