Titik terendah

48 2 2
                                    

Di sebuah restoran yang tersembunyi dari pandangan kru Topi Jerami, Nami dan Sanji duduk bersama dengan penuh canda dan tawa. Mereka telah menjalin hubungan rahasia yang semakin dalam, jauh dari pengetahuan Zoro.

Nami tersenyum saat Sanji memegang tangannya. "Aku tidak tahu harus bagaimana menjelaskan semua ini kepada Zoro."

Sanji meremas tangannya lembut. "Jangan khawatir, Nami. Yang penting sekarang adalah kita menikmati waktu kita bersama."

Namun, malam itu berakhir tragis. Saat Nami dan Sanji dalam perjalanan pulang, mereka mengalami kecelakaan parah. Keduanya terlempar dari kendaraan dan terluka parah.

Kabar kecelakaan segera sampai ke kru Topi Jerami. Zoro merasakan ada sesuatu yang tidak beres saat Nami tidak kunjung pulang. Ketika mendengar tentang kecelakaan dan keadaan Nami, Zoro bergegas menuju rumah sakit dengan penuh kecemasan.

Di rumah sakit, Zoro menemukan Nami dalam keadaan kritis. Dokter menjelaskan bahwa Nami membutuhkan cangkok jantung segera untuk bertahan hidup, dan Sanji terluka parah tetapi stabil.

Luffy, yang datang setelah mendengar kabar, tampak marah dan bingung. "Kenapa ini bisa terjadi? Harus ada cara lain untuk menyelamatkannya!"

Nami terjaga sejenak dan melihat Zoro. Air mata mengalir di pipinya. "Zoro... aku minta maaf..."

Zoro mengusap pipi Nami dengan lembut. "Jangan bicara tentang itu. Kamu harus fokus untuk sembuh."

Ketika dokter melakukan evaluasi lebih lanjut, mereka mengungkapkan bahwa donor jantung yang cocok sulit ditemukan. Zoro, yang sudah mendengar segala hal tentang keadaannya, mengajukan diri sebagai donor meski dia tahu risikonya.

Luffy sangat marah ketika mengetahui keputusan Zoro. "Apa yang kamu lakukan, Zoro?! Nam telah melakukan kesalahan, ini bukanlah cara untuk menyelesaikannya!"

Zoro menatap Luffy dengan mata penuh kesedihan. "Aku tidak bisa hidup tanpa Nami. Jika ini adalah cara agar dia bisa hidup bahagia, maka aku akan merelakannya."

Luffy memandang Zoro dengan kemarahan dan rasa sakit yang mendalam. "Jadi, kau bersedia mengorbankan dirimu untuk orang yang menghancurkan kita semua? Ini semua salah mereka, kau tak perlu menanggungnya !"

Zoro menggelengkan kepala. "Ini adalah keputusan terakhirku, Luffy. Jika Nami bisa hidup dan bahagia, maka itu sudah cukup bagi aku."

Operasi berjalan dengan penuh risiko. Zoro berhasil menjadi donor dan Nami menjalani cangkok jantung dengan harapan bisa bertahan hidup. Seluruh kru menunggu di luar ruang operasi dengan penuh kecemasan, namun ketegangan meningkat di antara mereka.

Selama menunggu, Luffy merasakan kemarahan dan kesedihan yang mendalam. "Bagaimana bisa ini terjadi? Semua ini karena keputusan bodoh mereka!"

Ketika operasi selesai, Nami terbangun di ruang perawatan, tetapi Zoro tidak ada di sana. Dia akhirnya diberitahu bahwa Zoro tidak selamat. Kesedihan dan penyesalan menyelimuti Nami.

Luffy mendekati Nami dengan ekspresi yang penuh kemarahan dan kebencian. "Kau tahu apa yang kau buat pada kami semua? Zoro mengorbankan hidupnya untukmu, dan kau hanya bisa merasakan penyesalan sekarang?"

Nami menangis. "Aku tahu aku telah melakukan kesalahan besar. Tapi, aku tidak bisa membalikkan waktu."

Luffy memandang Nami dengan tatapan dingin. "Itu karena kau bodoh,Zoro adalah saudara kami, dan kau serta Sanji telah menghancurkan semuanya. Bagaimana mungkin aku bisa memaafkan kalian?" Ucap luffy lalu meninggalkan nami yang menangis, dia tidak peduli dengan air mata Nami luffy terlalu kecewa.

Waktu berlalu, dan Nami melanjutkan hidupnya dengan jantung yang baru, tetapi tidak ada kebahagiaan dalam hidupnya. Dia terus berusaha untuk menemukan makna dalam hidupnya tanpa Zoro, tetapi kesedihan dan penyesalan terus menghantuinya.

Sanji, yang juga merasa tertekan oleh situasi ini, berusaha mendukung Nami, tetapi dia juga merasakan kebencian yang mendalam dari Luffy. "Luffy... aku tahu kita semua bersalah, tapi kami tidak pernah bermaksud untuk menyakiti siapa pun."

Luffy menatap Sanji dengan tatapan dingin. "Hhh tidak menyakiti katamu? Serius kamu bilang begitu sanji hah?" Teriak luffy penuh emosi dan berlalu meninggalkan mereka

Nami sering duduk di tempat yang sama di restoran di mana dia dan Zoro dulu makan bersama, mengenang kenangan indah yang kini berubah menjadi kenangan pahit. Luffy dan kru lainnya berusaha untuk mendukung Nami, tetapi kebencian Luffy terhadap Nami dan Sanji tetap ada.

Suatu malam, Nami menulis surat kepada Zoro, mengekspresikan semua penyesalan dan rasa terima kasihnya. "Zoro, aku tidak akan pernah bisa membayar pengorbananmu. Hidupku mungkin berlanjut, tapi hatiku selalu akan merindukanmu."

Luffy berdiri di samping Nami, melihat ke arah laut dengan tatapan kosong. "Zoro selalu mengatakan bahwa kami adalah keluarganya. Dia pasti sangat mencintai semua orang di sini, termasuk kau, Nami. Tapi aku tidak bisa menghilangkan kebencian ini. Kau dan Sanji telah merusak segalanya."

Dengan hati yang hancur dan penuh penyesalan, Nami melanjutkan hidupnya, berusaha untuk mengatasi rasa sakit dan mencari cara untuk memberi makna pada pengorbanan Zoro yang begitu besar, meski kebencian Luffy membuatnya semakin sulit untuk mencari jalan ke depan.

---
Aku yang nulis aku juga yang nangis 😭

Zoro x Nami Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang