Geng Topi Jerami baru saja tiba di pulau yang terkenal dengan kegiatan bawah tanahnya. Mereka diundang untuk menghadiri acara penting yang diadakan oleh bos mafia setempat. Luffy dan kru merasa ini adalah kesempatan untuk menjalin kerja sama yang menguntungkan, tetapi Nami dan Zoro merasa sedikit curiga terhadap undangan tersebut."Teman-teman, kita harus hati-hati," kata Nami, memeriksa gaunnya di cermin. "Tempat ini terkenal dengan hubungan yang rumit."
Luffy tersenyum lebar. "Jangan khawatir, Nami! Selama kita bersikap santai dan tenang, semuanya pasti baik-baik saja."
Mereka tiba di lokasi acara, sebuah mansion megah dengan dekorasi mewah. Para tamu mafia lainnya juga hadir, dan suasananya penuh dengan kesan elegan namun dingin. Bos mafia, seorang pria bertubuh besar dengan penampilan mencolok dan senyum misterius, menyambut mereka dengan ramah.
"Selamat datang, Tuan Monkey D. Luffy dan kru Topi Jerami," kata bos mafia dengan nada sopan namun penuh arti. "Saya harap kalian menikmati acara ini."
Acara berlangsung dengan berbagai hiburan mewah, dan para kru Topi Jerami duduk di meja yang telah disediakan untuk mereka. Bos mafia terus-menerus memberikan perhatian khusus kepada Nami, yang tampaknya menjadi pusat perhatian.
Setelah beberapa saat, bos mafia mendekati Nami dengan senyuman lebar. "Nami, kamu benar-benar mempesona malam ini. Aku tidak bisa tidak tertarik dengan kecantikanmu."
Nami tersenyum dingin. "Terima kasih, tapi aku di sini untuk tujuan bisnis, bukan untuk menikmati pujian."
Bos mafia tertawa lembut. "Tentu saja, tentu saja. Namun, aku tidak bisa menahan diri untuk mengagumi kecantikanmu. Aku ingin menawarkan sesuatu yang menarik."
Nami mulai merasa tidak nyaman saat bos mafia menyentuh tangannya dengan lembut. "Apa yang kamu tawarkan?"
"Jika kau mau, aku bisa menjadikanmu sebagai milikku," bos mafia berkata sambil memberikan senyum yang memuakkan. "Sebagai imbalannya, aku akan menjamin keuntungan yang besar bagi kru Topi Jerami. Kamu hanya perlu bersedia berada di sisiku."
Nami terkejut dan mundur sedikit. "Tidak, aku tidak akan menjadi barang dagangan untukmu."
Ketika Zoro mendengar tawaran tersebut, wajahnya berubah merah karena kemarahan. Dia berdiri dari kursinya dan mendekati bos mafia dengan tatapan tajam.
"Apa yang kau katakan? Nami tidak akan menjadi milikmu atau siapapun!" Zoro membentak dengan suara keras.
Bos mafia terlihat terkejut dengan reaksi Zoro. "Oh? Dan apa yang bisa kau lakukan tentang itu?"
Zoro mendekat dan menatap bos mafia dengan penuh kemarahan. "Aku tidak akan membiarkan siapapun memperlakukan Nami seperti itu. Kami di sini untuk menjalin kerja sama, bukan untuk menawarkan Nami sebagai hadiah."
Luffy dan kru lainnya juga berdiri untuk mendukung Zoro. "Kami tidak akan setuju dengan tawaranmu. Jika itu syaratnya, kami lebih baik pergi sekarang juga," kata Luffy dengan nada tegas.
Bos mafia menilai situasi dan tampaknya tidak siap menghadapi perlawanan. "Hm, sepertinya kita harus menyelesaikan ini dengan cara lain."
Tiba-tiba, pengawal bos mafia mulai bersiap-siap, dan suasana di mansion berubah menjadi tegang. Luffy, Zoro, dan kru Topi Jerami bersiap menghadapi kemungkinan perkelahian.
Bos mafia memandang mereka dengan senyum menantang. "Kalian pikir bisa melawan kami begitu saja? Mari kita lihat seberapa kuat kalian."
Zoro langsung menyerang salah satu pengawal dengan pukulan tajam, sementara Luffy menggunakan Gomu Gomu no Pistol untuk mengirim lawan terbang. Para kru lainnya juga beraksi, dengan Sanji melancarkan tendangan berapi-api dan Nami menggunakan sihirnya untuk melindungi diri dan menyerang.
Pertarungan itu berlangsung sengit di dalam mansion, dengan barang-barang mewah berjatuhan dan suara pertempuran memenuhi ruangan. Zoro berhadapan langsung dengan bos mafia, yang ternyata juga seorang petarung tangguh.
"Kurasa aku harus menunjukkan kekuatanku," kata bos mafia sambil menggertakkan giginya.
Zoro melawan dengan penuh semangat, menggunakan teknik pedangnya untuk memukul mundur bos mafia. Bos mafia melawan dengan serangan mematikan, tetapi Zoro tidak menunjukkan kelemahan. Luffy juga melawan pengawal bos mafia dengan semangat yang sama.
Sementara perkelahian berlangsung, Nami berada di sisi yang lebih aman, terus-menerus melihat Zoro dan kru berjuang. Dia merasa khawatir dan juga bertekad untuk melakukan apapun yang diperlukan untuk membantu mereka. Dalam satu momen, dia menggunakan kekuatannya untuk menyulut api yang menghalangi pengawal mafia dari menghampiri Zoro.
"Aku tidak bisa hanya berdiri di sini!" teriak Nami, memfokuskan energinya untuk menciptakan ilusi yang membingungkan lawan.
Saat pertarungan semakin intens, Zoro melancarkan serangan terakhirnya dengan teknik pedangnya, mengalahkan bos mafia dan pengikutnya. Suasana di dalam mansion menjadi hening setelah perkelahian, dengan banyak pengawal yang tersungkur dan bos mafia yang terbaring di lantai.
Setelah pertarungan selesai dan suasana tenang, Zoro mendekati Nami, yang terlihat sangat lelah dan emosional. Zoro mengambil napas dalam-dalam dan menatap Nami dengan penuh perhatian.
"Nami, kau baik-baik saja?" Zoro bertanya, matanya penuh kekhawatiran.
Nami mengangguk dengan senyum lelah. "Ya, aku baik-baik saja. Terima kasih telah melindungiku."
Zoro memeluk Nami dengan lembut, merasa sangat lega. "Aku hanya melakukan apa yang harus kulakukan. Kau sangat penting bagiku."
Nami merasa hatinya bergetar, dan dia merasakan dorongan untuk mencium Zoro. Dia mendekat dan bibir mereka bertemu dalam ciuman lembut yang penuh dengan perasaan. Ciuman itu semakin mendalam, mengungkapkan semua rasa cinta dan penghargaan mereka satu sama lain.
Dengan pertarungan yang selesai dan bos mafia beserta pengikutnya dikalahkan, Geng Topi Jerami akhirnya meninggalkan mansion dan kembali ke kapal mereka. Kru merasa lega dan senang karena mereka berhasil menghadapi ancaman dan melindungi satu sama lain.
Luffy menyambut mereka dengan senyuman lebar. "Kalian semua luar biasa! Bagaimana perasaannya?"
Nami tersenyum dan memandang Zoro dengan penuh kasih. "Kami menghadapi beberapa masalah, tapi semuanya baik-baik saja sekarang. Terima kasih telah mendukung kami."
Zoro menepuk punggung Luffy. "Sekarang kita bisa fokus pada hal-hal yang lebih penting daripada tawaran-tawaran berbahaya seperti itu."
Malam itu, saat mereka berlayar kembali, Nami dan Zoro duduk bersama di dek kapal, menikmati waktu santai sambil menatap bintang-bintang. Mereka berbicara tentang segala hal, dari perjalanan mereka hingga rencana masa depan.
Nami menggenggam tangan Zoro dan berkata, "Terima kasih karena selalu ada untukku, bahkan saat aku cemburu dan marah."
Zoro membalas genggaman tangan Nami dan tersenyum. "Selama aku masih di sini, kau tidak perlu khawatir tentang hal-hal seperti itu. Aku hanya ingin kau bahagia."
Dengan ketegangan yang akhirnya mereda dan hubungan yang semakin erat, Geng Topi Jerami melanjutkan perjalanan mereka dengan semangat baru. Nami dan Zoro merasakan kekuatan cinta dan keberanian yang mengikat mereka lebih kuat dari sebelumnya, siap menghadapi tantangan berikutnya bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zoro x Nami
Short StoryOneshot Kisah asmara Zoro dan Nami! Ooc ya, ingat ini karanganku Daddy Oda, pinjam karakternnya yah <3