- Chap 16

51 5 2
                                    

Last chapter

Setelah beberapa menit dari itu, Tsukasa berniat untuk mandi Tapi sayang nya Rui sudah tertidur memeluk tubuh Tsukasa dengan erat membuat nya sulit melepaskan nya. Karna kasihan Tsukasa diam tak membangunkan nya, yang ada dia mengantuk dan ikut tertidur di sofa.

__________

Tidak berlangsung lama dari sore itu jam 06:26 sore menjelang malam, Rui terbangun, dia mengucek mata kanan nya dengan lemas "Mnhhh..(?)" Rui duduk dan menatap ke arah sosok yang masih tertidur. Rui meng- hembuskan nafas nya "oh. . . Dia juga"
Ucap Rui yang beranjak pergi ke kamar mandi, dia melamun di depan jermin dan wastafel, Wajah nya masih mengantuk dan bingung menatap diri nya sendiri di cermin.

Di sisi lain tsukasa mulai terbangun, tangan nya menepuk sofa mengira Rui masih di sana, beberapa kali ia melakukanya hingga ia sadar bahwa tui tidak di sofa. Tsukasa langsung terbangun "Huh..??" Tsukasa langsung turun dari kasur.

"RUII.." Ucap Tsukasa panik konyol yang berjalan ke arah Kamar Rui, Tapi dia mundur melihat pintu kamar mandi sedikit terbuka dan terdiam beberapa detik singkat lalu membuka pintu kamar mandi "kamu di sini, Ruii.." ucap nya sambil menghampiri Rui dengan semangat "kamu tiba tiba Rui! Aku panik..!!" Ucap Tsukasa sok merasa keren dan melindungi.

Rui terkekeh dan mulai mundur dari wastafel "hm?? Panik untuk apa Tsukasa, aku tetap dekat dengan mu lho..Haha" Rui mendekat dan mengelus pipi Tsukasa.

Kepala Tsukasa sedikit menyenderkan kepala nya ke tangan Rui di pipi nya. "Yaa aku tau tapi- ah kita bicarakan nanti. Pada penting nya aku akan melindungi Mu Ruii!! Ucap Tsukasa bangga.

Rui menatap tsukasa dengan tatapan mengejek "melindungi yaa... hm apa ya?? Duh.. hahaha. Sebelumnya di sekolah Ada laba laba, ingat? Dan kamu lari bersembunyi di balik tubuh ku, Tsukasa kun.."

Tsukasa langsung cemberut manja "huh..itu berbeda!" Tsukasa menatap wajah rui yang masih sedikit bengkak karna tidur, Mereka membasuh wajah nya agar tetap terjaga.

Rui dan tsukasa berpindah ke kamar. Tapi Baju rui basah karna melamun saat membasuh muka nya, Pada akhirnya Tsukasa membuka lemari Si rambut ungu untuk mengambil baju ganti nya. Baru saja Tsukasa ingin menutup lemari dia ter fokus ke salah satu foto, di mana ada Rui kecil bersama orang tua nya.

"Tsukasa, ada apa?" Tanya rui memastikan yang sedang membuka atasan nya.

Tsukasa langsung menutup kembali "tidak, bukan apa apa.."

Lalu Rui memakai baju yang baru saja di bawa oleh pacar nya, Rui memberi kecupan lembut di kening Tsukasa "terimakasih..."

"Oh- itu tiba tiba.." ucap Tsukasa menunduk malu.

Rui terkekeh "maaf maaf,ayo lanjut kan bersantai nya, Tsukasa kun" ajak rui.

Mereka berdua saling berpelukan di kasur, udara nya cukup dingin dan sunyi. Rui mengangkat kepala nya dan menatap ke arah Rui. "Rui, aku penasaran.. di mana orang tua mu?"

Mata Rui terbuka lebih lebar mendengar pertanyaan Tsukasa, Tangan Rui mengelus kepala belakang sang bintang dengan hormat dan menjawab "Tsukasa, ibu ku hanya sedang sibuk dan oh ayah ku dia sudah meninggal saat aku smp kelas tiga..Ada apa Tsukasa kun, kamu bertanya itu??"

Tsukasa sedikit terkejut dengan jawaban Nya dan menggeleng "tidak, Tidak.. bukan apa apa,sebentar lagi ayo kita makan malam?" Tsukasa mencoba mengganti pembahasan.

Rui mengangguk "hm boleh, Tapiii tungguu aku masihh mengantukk"

Tsukasa menghembuskan nafas "aku tau, aku tauu.."

Jujur Tsukasa merasa tak enak, karna di tengah tengah waktu Rui tertidur Tsukasa melihat nya sendiri saat itu, Rui terlihat sedih dan takut saat ia menutup mata nya, Ntah lah. Semakin hari berlalu, Tsukasa semakin menyayangi pacar nya. Setelah semua nya, Tsukasa juga kasihan kepada Rui karna beberapa hal utama.

Tsukasa mengangkat tubuh nya lebih tinggi, Tubuh mereka tertutup selimut. Kini wajah mereka sejajaran, jujur membuat Rui heran, tapi rasa heran itu seketika hilang saat Tsukasa tiba tiba mencium bibir Rui dengan lembut. Ini hanya ciuman singkat

Mata rui membesar, perlahan senyum muncul di wajah nya "tsukasa, aku terkejut.." ucap Rui santai lalu mencium Tsukasa balik.

Mereka sedang di masa masa tenang tampa masalah dan kecemasan lebih..Yaa masa ini.

Setelah satu jam berlalu mereka pergi ke luar untuk makan malam, walau terlambat karna mereka beristirahat. Tsukasa memesan sup hangat seperti biasanya, Rui berbeda dengan pacar nya. Ia memakan potongan sosis lezat.

"Tsukasa kun, mau icip~?" Ucap tui dengan senyum khas nya, menawarkan sosis itu kepada Tsukasa.

Tsukasa mengedip kan mata nya dengan cepat lalu berkata "rui- aku sedang makan sup lho..itu, itu ga akan cocok rasa nya.. tapi" tsukasa mengangkat sendok nya ke arah Rui "kalo kamu mau, kamu bisa icip.."

Rui terdiam menatap sendok itu "erm.."

Tsukasa menarik kembali dan tertawa "maaf maaf, aku bercanda. Aku ingat kamu tidak suka sup sayur ini"

Rui mencubit hidup tsukasa. "Kebiasaan.."

Tsukasa merengek bercanda "Rui rui! Ayolahh jangan hidung ku lagii..!!"

Rui tertawa kecil "gA mauu"

Tsukasa kembali mengambil sendok yang berisi air sup dengan potongan sayuran.

"Oh.." Rui langsung melepaskan tangan nya dari hidung Tsukasa "ga adil.."

TBC

________

MAAF kalo pendek/ada typo. Buat cuman 8 menit wkk buru buru-

Chapter baru setelah 4 Vote

Jangan lupa vote!

The Red Means I Love UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang