- Chap 17

46 9 0
                                    

Last chapter

Tsukasa kembali mengambil sendok yang berisi air sup dengan potongan sayuran.

"Oh.." Rui langsung melepaskan tangan nya dari hidung Tsukasa "ga adil.."

________________

Setelah mereka pergi makan , Rui dan Tsukasa kembali ke dalam Rumah.

Di sana Tsukasa sedang menyiap kan baju sekolah nya untuk besok yang dia bawa dari rumah tapi tsukasa melupakan kardigat nya, tapi sekarang sudah akan mulai musim semi sebentar lagi akan ada festival musim semi dengan tema bunga sakura akan di adaakan. Mungkin pagi nanti tidak akan terlalu dingin menurut nya.

Rui memasuki kamar nya "ada sesuatu, Tsukasa kun?" Tanya nya dengan penasaran.

Tsukasa menggeleng "Ohh- Tentu tidak! Semua aman .. mnn kamu akan hadir sekolah kan besok?"

Rui tersenyum seperti biasa dan mengangguk "tentu~ Tapi gapapa kan kalo aku bawaa-"

"GAAAA ,GAGAGGAAA BOLEHH LAGII" Potong tsukasa yang muak karna Pacar nya yang akan memulai experiment bom atau petasanya lagi.

Rui menggunakan wajah pura pura sedih "yahh Kasar nyaa.." canda si rambut unggu di depan pintu, rui mulai masuk menuju Tsukasa. Dengan tiba tiba rui mencium kening pacar nya lalu berbaring ke kasur seperti tidak ada sesuatu yang terjadi

Tsukasa terkejut mendapati kecupan itu, rona merah muda muncul di pipi atas nya. Karna malu dia munutup wajah nya dengan seragam sekolah "APAAA APAAN ITUU.. T-tiba tiba sekali..!"

Rui terkekeh  "gapapa, aku udah lama ga lakuin itu.." untuk masa ini Rui benar benar merasa menang karna TIDAK ada yang menganggu hubunganya lagi, Tsukasa ada milik nya tidak ada yang lain.

Tsukasa hanya dapat mengembungkan pipi nya karna malu dan berjalan untuk menaruh seragam nya. "rui, kamu akan tidur lebih awal hari ini?"

Rui sedikit berpikir "mungkin tidak oh.. ada apa Tsukasa kun??"

Tsukasa berbaring di samping Rui "Jika begitu, aku mau sedikit bercerita dan membahas sesuatuu.. yaa hehe jika kamu tidak masalah, Rui.. Eh-"

Rui langsung menatap Pacar nya dengan senang "ayo, cerita kana saya pada ku..hanya aku" seperti nya tui tidak sengaja melebihkan kata kata nya.

Tsukasa hanya dapat mengangguk "jadi umm yang pertama.. teman smp ku, Sora. Kamu ingat kan rui??"

Rui mengangguk, rui senagat semangat saat Tsukasa akan bercerita tentang hari hari atau. Tetapi senyuman nya sedikit memudar saat mendengar kata 'sora' Rui tetap berusaha tenang "iyaa aku ingat, ada apa dengan nya??"

Tsukasa menatap rui melanjutkan pembahasanya "sebelumnya kamu memblokir nya di hp ku saat aku tertidur dan YAA aku- aku tidak masalah dengan itu.. hanya saja dia meminta ku untuk membuka blokir nya lagi, teman nya memberi chat kepada ku untuk itu.. Jadi, Apa yang harus ku lakukan.. Ruii??"

Wajah rui sudah benar benar datar dengan expresi yang tak bisa di baca, Tangan nya mulai mengelus pipi pacar nya berusaha tetap lembut di depan nya "yaa bukan masalah jika kamu membuka blokir nya, Aku percaya pada mu. Tenang sajaa" bohong Rui, dia hanya ingin tetap terlihat menghargai Tsukasa tapi suara nya sudah menjelaskan dia cemburu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Red Means I Love UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang