- Chap 10

219 13 4
                                    

Gambaaran pas rui ngajarin tsukasa:D

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gambaaran pas rui ngajarin tsukasa:D

Lanjut.

Tsukasa curiga. Ia menatap Rui dengan fokus Beberapa saat.

"Rui,aku percaya sama kamu,Jadi jangan boong sama aku! Beneran ini luka Rui ga tau?? " Tanya serius Tsukasa.

Rui mengangguk. "FuFufufu...masa iya aku boong sama pacar ku sendiri? Beneran aku ga tau itu ada luka di tangan ku" Rui menjawab dengan nada santai, Namun tidak seperti hati nya. Ia bahkan ragu dan takut untuk menjawab.

Tsukasa menghembuskan nafas panjang. "Yaudah lah..Tapi lain kali tutup luka nya Ruii nanti demam kalo ga kamu tutup!"

Rui terkekeh "maless,ga di tutup juga ilang luka nya.."

Tsukasa menyentuh luka Rui dengan sengaja dan candaan.

"SAKITT, IYYA IYYAA LAIN KALI KU TUTUP " panik Rui.

"Gitu dong!" Tsukasa melepaskan tangan nya dari luka itu,dan lanjut menutup luka pacar nya dengan lakban.

"Kok bisa sih luka kek gini kamu ga sadar.." heran Tsukasa.

"Yaaa...Ga tauu" Rui masih berusaha meluruskan rencana.

Tsukasa terdiam beberapa saat lalu mendekati wajah nya ke lengan Rui. Jelas Rui bingung.

"Tsukasa??" Bibir kecil yang lembut mengenai lengan lawan nya.Ya, Tsukasa mencium tangan Rui tepat di dekat luka itu.

"Kasa harap luka nya cepet sembuh.."

"O-ohh..." Rui masih tersipu berat,Dia tidak menyangka ini akan terjadi. Mata nya masih melihat ke arah Tsukasa.

"Eh! SALAH??" Polos Tsukasa

Rui menggeleng dan mendekati Tsukasa. "enggak kok..Udah bener,Tapi harus banget di cium?"

"Ya..YA KAN BIAR CEPET SEMBUHH!!" Kini Tsukasa lah yang tersipu.

Rui terkekeh. "Makasih Tsukasa kun.."

Tsukasa hanya mengangguk. Rui semakin mendekatkan diri nya pada Tsukasa.

"EH ..???" Tsukasa semakin tersipu.

Rui tersenyum dan terus mendekati Tsukasa, Baru saja ia ingin mencium bibir kekasihnya, Pintu kamar terbuka.

"ONII CHANN Eh-" saki lah yang ada di pintu itu.

Tsukasa mendorong Rui. "ENGGAA GAA GITU" panik sang kaka. Rui jatuh cukup keras karna dorongan panik Tsukasa.

Saki terlanjur salah paham?tidak itu benar Dia melihat Rui ingin mencium sang kaka.
"EHH EH!??? duh..MAAFF!" Saki kembali menutup pintu dan pergi dengan cepat.

Rui kembali duduk dam memegang kepala nya yang terbentur. mereka saling menatap beberapa saat hingga Rui memulai pembicaraan kembali.

"Maaf..Aku ga bermaksud.." Rui merasa sedikit bersalah

The Red Means I Love UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang