22. Dia Bahagia

439 27 0
                                    


🌷🌷🌷

🌷🌷🌷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alina berdiri di balik pohon besar melihat Atlas dan Anin yang tengah berada di taman kota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alina berdiri di balik pohon besar melihat Atlas dan Anin yang tengah berada di taman kota. Terlihat Atlas berjalan sambil mendorong kursi roda milik Anin.

Kini lelaki itu berpindah tempat di hadapan Anin, dia berjongkok sambil mengajak Anin bercerita. Terlihat keduanya sama-sama tertawa lepas.

Alina tersenyum melihat Atlas yang kini hidup dalam keadaan baik-baik saja. Sepertinya keputusan untuk meninggalkan Atlas adalah keputusan yang tepat.

Selain membiarkan Atlas menemukan kebahagiaan barunya, Alina juga sudah memberikan kebahagiaan untuk Anin dengan membiarkan Anin melanjutkan tugasnya sebagai istri Atlas.

Alina juga melihat betapa bahagianya Atlas yang akan segera menyambut kelahiran anak yang ada dalam perut Anin. Terlihat dari cara Atlas yang mengusap perut Anin dan sesekali menciumnya.

"Atlas, aku bersyukur kamu bisa melanjutkan hidup kamu. Aku bersyukur kamu bisa bahagia bersama Anin. Aku bakal doain kamu terus dari sini." Ucap Alina lirih. Ternyata melepaskan Atlas tidak semenakutkan itu, ketika melihat Atlas bahagia nyatanya dia ikut bahagia juga.

Alina melangkah pergi meninggalkan taman, tepat saat itu Atlas melihat ke arah pohon tempat Alina berdiri.

Kening lelaki itu mengkerut seperti mengenali sosok yang baru saja dia lihat.

"Mas? Kamu kenapa?" tanya Anin. Matanya ikut mengekor melihat pandangan Atlas.

"Kayaknya ada yang liatin kita deh, Nin. Kita balik aja yuk. Takutnya ada orang jahat."

"Masa sih, Mas?"

"Iya. Perasaan tadi ada yang liatin kita dari sana."

Tangan Atlas menunjuk ke arah pohon besar tempat Alina berdiri.

"Perasaan kamu kali, Mas."

"Tapi aku kayak kenal."

"Kenal? Siapa emangnya?" tanya Anin penasaran

Dear Atlas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang