- Chap 12

102 8 6
                                    

"KEMBALIKAN KE RAKK!!" Panik Tsukasa mencari rak seharusnya.

"Eeee memang nya kenapa.." santai Rui.

"Bagaimana jika orang lain melihat nya!"

Rui tersenyum. "Tidak, Ayo kita coba membaca hal baru, Mizki bilang ini menyenangkan. Bukan hal buruk juga kan" bujuk Rui.

Tsukasa menghembuskan nafas. "Yaa benar juga sih, Tidak ada salah nya..TAPI JANGAN TERANG TERANGAN DONGGG"

Rui terkekeh "yaa maaf maaf.."

Rui meminta buku yang ingin Tsukasa beli, Kali ini Rui yang membayar dan Tsukasa menunggu di luar toko. Ia hanya berdiri diam di luar, Tidak terlalu jauh. Tsukasa hanya bosan menunggu Rui, antrian cukup padat.

Di sela sela waktu Tsukasa menenangkan diri ada seseorang yang memanggil nya.

"Tsukasa! Heiii " suara ini terdengar feminim.

Tsukasa menoleh ke arah Suara.
"Ehh, Sora.."

"Hehe aku pikir kau lupa nama ku" canda nya.

Sora adalah salah satu teman kelas nya saat sekolah menengah pertama (smp), Sora di kenal pintar dalam melukis.

Tsukasa menggeleng. "Aku tidak pelupa seperti dulu sora chan...Omong Omong Apa yang kau lakukan di sini?"

Sora tersenyum lebar dan menunjukan kantong belanja yang ia bawah. "Aku membeli beberapa cat dan kanvas untuk kelas seni sore ini.."

Tsukasa seketika teringat dimana ia sering melihat sora membawa kanvas besar ke ruang seni saat smp. "B-begitu ya.."

Sora mendekatkan diri nya kepada Tsukasa.
"Tsukasa, Mau kah kamu menjadi model lukisan ku!!??" Seru Sora.

" kenapa tiba tiba banget. . ."

Dua perempuan lewat di depan Sora dan Tsukasa, memiliki Seragam yang sama dengan sora, mereka adalah teman kelas seni sora.

"Soraa, siapa dia? "

" pacar?"

Sora membalik dan tersenyum ke arah teman nya. "Bukan, dia teman sekelas waktu smp, Kalian duluan aja ke mobil. Aku akan menyusul^^ "

"Siapp" ucap kedua teman nya sebelum pergi.

"Sekarang waktunya aku untuk meyakinkan Tsukasa menjadi modal :D " sora berkata dengan wajah senang yang polos.

"Aku tidak mau." Singkat Tsukasa.

"Yaahh sangat di sayangkan..Hehe Tsukasa begini, Kau sangat terlihat kekanak- kanakan saat masih SMP. Ini kah gang di sebutt netraalisasiii?? Itu bentuk yang membuat orang tampa sadar ingin melukis muu" drama Sora.

"Uh- " muak Tsukasa.

Sora menatap Tsukasa dengan serius lalu tersenyum.

"Eh, apa??" Bingung Tsukasa.

"Karna tulang mu sekarang lebih jantan, aku berpikir pakaian wanita apa yang cocok untuk mu, Tsukasa..hmm.." canda Nya.

"Sudah ku bilang aku tidak mau.." tsukasa tersenyum.

" kamu juga makin tinggi, aku ingat aku yang lebih tinggi saat kita smp 'kan?" Sora membandingkan tingginya dengan Tsukasa.

"Haa Tidak, aku lebih tinggi dari mu. Aku tidak mau mundur dalam hal ini..mungkin jauh lebih tinggi " jujur Tsukasa.

"Oh Tsukasa kau terlihat tidak merasa kosong saat mengatakan ini?haha.." sora.

"Bahkan tangan nya, sini" sora menunjukan Telapak tangan nya untuk membandingkan tangan Tsukasa dengan diri nya.

The Red Means I Love UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang