Zoro x Nami

Di Balik Garis Hijau

Occ banget ini mah

Di SMA Green Line, sekolah bergaya modern yang terletak di pinggiran kota, Zoro Roronoa dikenal sebagai ketua OSIS yang populer dan disegani. Dengan tubuh atletis dan sikap yang tenang, Zoro sering kali menjadi pusat perhatian, bukan hanya karena kepemimpinanannya tetapi juga karena kemampuan bela dirinya yang mengesankan. Teman dekatnya termasuk Monkey D. Luffy, yang ceria dan penuh energi, Usopp, si jenius strategi, dan Sanji, koki berbakat yang terkenal dengan pesona dan keahliannya dalam memasak.

Di sisi lain dari sekolah, Nami dikenal sebagai anak nakal dan troublemaker. Kegiatan bolosnya, keterlambatan yang konstan, dan kebiasaan membuat masalah membuatnya menjadi "musuh" di mata banyak orang, termasuk Zoro. Nami sering kali terlibat dalam perselisihan dengan Zoro, yang sering memberikan hukuman kepada para pelanggar peraturan sekolah, termasuk Nami. Teman-temannya, Nico Robin dan Vivi, adalah yang sabar dan sering kali harus menghadapi masalah yang ditimbulkan Nami.

Hari pertama semester baru dimulai dengan suasana yang tidak biasa. Zoro sedang berada di ruang rapat OSIS dengan Luffy, Usopp, dan Sanji, membahas rencana untuk acara tahunan sekolah, Festival Musim Gugur. Tiba-tiba, pintu ruang rapat terbuka dengan keras, dan Nami muncul dengan senyum nakal di wajahnya.

"Ada apa, Nami?" tanya Zoro, suaranya datar.

"Saya datang untuk memberikan 'masukan' tentang acara festival," jawab Nami sambil duduk tanpa permisi. "Mungkin kalian bisa menggunakan ide-ide segar dari seseorang yang benar-benar tahu bagaimana membuat sesuatu lebih menarik."

Zoro mengerutkan keningnya. "Apakah kamu mencoba untuk menggoda kami lagi?"

Nami hanya tertawa. "Mungkin. Atau mungkin saya hanya ingin memastikan acara ini tidak membosankan."

Sejak saat itu, ketegangan antara Zoro dan Nami semakin intens. Zoro merasa kesal karena Nami terus-menerus melanggar aturan, sementara Nami merasa tertekan oleh otoritas Zoro yang kaku. Namun, secara tidak sadar, interaksi mereka sering kali menimbulkan ketertarikan yang mendalam di antara keduanya.

Satu minggu kemudian,Festival Musim Gugur SMA Green Line tengah berlangsung dengan meriah. Stand-stand penuh dengan pengunjung, musik mengalun dari panggung utama, dan aroma makanan lezat memenuhi udara. Di tengah keramaian itu, Zoro sibuk memeriksa berbagai persiapan untuk memastikan semuanya berjalan lancar.

Di sisi lain, Nami, dengan semangatnya yang terkenal, tampak bersenang-senang dengan teman-temannya, Robin dan Vivi. Mereka mencoba berbagai makanan, bermain permainan, dan tertawa riang. Nami, dengan sikapnya yang ceria, tidak bisa menahan diri untuk terlibat dalam beberapa kekacauan kecil—seperti mengacaukan stand permainan atau menjatuhkan barang-barang dari stand makanan.

Saat Zoro melintas di dekat stand permainan, dia melihat Nami sedang bersenang-senang dengan teman-temannya. Tanpa disangka, Nami secara tidak sengaja menabrak meja yang menyebabkan beberapa barang di stand permainan berhamburan ke lantai. Zoro merasa kesal melihat kejadian itu.

"Hei, Nami!" teriak Zoro, suaranya terdengar tegas di tengah keramaian. "Apa yang kamu lakukan? Ini adalah stand permainan, bukan tempat untuk kekacauan!"

Nami menoleh dengan ekspresi terkejut. "Apa? Aku hanya sedang bersenang-senang. Kalau ada yang jatuh, ya sudah, biar saja. Lagipula, bukankah ini festival?"

Zoro mendekat dengan wajah marah. "Ini bukan tentang bersenang-senang, Nami! Ini tentang tanggung jawab. Kamu selalu membuat masalah di setiap kesempatan."

Nami merasa tersinggung dan melawan. "Oh, jadi sekarang aku yang disalahkan? Bukankah seharusnya kamu menjadi lebih sabar dan memahami? Tidak semua orang bisa hidup di bawah aturan ketatmu."