A DAY WITH ALSA [1]

25 7 0
                                    

Kalau diizinkan pun, aku pengen selamanya sama kamu, Na.

-⁠ Alsaki Raka Sahasya

𖹭𖹭𖹭𖹭𖹭

"Al, jaket ojolnya nggak kamu kembaliin?"

"Aku udah bilang sama Masnya buat ngembaliin besok sekalian daftar sekolah, Na."

"Kamu serius pindah, Al? Aku kira bohongan tadi."

"Iya, Na, kan Ayahku pindah tugas kerja lagi. Tapi kali ini jangka waktunya lebih panjang daripada 10 tahun lalu. Jadi, kita punya banyak waktu buat sama-sama, Na."

"Kamu pindah ke sekolahku, kan?"

"Iya, Na, besok aku daftar di sekolahmu, terus rencananya sekalian balikin jaket Mas Ojolnya. Na mau ikut?"

"MAUUUU!!!"

"Besok aku jemput jam 8 pagi ya?"

"Siappp!!"

"Kalau gitu, aku mau pamit pulang. Hampir malem ini, biar waktu istirahatmu cukup. Jangan begadang ya, Na?"

"Okay, Al! Ayah, Bunda, Al mau pulang!"

"Lho Al, buru-buru banget? Nggak mau makan malam dulu?" tanya Bunda.

"Iya Al, makan dulu, ya?" balas Ayah.

"Bunda udah ajak orang tuamu buat makan malam bareng di sini, Al. Itung-itung reunian, kan?"

"Kalau gitu, boleh deh, Bun."

"Al, cloud bread!" ucapku.

"Iya Na, nonton lagi gih."

"Sama Al!"

"Mulai manjanya, biasanya juga sendirian kamu, Na," ucap Bunda.

"Sekarang kan ada Alsa, jadi Na ada temen buat nonton!"

"Tapi belajar juga, Na," kata Alsa.

"Na pasti belajar kok! Tapi nonton kartun dulu, hehe."

Tidak lama setelahnya, orang tua Alsa tiba di rumah Nala. Ayah, Bunda, dan aku menyambut mereka dengan baik dan mempersilahkan masuk. Kami langsung menuju meja makan dan terlihat banyak menu makanan yang sudah Bunda siapkan. Setelah sekian lama tidak berjumpa, percakapan panjang antara Ayah, Bunda, dan orang tua Alsa menambah suasana kehangatan di meja makan malam ini. Nyaman rasanya, bisa bertemu kembali dengan Alsa dan keluarganya.

"Al, semoga hal ini akan abadi selamanya, ya?" ucapku lirih kepada Al yang duduk berdekatan denganku.

"Harapku juga, Na, semoga selalu."

𖹭𖹭𖹭𖹭𖹭

Pukul 07:57 AM

Aku bangun sangat awal untuk menghindari telat. Aku menyiapkan baju yang akan ku kenakan, blouse putih dengan renda di bagian kerah yang aku padukan dengan celana kulot jeans. Setelahnya, aku turun ke bawah untuk sarapan. Hal selanjutnya adalah mencari aksesoris untuk kupakai.

"Bundaaaa, pita rambut Na di mana ya?"

"Pita yang mana, Na?"

"Yang warnanya pink itu, Bun, Na taruh mana, ya?"

"Coba lihat di keranjang aksesoris mu, Na."

"Nah, udah ketemu, Bun!"

Aku memasangkan pita warna pink di rambut belakangku.

"Bun, Na lucu nggak kalau pakai pita ini?"

"Lucu iya cantik juga iya anak Bunda ini, cieeee yang mau keliling kota sama Alsa," goda Bunda.

A Shoulder to Lean On [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang