08. DEWI PENARI?

434 71 4
                                    

"KELUAR KAU SIALAN!!!!"

Suara itu dapat didengar jelas oleh Ricard. Pria itu melirik ke arah jendela. Cengiran kecil terbentuk dibibirnya. Tangannya mengusap sudut bibirnya yang terkena noda darah.

Dirinya beranjak berdiri. Meninggalkan meja makan yang dipenuhi dengan darah dan bangkai hewan.

Langkah kaki yang begitu tenang berjalan keluar. Ia harus menyambut tamu yang sudah kurang ajar kepadanya. Ricard sempat terkejut karena ada yang terbebas dari dunia buatan [Name]. Pria itu penasaran, bagaimana caranya orang itu terbebas.

Gerbang besar dan megah itu terbuka dengan sendirinya. Di depan sudah berdirinya seorang laki-laki yang mengenakan topi jerami yang telah menjadi ciri khasnya. Matanya menatap tajam kearah Ricard.

"Oh~? Kau kah itu mugiwara?" Ricard menyeringai.

Luffy menatap kearah sosok Ricard. Pria yang sudah membuat [Name] terluka, melihat tarian yang biasanya indah kini menjadi menyeramkan. Luffy tidak tau apa yang sudah dilakukan oleh orang itu kepada [Name] selama ini. Ia juga tidak tertarik untuk mendengarnya, karena ia hanya ingin tau tentang [Name] yang telah ia lihat bukan karena cerita orang lain.

"Kau sungguh tidak sopan. Memanggil ku dengan cara seperti itu. Apa kau tidak punya sopan santun?"

"Aku tidak punya waktu untuk hal seperti itu" Luffy membalasnya dengan suara yang berat. "Yang aku tau sekarang adalah untuk menghajarmu"

Ricard menaikkan sebelah alisnya. Menghajarnya? Luffy yang hanya seorang manusia? Itu berhasil membuat perut Ricard sedikit geli.

"Kau hanyalah seorang manusia. Kau tidak mungkin bisa mengalahkanku" ucap Ricard.

"Aku pasti akan mengalahkanmu" jawab Luffy dengan yakin. Ricard menekukkan kedua alisnya, menatap kesal kearah Luffy yang begitu percaya dirinya bisa mengalahkannya.

"Kau membuat [Name] seperti itu. Mengendalikannya seperti boneka" Pandangan Luffy menunduk, sedikit terhalang dengan topi jeraminya.

Ia bisa membayangkan betapa manisnya senyuman [Name]. Mau itu saat kecil atau dewasa. Luffy menyukai keduanya. Jiwa semangat gadis itu selalu membuat Luffy terpanah, sifatnya yang dewasa selalu membuat ia nyaman dan tidak segan-segan menempel seperti lem kepada [Name].

Tapi ketika dirinya melihat bagaimana cara tarian yang indah itu menjadi menyeramkan membuatnya marah. Kedua matanya yang menjadi putih, dan bahkan air mata sudah membasahi kedua pipinya. Semua itu benar-benar membuat darahnya mendidih.

"Aku akan menghajarmu" ucap Luffy dengan kedua matanya yang melotot.

"Kalau begitu buktikan" Ricard mengangkat tangannya, menyerang Luffy dengan satu jari telunjuknya. Sesuatu keluar dengan cepat dari sana, siap akan mengenai Luffy.

Grep!

Luffy menangkapnya. Tangan yang dibaluti oleh haki berhasil mematahkan serangan jarum angin milik Ricard. Ricard berdecih, sepertinya pertarungan ini tidak bisa membuatnya bersantai.

"Apa itu yang kalian sebut Haki huh?" Ricard melihat tangan Luffy yang sudah menjadi berwarna hitam legam. Ia hanya mendengar tentang haki. Baru pertama kalinya ia melihatnya.

Luffy menggunakan gear 2 nya. Menyerang Ricard dengan cepat. Ricard terus menghindar dari serangan jet pistol milik Luffy.

Pria itu menyentuh dada Luffy. Menggumamkan sebuah matra dan saat itu sesuatu yang meledak muncul. Membuat Luffy terhempas kebelakang.

Luffy mendarat. Memegang dadanya yang mengalami luka bakar. Ternyata kekuatan orang itu lumayan mengerikan, bisa gawat. Tapi itu tidak menjadi penghalang bagi Luffy.

ᴏᴅᴜʀᴏ ᴏɴ'ɴᴀɴᴏᴋᴏ // ᴏɴᴇ ᴘɪᴇᴄᴇ x ʀᴇᴀᴅᴇʀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang