SPESIAL CHAPTER

168 38 5
                                    

Langit sedang didalam situasi yang cerah. Angin berhembus cukup kuat, mendorong kapal sesuai arus laut. Bajak laut Mugiwara sedang bersantai.

Byur!!!

Usop memberikan tembakan air dari pistol mainannya. Membasahi tubuh Luffy dengan pelampung yang ia pakai. Chopper tertawa dan ikut menembaknya.

Mereka bertiga sedang menikmati keseruan dengan pistol air mainan mereka. Sedangkan yang lainnya hanya menonton sambil tersenyum. [Name] duduk di dekat Nami dan Robin, duduk sambil bersender dengan tiang.

"Hahahaha!! Kalian cupu sekali!!" Usop tertawa dan menunjuk kearah kedua temannya.

Mereka terlalu asik dengan dunia bersantai. Setiap anggota kru merasakan letih akibat pertarungan terakhir kalinya. [Name] juga sangat lelah, tubuhnya masih merasakan pegal di bahu dan pahanya karena terus menari untuk melakukan pertarungan dengan musuh.

Nilai buronanya terus bertambah dan menjadi incaran utama para angkatan laut selain Luffy. [Name] sungguh sial, ia tidak berharap akan menjadi incaran.

"Kau kelihatan lelah sekali" Robin mengajak bicara gadis disebelahnya, tertawa kecil. [Name] mengangguk letih, memperdempet punggung dan tiang dibelakangnya.

"Aku semakin dijadikan incaran angkatan laut. Padahal dulu aku punya impian ingin menjadi orang biasa saja" jawab [Name] sambil menghela nafas.

"Ngomong-ngomong soal impian, apa impian kau [Name]?" Nami tiba-tiba saja bertanya. Suaranya cukup kuat sehingga mengundang perhatian orang-orang di kapal.

Tiga orang hutan yang lain main air tadi pun sampai harus menghentikan acara bermain mereka demi bisa mendengar impian gadis tersebut. Mereka penasaran, semuanya sudah mengetahui impian satu sama lain. Hanya tersisa [Name].

"Menikah"

"APA?!" Semuanya berteriak karena terkejut. Nami melebarkan kedua matanya, Usop dan Chopper membuka mulut mereka lebar-lebar, Brook memegang dua sisi tulang pipi, kedua mata Sanji bertukar menjadi hati, Zoro tidur, Robin dan Franky hanya bisa diam dan Luffy melebarkan kedua matanya dengan mulut yang terbuka lebar.

"Apa itu aneh? Kenapa kalian bereaksi seperti itu?" [Name] merasa impiannya itu terdengar aneh akibat reaksi teman-temannya.

"Tidak kok [Name]-chan~ itu adalah impianmu, aku bisa mewujudkan kok~" Sanji mulai menjadi cacing kepanasan dan membayangkan acara pernikahan bersama [Name].

"Erkk... terimakasih, Sanji" [Name] hanya bisa meresponnya dengan kikuk.

"Itu diluar pemikiranku, aku kira kau ingin menjadi penari yang terkenal" Nami masih tidak percaya, tangannya bahkan menutup mulutnya.

"Kalau itu aku sudah terkenal, jadi aku ingin membuat impian yang baru" jawab [Name] lagi. Ia tersenyum, wajahnya mulai menjadi memerah akibat malu. Ia sadar kalau menceritakan soal ini pasti akan terdengar aneh untuk teman-temannya.

"Dulu aku melihat orang-orang menikah itu sangat bahagia, ya walau aku tau tidak semudah itu. Tapi hidup bersama orang yang kita sayangi itu membuat hatiku berdebar, aku harap itu bisa terwuj—"

"TIDAKK BOLEHH!!!!!!!"

Tiba-tiba saja Luffy berteriak, memotong pembicaraan [Name]. Semuanya melihat kearah Luffy yang menatap gadis penari itu dengar tatapan kesal, kedua alisnya berkerut dan garis bibirnya melengkung ke bawah.

"Luffy kau tidak boleh melarang [Name] untuk menikah, itu impiannya" Usop berbicara kepada temannya yang ada disampingnya.

"Tidak boleh! Kalau dia menikah sama orang lain itu berarti dia akan turun dari kapal kan? Aku tidak mau itu!!" Luffy menjadi sangat kesal, tangannya bahkan menunjuk ke arah [Name].

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ᴏᴅᴜʀᴏ ᴏɴ'ɴᴀɴᴏᴋᴏ // ᴏɴᴇ ᴘɪᴇᴄᴇ x ʀᴇᴀᴅᴇʀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang