PART 6

1.1K 104 12
                                    

Kini diruang osis, para anggota osis sedang berkumpul untuk mengadakan rapat mingguan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini diruang osis, para anggota osis sedang berkumpul untuk mengadakan rapat mingguan. Rapat yg selalu diadakan ketika hari terakhir sekolah.

Rapat ini biasa nya membahas apa saja yg terjadi disekolah dalam seminggu terakhir, dan seno selaku ketua osis selalu membuat sesi diskusi untuk menerima keluhan apa saja yg dialami para anggota nya.

Saat dirasa anggota nya sudah lengkap, seno memulai rapat itu.

"Baik rekan rekan. Minggu ini gue ingin kembali mengingatkan, kita sebagai osis harus benar benar menindak tegas ketika ada murid yg ketauan melanggar peraturan"

"Kemarin, gue dapat laporan dari salah satu anggota yg kurang puas dengan hasil kerja kalian. Gue gak bakal sebut siapa orang nya, yg jelas kalo kejadian kaya gitu terus terjadi, kualitas osis di angkatan kita pasti akan menurun dan guru guru gak bakal percaya lagi sama kita"

"Gue harap kedepan nya kita bisa lebih berani lagi, jangan takut sama murid murid bandel yg coba coba melanggar peraturan, jelas ya ?" ucap seno panjang lebar.

"JELAS SEN..." ucap para anggota yg satu angkatan dengan seno.

"JELAS KAK..." jawab para anggota yg adik kelas.

Selama rapat tadi, marsha menatap sinis ke arah ashel. Rupanya dia yg telah mengadu pada seno atas apa yg terjadi di rooftop waktu itu.

Marsha memang selalu ingin ashel terlihat buruk dimata seno dan para anggota osis lain nya. Bahkan dia sering melebih lebihkan cerita untuk menjelek jelekan kinerja ashel sebagai wakil ketua osis.

Rapat pun dibubarkan. Para anggota langsung pergi ke kelas nya masing maing, dan ada juga yg memilih bersantai diruang osis seperti yg sedang chika dan ashel lakukan.

"Lo tau kan shel maksud dari rapat tadi ? Dan lo juga tau kan siapa orang yg seno maksud ?" tanya chika pada ashel yg duduk disamping nya.

"Iya chik, gue tau dan gue juga paham" tentu saja ashel tau bahwa marsha lah orang yg sudah mengadu pada seno.

"Lo yg sabar yah shel. gue yakin para anggota masih mau lo yg jadi wakil osis, termasuk gue" ucap chika mengelus bahu sahabat nya ini.

"Iya chika. Makasih yah lo selalu percaya dan selalu nyemangatin gue" ucap ashel tersenyum, kalau boleh jujur sebenar nya dia juga capek jika harus selalu dimusuhi marsha.

"Tangan lo kenapa ?" chika melihat pergelangan tangan ashel yg merah dan sedikit lebam.

Ashel melihat tangan nya dan baru sadar rupanya cengkraman adel tadi sangat kuat sampai meninggalkan bekas.

"Gapapa chik, biasa lah ada murid rese" ashel mengelus pergelangan tangan nya yg mulai terasa sedikit sakit.

"Ada yg jahatin lo ?" tanya chika.

"Biarin aja chik, udah gue kasih pelajaran kok anak nya" ucap ashel yg tidak ingin membuat chika khawatir.

"Lo kalo ada apa apa bilang yah sama gue" chika memegang kedua bahu ashel.

"Iya chika...sekali lagi makasih yah"

Kedua nya pun melanjutkan obrolan nya diruang osis sambil menunggu bel jam pulang sekolah.
.
.
.
.
.
Dimalam hari nya, adel sedang berada di sebuah club malam. Dia menerima tawaran oniel yg mengajak nya untuk clubing. Rupanya oniel benar benar mengajak adel ke tempat hiburan malam seperti yg diucapkan nya kemarin di rooftop.

Kini kedua nya sudah ada disalah satu meja club, hanya berdua. Adel tidak berniat ingin mabuk parah, ia hanya ingin menghangatkan tubuh nya dengan minuman alkohol sambil menikmati live music dipanggung yg ada didepan nya. Mereka berdua memang sengaja memilih club yg santai, tidak jedag jedug.

Tiba tiba ada sekelompok orang yg mendatangi meja nya dan...

Bugh....brak.....

Satu orang menarik kerah baju adel dan langsung saja menghajar nya sampai adel terjatuh dan mengenai botol minuman yg ada di meja hingga berserakan.

"Woyy apa apaan lo" oniel mendorong kasar orang itu lalu membantu adel untuk berdiri.

"Itu balasan buat lo yg udah berani berani nya nyentuh dan bersikap kasar sama ashel" tunjuk orang itu pada adel yg sudah kembali berdiri. Dan orang itu adalah zee.

Rupanya ada orang yg melapor pada zee tentang perlakuan adel pada ashel siang tadi di sekolah. Zee yg mendengar itu pun tentu saja marah besar.

Dan malam ini, ternyata zee berada di club yg sama dengan adel dan oniel. Dia juga sedang mabuk bersama teman teman nya, namun dengan keadaan yg sudah parah sekali.

Tadi zee yg berada dimeja nya melihat adel bersama oniel tengah minum dan langsung saja menghampiri kedua nya.

"Omongin baik baik dulu anjing" disini oniel yg tersulut emosi melihat teman nya yg tiba tiba dihajar.

Berbeda dengan adel, dia masih tampak tenang sambil memasang wajah dingin nya. Tapi hanya wajah nya saja yg tenang, tidak dengan hati dan isi kepala nya. Dia sedang berpikir langkah apa yg harus dia lakukan.

Sekilas adel melirik pecahan botol kaca yg ada diatas meja, dia sempat berpikir untuk langsung menusuk leher zee menggunakan pecahan kaca tersebut namun tidak jadi, itu terlalu beresiko jika dilakukan ditempat umum seperti ini.

Kemudian adel menatap satu persatu orang yg ada didepan nya. rupanya adel mengetahui beberapa teman zee karena mereka satu sekolah dengan nya.

"Itu peringatan terakhir dari gue, tapi kalo lo coba coba kasar sama ashel lagi gue bakal bertindak lebih jauh lagi" ucap zee penuh penekanan, lalu pergi meninggalkan meja adel dan oniel.

Kejadian rusuh di club malam memang sering terjadi, jadi semua orang yg kini melihat kejadian itu pun tidak peduli, semua nya acuh dan bersikap masing masing.

"Del lo masih enjoy kan ?" oniel coba mengajak adel untuk duduk lagi.

Adel tidak menjawab nya, lalu oniel coba menepuk bahu nya.

"Del ?"

Adel pun tersadar "Aman niel"

Jujur oniel merasa takut ketika melihat ekspresi wajah adel yg tidak terlihat seperti biasa nya.

"Dia punya masalah apa sih sama lo ?" tanya oniel.

"Dia yg selalu mulai duluan, gue ke toilet dulu bentar"

Adel pun pergi ke toilet meninggalkan oniel yg sedang membereskan meja nya yg berantakan.

Didalam toilet, adel mengeluarkan ponsel nya dan mencari beberapa informasi tentang penyewaan mobil. Lalu kembali memasukan ponsel nya.

Dia menatap tajam wajah nya dicermin.

"Udah gue bilang jangan coba coba sentuh gue. Sekarang lo udah masuk daftar hitam gue"

"Buat kalian temen temen nya, untung aja kalian gak ikut campur. Tapi udah gue tandain muka lo satu satu"

" Dan buat para pelaku kasus flora, kalian harus bersyukur karena gue gak bakal ngurusin kalian dulu. Sekarang ada yg lebih penting" ucap adel panjang lebar dengan wajah tersenyum penuh arti.

 Sekarang ada yg lebih penting" ucap adel panjang lebar dengan wajah tersenyum penuh arti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyum seringai gaya andalan seorang adellion.

Adellion's RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang