E02 Sex Now, Love isn't Needed

87 21 3
                                    

🌹WARNING!!🌹

HANYA CERITA FIKSI DAN TIDAK ADA HUBUNGAN DENGAN KISAH NYATA KEHIDUPAN AKTOR ATAU ARTIS YANG MENJADI PEMERAN DI DALAM CERITA INI!!
JANGAN MELAKUKAN PLAGIAT DENGAN MENGAMBIL IDE TANPA SEIZIN PENULIS!!
TERIMA KASIH

Author Point Of View On

Hari kini menjelang malam, Tay dan Milk baru saja sampai di rumah mewah bergaya kuno klasik dimana sang Iblis tinggal. Mereka langsung mengeluarkan Gulf dari dalam mobil lalu membawanya masuk ke dalam dengan menggunakan kursi roda. Meskipun terlihat kurus, namun tubuh Gulf cukup berat bagi Tay dan juga Milk.

"Ayo kita antarkan dia ke Tuan Iblis sekarang!" Ucap Tay.

"Tunggu, kita belum memberinya obat perangsang!"

"Kamu benar."

Milk segera mengambil obat perangsang tetes dari dalam mobil lalu memasukkan ke dalam mulut Gulf. Dia memberikan cukup banyak agar sang Iblis tidak merasa kecewa dengan pelayanan yang persembahan mereka lakukan. Tay yang melihat hal itu hanya diam saja dan menyerahkan semuanya kepada Milk. Setelah selesai, mereka langsung membawa Gulf masuk ke dalam rumah itu.

Sesampainya di dalam, mereka berdua menidurkan Gulf di dalam kamar dimana sang Iblis dengan wajah seram sudah menunggu.  Tay dan Milk tidak merasa takut sedikit pun dengan wajah Iblis itu karena mereka sudah terbiasa dengan hal itu. Sang Iblis memuji kerja dua pengikutnya itu karena memberi persembahan tepat waktu.

"Kerja bagus!"

"Terima kasih Tuan." Ucap Tay dan Milk secara bersamaan.

"Apakah kalian sudah memberikan obat perangsang kepada orang itu?"

"Tentu saja Tuan, kami sudah melakukannya." Ucap Milk.

"Aku kira kalian melupakannya lagi."

"Maafkan kami Tuan atas persembahan kami yang kemarin. Kami berjanji tidak akan melupakan hal penting itu lagi."

"Anak yang kemarin sangat membuat aku sakit kepala. Dia selalu memberontak ketika melayaniku."

"Maafkan kami Tuan." Ucap Tay dan Milk secara bersamaan.

"Ini membuat aku tidak memiliki selera saat ingin melakukan hubungan intim dengannya. Dia tidak terlihat seksi dan hanya menatapku dengan penuh rasa kebencian."

"Maafkan kami, Tuan. Kami pastikan yang kali ini berbeda."

"Aku harap kalian mendapatkan yang tepat kali ini. Sekarang, keluarlah dari kamarku dan tutup pintunya saat kalian pergi!"

"Baik Tuan." Ucap Tay.

Tay dan Milk kini keluar dari dalam kamar itu. Sang Iblis kini berjalan menghampiri Gulf yang sedang tertidur di atas tempat tidur lalu mengusap wajahnya dengan lembut. Tiba-tiba saja wujud sang Iblis berubah menjadi seorang pria tampan dengan wajah tegas dan tubuh yang berotot. Dia tidak menyangka kalau selera pria cantik di hadapannya ini terlihat sangat menarik. Sang Iblis berencana menggunakan wujud itu untuk mengganti wujudnya yang menyeramkan.

"Kamu memiliki kenangan yang indah dengan orang ini ternyata. Tapi sayang, dia meninggal karena kecelakaan di usianya yang muda." Ucap sang Iblis.

"Ugghhh..." Gulf kini mulai menyentuh tubuhnya sendiri di dalam tidurnya.

"Bangunlah! Aku tidak sabar untuk menikmati tubuhmu." Ucap Iblis itu sambil berbisik.

"Ugghh panas! Kenapa tubuhku tiba-tiba panas? Ughh..."

"Obat perangsang nya sudah mulai bereaksi. Ini lebih kuat dari biasanya. Dua orang itu pasti memberikannya sangat banyak."

Gulf kini membuka kedua matanya ketika tubuhnya terasa sangat panas. Gulf mulai menyentuh tubuhnya sebelum menyadari ternyata ada seseorang yang duduk di sampingnya. Gulf merasa terkejut setelah menyadari ada seseorang di sampingnya karena melihat sosok kekasihnya yang telah meninggal di hadapannya.

"Phi Mew? Benarkah ini Phi Mew? Phi, aku merindukanmu. Hiks.. Hiks.." Gulf langsung memeluk tubuh kekasihnya itu dengan tubuh yang terus menggeliat merasakan panas yang luar biasa.

"Kamu berbohong!"

"Aku tidak berbohong emhhPhii! Panas.. tubuhku terasa panas." Gulf terus menggeliat di dalam pelukan sang Iblis.

"Kamu sudah bertunangan dengan temanku. Bagaimana aku bisa percaya kepadamu?"

"Aku dengan Phi Kao tidak ada apa-apa. Dia melamarku dan bertunangan dengan aku hanya untuk.." Kata-kata Gulf menggantung. Dia mencoba menahan nafsu yang kini mendesak untuk keluar.

"Untuk apa?" Sang Iblis kini sengaja menekan Gulf dan membuatnya merasa bersalah.

Sang Iblis ingin memanipulasi Gulf dan mengendalikannya sehingga dia sengaja memainkan sedikit drama dalam hubungan ini. Gulf adalah seorang yang baik dengan empati yang tinggi sehingga rela melakukan apapun untuk seseorang yang dia cintai. Gulf yang tidak bisa menahan panas tubuhnya kini melepaskan pelukannya dari sang Iblis lalu menggenggam tangan sang Iblis dan membawanya ke dadanya.

"Aku menyayangi anaknya Phi, karena Phi Kao sering menitipkan anaknya kepadaku. Dia sedang dalam proses perceraian dengan istrinya, jadi sering meninggalkan anaknya sendirian di rumah. Dia melihat aku sangat menyayangi anaknya, jadi dia memutuskan untuk melamar aku."

Kao dan istrinya sudah lama berseteru, namun baru memutuskan berpisah ketika Kao memiliki perasaan kepada Gulf. Kao yang tidak ingin melepaskan Gulf langsung mengikat Gulf agar tidak berpaling ke orang lain. Ini membuatnya bersikap sedikit posesif kepada Gulf. Gulf yang nampak biasa dengan sikap Kao, membuat Kao nyaman memiliki hubungan percintaan dengan Gulf.

"Segampang itu kamu melupakanku aku Gulf?" Iblis dengan wajah Mew itu membuat Gulf kini merasa bersalah.

"Aku terpaksa menerima lamarannya dan bertunangan dengannya karena anaknya memaksa aku."

"Kamu tidak pernah mencintai aku sebelumnya dan sampai saat ini."

Sang Iblis sebenarnya tahu apa isi hati Gulf. Gulf sangat mencintai Mew bahkan sampai detik ini dimana Mew sudah meninggal lima tahun yang lalu. Gulf sengaja pindah apartemen untuk melupakan Mew, namun bayang-bayang Mew masih terus menghantui Gulf. Rasa bersalah tidak mau pergi dari hati Gulf.

"Aku mencintaimu. Aku sangat mencintaimu. Hiks.. Hiks.." Gulf kembali memeluk sang Iblis sambil menangis dan membuatnya sangat merasa bersalah kepada sang Iblis yang sengaja berwujud menjadi kekasih Gulf itu.

Gulf melepaskan pelukannya dari sang Iblis lalu melepas cincin yang tersemat di jarinya dan memberikannya kepada sang Iblis. Sang Iblis malah menatap Gulf dengan bingung. Sang Iblis tahu kalau cincin itu adalah pengikat Gulf dan Kao, makanya dia merasa bingung sekarang.

"Kenapa melepasnya?"

"Aku akan memutuskan pertunangan itu. Aku tidak mau membuatmu terluka."

"Bagus.." Sang Iblis berhasil menghasut Gulf.

"Ughh panas sekali! Tubuhku terasa panas!"

Sang Iblis yang kini sudah dikuasai oleh nafsu mulai menjalankan kegiatan panas mereka berdua. Sang Iblis mulai mencium bibir Gulf yang lembut dengan sangat rakus sehingga membuat Gulf mabuk kepayang rasanya. Sentuhan demi sentuhan terasa berarti untuk Gulf karena dia merindukan sentuhan kekasihnya itu.

"Ughh.." Desahan terdengar memenuhi seisi ruangan kamar itu.

Sang Iblis merasakan sesuatu yang aneh dengan tubuhnya. Dia tidak pernah merasakan senikmat ini ketika bercinta dengan manusia. Sang Iblis kini menyelusuri ceruk leher dan juga dada Gulf dan memberikan kissmark di sana. Tanda merah itu kini menghiasi tubuh Gulf yang putih dan mulus.

"Masukkan sekarang Phi! Masukkan sekarang!"

"Aku akan membuatmu berkali-kali hamil Gulf. Aku tidak akan melepaskanmu." Ucap sang Iblis sambil tersenyum.

Author Point Of View Off

ANGEL WINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang