- chap 11

92 7 2
                                    

15/03. (Time skip)

Ini hari di mana ujian terakhir di mulai. Tsukasa baru saja masuk ke dalam aula dan mendapati Rui di depan mesin minuman.

"rui.. ohayou" sapa Tsukasa sembari menghampiri Rui.

Rui menyadari nya dan menatap ke arah Tsukasa. "Ohayou Tsukasa kun..."  dengan senyum di wajah nya.

"Kau sudah datang sepagi ini." Ucap Tsukasa.

"Ya..mizuki memanggil ku pagi ini"

"Pagi ini?" Tanya Kasa.

Rui mengangguk "bukan kah pelajaran kedua itu bahasa jepang? Karna nilai rui tidak terlalu bagus. Jadi mizuki membantu mengajari ku, Ohh- mizuki penghuni asmara yang memiliki kontrol akses, jadi hanya bisa pagi ini.."

"Ohh begitu.." Paham Tsukasa.

Rui membuka hp beberapa detik sebelum mengambil kaleng coklat panas.

" Tsukasa kun, kamu ada waktu luang? Mizuki bilang dia akan terlambat , Ayo minum coklat panas bersama. Mari kita bicarakan apa pun" ajak Rui.

Mereka pun pergi ke sisi lorong, duduk di teras memulai untuk menikmati Coklat panas, Cuaca di pagi ini cukup dingin.

"Tch- panas.."  Rui baru saja ingin meminum nya tapi ternyata masih Cukup panas.

"Rui, kamu gapapa? EH apa Rui takut panas?"  Pasti Tsukasa.

"Ohh... Bagaimana mengatakanya ya?  Aku belum terlalu memperhatikan ini" jawab Rui.

Rui tersenyum miring  "Tsukasa kun, wajah mu memerah"

Mendengar itu Tsukasa semakin memerah dan menutup muka nya.

" Eh, jangan melihat nya.." malu Tsukasa.

Rui hanya tertawa kecil.

"Memang nya, kenapa kalau takut panas?"  Rui penasaran.

" Kasa pernah lihat di acara tv tempo hari, Orang yang Takut panas tidak pandai menggunakan lidah " Jelas Tsukasa.

"Eee.." Rui hanya menjawab se adanya.

"Dan Kasa pikir orang yang tidak pandai menggunakan lidah nya, mungkin tidak pandai berciuman" santai Tsukasa dengan wajah senang nya.

"Eeeeee....?" Rui semakin ambigu dengan yang Tsukasa bicarakan.

"Akhir-Akhir ini Kasa pikirin itu.. JADI, sekarang Aku sedikit terobsesi dengan sifat takut panas, Ingin tau rasa nya takut panas!" Seru kasa, Seperti nya Tsukasa tidak mempertimbangkan perkataannya.

"Hm...Rui masih ga ngerti pemikiran bintang." Canda Rui.

Rui meminum coklat panas nya satu teguk, Dan kembali menatap Tsukasa.

"Jadii.. Apa kah Tsukasa  mau mencoba nya?"

"Haa..mencoba apa?" Tsukada masih menggunakan wajah senang nya, Dia belum menyadari maksud rui.

"Apa lidah ku seburuk itu?" Rui sedikit menjulurkan lidah nya keluar seperti anak Kucing, Rui hanya bercanda.

.

.

.

" BUKAN ITU MAKSUDKUU.."
Tsukasa mundur karna terkejut.

Rui hanya bisa mempertawakan Reaksi Tsukasa.

Tsukasa berdiri.  "Ohh.. Makasih buat coklat panas nya, Ruii. Aku akan pergi ke kelas sekarang." Izin Tsukasa sebelum pergi.

Rui mengangguk, memerhatikan tsukasa pergi. Rui diam beberapa saat meneguk Coklat panas nya, dan tiba tiba Rui berpikir bagaimana jika Tangan nya menyentuh wajah Manis Tsukasa.

The Red Means I Love UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang