E09 Demon Bride

59 16 4
                                    

🌹WARNING!!🌹

HANYA CERITA FIKSI DAN TIDAK ADA HUBUNGAN DENGAN KISAH NYATA KEHIDUPAN AKTOR ATAU ARTIS YANG MENJADI PEMERAN DI DALAM CERITA INI!!
JANGAN MELAKUKAN PLAGIAT DENGAN MENGAMBIL IDE TANPA SEIZIN PENULIS!!
TERIMA KASIH

Author Point Of View On

"Aghh, kepalaku sangat sakit akhir-akhir ini. Aku harus berubah kembali menjadi wujudku yang asli. Kalau tidak, aku akan kehilangan banyak energi." Batin sang Iblis sambil memegang kepalanya yang terasa sangat sakit akhir-akhir.

"Anak itu benar-benar mampu membuatku jatuh cinta kepadanya pada pandangan pertama dan rela melakukan semuanya agar dia tidak pergi dariku. Dia seperti seorang malaikat yang sengaja dikirim untuk berperang denganku, namun sayang, ketika dia kalah, aku malah mematahkan sayapnya agar dia tidak bisa kembali ke surga." Sang Iblis kini melihat ke arah Gulf yang sedang tidur.

"Entah bagaimana jantung yang tidak pernah berdetak tiba-tiba berdetak saat pertama kali menyentuh wajahnya." Ucap sang Iblis.

Sang Iblis kembali mengingat kejadian saat pertama kali membelai lembut wajah Gulf yang sedang tertidur. Jantungnya yang tidak pernah berdetak, tiba-tiba berdetak. Sang Iblis merasakan ada yang aneh kepada dirinya sendiri. Dia mulai berubah wujud agar Gulf tidak takut kepadanya. Setelah itu, Gulf tiba-tiba bangun dan langsung menangis ketika melihatnya.

"Perasaan macam apa ini? Kenapa dia terlihat sangat sedih ketika melihat ke arahku?"

"Eughh Phi..."

Gulf ingin menangis saat itu, namun obat perangsang itu lebih kuat mengendalikan pikirannya. Gulf menggeliat kepanasan meminta ingin di sentuh. Gulf merindukan seseorang yang berada di hadapannya, namun tidak bisa mengatakannya dengan jelas. Pikirannya sangat kacau, dan dia berusaha berpikiran normal karena tidak seharusnya orang di depannya itu ada di depannya.

Sang Iblis kini kembali ke masa kini, dia mulai memikirkan hal lain. Semakin dia memikirkannya semakin terasa pusing kepalanya. Dia membutuhkan jiwa seorang manusia agar kembali pulih. Semenjak bersama dengan Gulf, dia tidak bisa memakan jiwa Gulf karena dia telah mempersiapkan Gulf untuk menjadi istrinya. Dia mencintai Gulf dan mereka hanya melakukan hubungan seks beberapa kali saja dalam seminggu.

"Aku merasa aku telah berubah. Ini bukan sifatku yang sebenarnya. Aku menjadi orang lain saat bersama anak itu." Ucap sang Iblis.

Sang Iblis baru menyadari, sejak awal dia bertemu dengan Gulf, dia sudah mulai berubah. Tidak memaksakan kehendak dan mengalah untuk Gulf. Beberapa kali mencoba mengendalikan Gulf, namun sikap Gulf yang keras terkadang susah untuk dikendalikan. Sang Iblis juga tiba-tiba merasa takut ketika menyakiti makhluk lemah itu, padahal dulu, dia sangat menyukai menyiksa orang lemah seperti itu.

***

Keesokan Harinya...

Malam kini semakin larut, sang Iblis telah bersiap untuk pergi keluar dengan pakaian yang rapi setelah memastikan Gulf telah tertidur dengan lelap. Ketika sang Iblis akan berjalan keluar dari dalam kamar, tiba-tiba terdengar suara yang menghentikan langkah kakinya.

"Phi Mew, Phi.." Panggil Gulf.

"Huh?" Sang Iblis lalu berbalik untuk melihat ke arah sumber suara itu.

Sang Iblis tampak terkejut ketika melihat Gulf kini sudah bangun dan sedang menatap ke arahnya dengan tatapan sendu. Sang Iblis merasa luluh dan tidak tega ketika melihat tatapan itu. Dia merasa kasihan ketika melihat Gulf menatapnya seperti itu. Sang Iblis tahu kalau Gulf pernah ditinggalkan dan tidak ingin ditinggalkan lagi.

ANGEL WINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang