Beberapa hari setelah pertengkaran itu, Zoro tak lagi datang makan siang ditempat Nami bahkan dia menghindari jalan yang melewati tempat kerja Nami meskipun ia harus melwati rute yang lebih jauh, entahlah sejak malam itu Zoro sangat marah,kecewa dan sedih mendengar kata-kata nami yang sangat menyakitkan hatinya. Sebenarnya Malam itu dia benar-benar kawatir karena terjadi pembegalan ditempat patrolinya dan itu menyita waktunya,dia tau kalau dia akan terlambat makanya dia buru-buru ke TK Nami bahkan sampai lupa membawa serta HPnya dan saat sampai di TK zoro tidak melihatnya dia panik terlebih lagi dia tidak bisa menghubunginya dikarenakan dia lupa membawa HP. Saat dia melihat Nami di bawah Lampu itu dia sebenarnya marah tapi juga legah karena nami tampaknya baik-baik saja tapi begitu sampai dia langsung di bentak oleh nami dan itu sangat menyakitkan baginya.
"Zoro tumben Lo udah 4 hari makan di kantor biasanya makan bareng Bu guru di TK" goda temannya, zoro hanya melirik malas tak menanggapi "Bang Zoro ada yang nyariin" Ucap seorang polisi muda bernama Coby datang menghampirinya "Siapa? Kamu taukan ini jam istirahat? suruh pulang saja" Ucap Zoro marah siapa orang bodoh yang datang bertemu polisi di jam istirahat fikirnya.
"Maaf bang saya sudah bilang tadi untuk kembali di jam kerja tapi dia kekeh bilang mau ketemu sekarang cuma 5 menit katanya, oh iya Namanya Nami bang"
"Suruh dia tunggu di ruangan saya" ucapnya datar, padahal dalam hatinya dia sudah ngereog 🤭 maksudku deg degan. Zoro menyelesaikan makanya dan buru-buru keruangannya bertemu Nami."Selamat siang ada yang bisa saya bantu" ucap Zoro mode admin alias sok profesional karena bingung ingin berkata apa pada Nami, situasinya sangat canggung sekarang. Nami menap Zoro lama melihat wajah yang ia rindukan wajah yang membuat tidurnya tidak nyenyak dan makannya tak enak karena merasa bersalah dengan perlakuannya malam itu pada zoro.
"Zoro , aku... Aku minta maaf soal hari itu. Aku tahu aku sangat egois, dan aku seharusnya lebih memperhatikan kata-kataku, Aku salah...mementingkan diriku tampa memikirkan perasaanmu." Ucap Nami menunduk dengan putus asah dan wajah lelah sepertinya ia kurang tidur akhir-akhir ini.
Zoro terdiam sejenak, kemudian melangkah maju dan langsung memeluk Nami tampa sepatah katapun, nami bingung dan mencoba melepaskan pelukan zoro " 3 menit, 3 menit saja nami" Nami kembali terdiam dalam pelukan Zoro, setelah 3 menit Zoro melepaskan pelukannya dan duduk di sofa bersama Nami sambil mengusap kepala Nami dan berkata "Nam Aku cuma mau bilang... apa yang aku lakukan itu bukan hanya tentang tugas. Aku benar-benar peduli sama kamu. Dan aku nggak bisa berhenti mikirin bagaimana kalau sesuatu yang lebih buruk terjadi padamu."
Nami memandang Zoro dengan mata penuh rasa bersalah. "Jadi, maksudmu... kamu peduli lebih dari sekadar tugas?"
Zoro menatap Nami dengan tatapan serius, namun lembut. "Iya. Aku... Aku nggak mau kehilangan orang yang aku sayang, Apalagi kamu."
Nami merasakan hati kecilnya bergetar. "Zoro maafkan aku, aku benar-benar gadis yang buruk, Kamu selalu ada ketika aku membutuhkan. Bahkan Meskipun aku suka marah, Kamu tetap selalu ada untukku" ucap nami tampa sadar air mata sudah membasahi pipinya ia sangat merasa jahat pada zoro.
"Tak apa Nami kamu tidak salah, aku yang salah karena membiarkanmu pada situasi berbahaya malam itu" ucap zoro lembut menganpus air mata di pipi nami
"Huaaa jangan bilang begitu zoro, aku tambah merasa bersalah" ucap nami langsung memeluk zoro dan menangis lebih keras
"Nami hust pelankan suaramu, nanti rekan-rekanku salah paham" ucap zoro panik menenangkan Nami di pelukannya
"Biarkan saja bodoh, siapa suruh berkata seperti itu" ucap Nami sesegukan sambil menatap zoro tiba-tiba "Cup" zoro mencium Nami tepat dibibirnya wajah nami merah padam sekarang seperti kepiting rebus "Nah akhirnya diam" ucap zoro santai
"Ihhh nyebelin banget sih" nami memukul dada zoro ya meskipun itu tidak sakit sama sekali "aduh nami jangan KDRT dong baru juga pacaran udah kasar aja" ucap zoro mengaduh padahal tidak sakit sama sekali
Nami berhenti memukulnya ketika mendengan ucapan zoro mengatakan pacar.
"Hah,pacar? Siapa pacar?" Ucap nami bingung
"kamu lah" ucap zoro
"aku?" nami tambah bingung
"ya iya kamu, siapa lagi" ucap zoro menyeringai
"Sejak kapan aku jadi pacarmu" ujar nami
"Jadi kamu ngga mau jadi pacarku" ucap zoro
"Apasih ngga ada yang bilang gitu"
"Jadi kamu mau dong jadi pacarku" ucap zoro dengan nada menggoda
"Ihhhh nyebelin banget sih zoro" ucap nami langsung mengakat tangannya hendak memukul zoro namu tangannya langsung ditarik kepelukan Zoro " I Love you too" ucapnya mengecup kepala nami lalu tertawa sedangkan Nami menyembunyikan wayahnya di dada zoro, dia terlewat malu sekarang Namun juga sangat senang
"Jelek banget cara Nembaknya" ucap nami cemberut
"Bodo amat yang penting kamu pacar aku, dan aku sayang kamu wle 😜"
"Ya udah aku juga sayang kamu kok" ucap Nami tak mau kalah
"Gemes banget sih" zoro mengeratkan pelukannya
Siang itu waktu istirahat mereka habiskan dengan sesi pelukan dan saling menggoda satu sama lain.
Cie jadiannn cieeeeee....
KAMU SEDANG MEMBACA
Zoro x Nami
Proză scurtăOneshot Kisah asmara Zoro dan Nami! Ooc ya, ingat ini karanganku Daddy Oda, pinjam karakternnya yah <3