Dominan dan agresif, kesan itulah yang aku dapatkan setelah secara sengaja memancing amarah dalam diri lelaki yang lebih muda dariku bernama, Jungwon. Setelah bertanya mengenai, "Kalau aku memaksamu sekarang, apa nuna akan menyebutnya pemerkosaan juga? Bukankah nuna yang ingin mengendarai ku pertama kali? Sayangnya, aku tak suka dikendarai nuna. Aku dominan." Jungwon cium bibirku begitu brutal sampai tak biarkan aku menarik napasku barang sedetik saja.
Ia gunakan tubuhnya untuk menahan pergerakanku, tak lupa Jungwon berikan manjaan lain di tubuhku seperti mengelus permukaan perut hingga meremas dadaku. Untuk hubungan bersama Jungwon, aku sama sekali tak melakukan pemberontakan apapun karena memang aku yang memancingnya pertama kali. Berbeda dengan yang Heeseung lakukan dahulu, lelaki itu murni memaksaku karena niatku bertemu dengannya malam itu hanya ingin berteman bukan bersetebuh seperti yang aku niatkan bersama Jungwon malam ini.
Setelah puas meremas dadaku, tangan kanan Jungwon turun memasuki celana dalamku lalu mulai menuntun pahaku terbuka padanya. Sebelum ia memainkan jemari tangannya pada kewanitaanku, Jungwon hentikan ciuman kami untuk berkata, "Tak bisakah kita melakukanya di atas kasurmu nuba? Aku ingin memperkosamu asal-asalan!" ucapan kotor Jungwon tersebut malah membangkitkan rasa horny dalam diriku berpuluh kali lipat dari sebelumnya.
Apalagi setelah melihat ekspresi seksi di wajah Jungwon saat ini. Fuck!
Dengan tangan yang bergetar, aku dorong secara perlahan tubuh Jungwon yang menindihku untuk bangkit dari sofa ini. Tanpa kata, aku gandeng tangan lelaki itu untuk mengajaknya masuk ke dalam kamarku, sementara Jungwon hanya terus tersenyum penuh arti sambil sesekali menoleh ke arahku.
Setelah kami masuk dan aku kunci pintu kamarku, Jungwon balik tubuhku menghadap dirinya lalu ia dorong tubuhku sampai membentur dinding kamarku. Jungwon bawa tangannya meremas leherku sambil ia posisikan kaki kananya berada di antara kedua pahaku. Jungwon bawa lututnya naik agar bergesekan dengan kewanitaanku yang masih terbalut jeans hitam.
"Aku tanya sekali lagi, nuna. Jika aku memaksamu berhubungan badan denganku detik ini, apa kau akan menganggap ini sebuah pemerkosaan juga?" tanya Jungwon yang malah memancing rasa trauma semakin hebat dalam diriku.
Tanpa sadar aku menangis dan berkata jujur pada Jungwon, "Tidak Jungwon, karena sejak awal aku berniat menginap di apartemen mu karena aku ingin sekali menggoda mu untuk tidur denganku. Sementara, malam saat Heeseung memperkosaku, niatku hanya ingin berteman dengannya. Aku tak pernah melakukan hubungan apapun sebelum bertemu Heeseung. Maafkan aku, Jungw-" belum selesai aku berbicara, Jungwon cium bibirku begitu brutal sampai membuatku tak bisa menarik nafasku.
Dengan gerakan cepat Jungwon tanggalkan baju dan celana di tubuh kami berdua sambil tak henti mencium bibirku walau pangutan kami harus terlepas beberapa kali agar baju tersebut tanggal dari tubuh kami berdua.
Berhubung adegan dewasa yang aku upload kena peringatan oleh wattpad terus, jika kalian ingin membaca silahkan berkunjung pada link di profilku yaa. Sudah aku upload guys👍