PART 36

604 71 1
                                    

Dua bulan kemudian, siswa siswi kelas 12 SMA Harapan Bangsa telah berhasil memenangkan peperangan melawan musuh terakhir yg bernama Ujian Nasional, mereka semua telah menyelesaikan ujian terakhir nya dengan baik meski harus mengorbankan banyak hal. Mulai dari tenaga, pikiran, mental dan juga waktu bermain nya. Namun semua pengorbanan itu dibayar manis oleh hasil yg menunjukan jika seluruh murid dinyatakan lulus dengan nilai rata rata tertinggi ditingkat nasional.

Sekarang hanya satu hal yg mereka tunggu tunggu, yaitu pesta prom night. Prom night adalah acara perpisahan sekolah yang biasanya diselenggarakan oleh sekolah menengah atas menjelang akhir tahun ajaran. Acara ini bertujuan untuk merayakan kelulusan dan perpisahan siswa siswi dari masa remaja menuju dewasa nya.

Namun dibalik kegembiraan itu, mereka semua sempat dikejutkan dengan kejadian mengerikan yaitu meninggal nya freya dalam kejadian naas yg telah menimpa nya di unit apartement milik nya sendiri. Hal itu tentu saja kembali menghebohkan penjuru sekolah, semua murid sempat dibuat ketakutan dengan kejadian itu namun polisi bisa dengan cepat mengeluarkan statement resmi jika kebakaran itu dipicu oleh korsleting arus listrik yg rusak, bukan karena pembunuhan.

Namun sebagian murid tidak langsung percaya begitu saja, mereka meyakini jika kejadian itu disengaja oleh seseorang karena semua nya sangat kebetulan. Mulai dari meninggal nya jason dan christian, lalu hilang nya marsha, kemuadian kematian zee dirumah sakit, dan terakhir freya yg tewas terbakar. Semua itu saling berkaitan dengan kasus pembulliyan yg terjadi satu tahun lalu. Jika benar, maka si pelaku telah berhasil melakukan balas dendam nya.

Lupakan pembahasan itu, mari kita kembali pada pemeran utama kita yaitu adel dan ashel, sore ini mereka berdua tengah berada disalah satu butik mewah dan terkenal dikota ini. Mereka berniat ingin mengambil pesanan jas dan dress yg akan mereka kenakan malam ini untuk pergi ke prom night.

Sudah 10 menit adel terduduk disofa butik untuk menunggu ashel yg sedang mencoba gaun nya diruang ganti, sesekali ia meminum kopi yg sudah ia pesan lalu melihat jam yg ada ditangan nya. "Lama banget si." gumam nya.

Adel sudah lebih dulu mencoba jas nya dan langsung cocok.

Tak lama dari itu ashel keluar dari balik tirai dengan satu paper bag ditangan nya. Ashel tersenyum ketika melihat raut wajah adel yg ditekuk karena menunggu nya terlalu lama. "Sayangg."

Adel menoleh lalu tersenyum. "Udah? Suka gak?" tanya nya lalu menarik tangan ashel untuk ikut  duduk disamping nya.

"Udah, aku suka banget." ashel menggenggam tangan adel lalu ia mainkan jari nya.

"Ada yg mau kamu beli lagi gak? Biar sekalian sebelum pulang."

"Emmm..." ashel terlihat sedang berpikir menampilkan wajah gemas nya, jika bukan ditempat umum adel ingin sekali mencium nya.

"Tas mau gak?"

"Gak usah deh, kita langsung pulang aja takut telat." ashel melihat jam tangan nya menunjukan pukul lima sore, sedangkan prom diadakan jam delapan malam nanti.

"Yaudah yuk." adel lebih dulu bangkit lalu menarik tangan ashel, satu tangan nya menjingjing paper bag milik nya dan milik ashel.

Kedua nya langsung pulang ke apart adel, ashel memang sengaja tidak pulang dulu kerumah nya karena takut merepotkan adel yg harus bolak balik, lagian ia juga sudah ijin pada orang tua nya.

Setelah sampai adel langsung menyerahkan paper bag milik ashel. "Kamu aja yg duluan mandi." ucap nya lalu mengecup pipi ashel.

Ashel tersenyum lalu masuk lebih dulu ke kamar mandi, sedangkan adel memilih untuk duduk disofa lalu memainkan ponsel nya. Beberapa saat kemudian adel menoleh ketika pintu kamar mandi terbuka memperlihatkan ashel keluar hanya menggunakan handuk sebatas dada dan paha nya.

Adel bangkit lalu menghampiri nya, ashel mundur beberapa langkah karena melihat tatapan adel yg sangat nakal menuju ke arah nya. Ashel menghembuskan nafas lega ketika adel langsung membelokan badan nya masuk ke kamar mandi.

"Dasar mesum." gumam ashel lalu meraih paper bag nya dan masuk ke kamar adel. Setelah masuk ashel langsung memakai gaun nya lalu mengoleskan makeup tipe natural diwajah cantik nya. Tak lupa ia juga menata rambut nya agar sesuai dengan tema pakaian nya malam ini. Setelah itu ashel berdiri dan memandangi pantulan dirinya di cermin besar.

Ashel tersenyum melihat dress merah maroon itu, sangat cantik sekali menempel ditubuh nya, memperlihatkan bahu putih nya lalu turun ke bagian dada nya yg sedikit terbuka menampilkan belahan payudara nya, lalu mata nya turun menatap lekukan indah dibagian pinggul nya, terlihat sangat panas sekali.

Ashel menggigit bibir nya karena baru kali ini ia mengenakan pakaian seterbuka ini walau pun tidak ada yg memaksa nya, ia hanya coba sedikit berani saja untuk mengekspos tubuh yg selalu adel puji keindahan nya ketika sedang 'bermain.'

Pintu kamar itu terbuka memperlihatkan adel yg sudah rapih dengan tuxedo mewah nya. Ashel terus memperhatikan adel yg mulai mendekat lewat pantulan cermin.

Adel memeluk ashel dari belakang dan melingkarkan sepasang tangan nya diperut ashel. "You look so pretty." bisik nya tepat ditelinga ashel lalu menciumi bahu polos kekasih nya itu.

Tangan ashel mengelus pipi adel lalu memandangi bayangan mereka berdua dicermin. "We look so perfect." ucap ashel sedikit tidak fokus karena adel terus menciumi bahu nya bahkan mulai menuju ke area leher nya.

"Enough del, we have to go now." ucap ashel mendorong pelan tubuh adel untuk menjauh karena takut kebablasan, lalu ia berbalik menatap nya. "Nanti aja yah." ucap nya pelan lalu mengecup lembut bibir adel sekilas.

Adel mengangguk, dia memang sering kehilangan kontrol jika didekat ashel, apalagi sekarang gadis itu mengenakan dress yg sangat sexy, akan sangat berbahaya jika terlalu lama berduaan dengan nya. Setelah itu mereka berdua langsung turun untuk segera pergi ke sekolah karena jam sudah menunjukan pukul tujuh malam.

Selama diperjalanan, ashel tidak sedikit pun melepaskan genggaman tangan nya dengan adel, sesekali ia melepaskan nya ketika adel memerlukan dua tangan untuk mengontrol setir mobil nya. Sesekali juga ia menciumi punggung tangan itu.

Apa ashel sudah sebucin ini jika telah mencintai seseorang? Pikir adel.

Semakin banyak adel belajar semakin banyak juga ia mengetahui banyak hal, contoh nya fenomena ashel yg bisa berubah drastis dari yg dulu membenci nya sekarang jadi tak mau lepas dengan nya.

Fenomena itu ada penjelasan ilmiah nya, nama nya adalah Stockholm syndrome.

Stockholm syndrome adalah kondisi ketika terbentuk ikatan psikologis dalam diri para korban kepada para pelaku nya. Sindrom ini dihasilkan dari serangkaian keadaan yang cukup spesifik, yakni ketimpangan relasi kuasa selama masa penyiksaan, penculikan, atau hubungan yang kasar.

Simpel nya adalah alih alih membenci si pelaku, si korban malah menaruh rasa simpati atau bahkan rasa cinta pada si pelaku, hal itu dilakukan untuk meningkatkan peluang atau kesempatan nya untuk bertahan hidup.

Adellion's RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang