zhenya dan taekjoo sedang bersantai diruang tamu, mereka berlibur dipulau milik zhenya untuk menghindari orang orang yang berada di Rusia, saat ini zhenya sedang mendusel ditengkuk taekjoo dan meraba otot perut nya, sedangkan taekjoo duduk diatas pangkuan zhenya ia sibuk melihat berita saat ini sambil meminum soda nya, benar dugaannya, kemarin saat zhenya memohon meminta maaf tersebar luas di Rusia zhenya tidak peduli ia tetap menenggelamkan wajahnya ditengkuk taekjoo menghirup dalam dalam aroma badan taekjoo, sampai siaran mengatakan bahwa zhenya akan menyerahkan Anastasia kepada taekjoo kalau taekjoo kembali kepadanya barulah zhenya mengangkat kepalanya dan menatap lurus kek tv
"kau tidak pergi kek kantor?"
"tidak, aku ingin berlibur disini bersama mu."
taekjoo mengangguk dan mengganti siaran tv, zhenya juga kembali menenggelamkan wajahnya ditengkuk taekjoo, melingkari lengannya diperut taekjoo dan menariknya agar semakin dekat dengan zhenya.
tiba tiba terdengar suara getaran, taekjoo mengedarkan pandangannya mencari asal suara getaran itu akhirnya ia menemukan nya, melihat ponsel zhenya menyala dan sebuah nomer tidak dikenal terpampang disana, taekjoo menepis kedua lengan zhenya dan bangkit dari pangkuannya membuat alis zhenya berkerut dan bibirnya cemberut. taekjoo mengambil ponsel milik zhenya dan melemparkannya zhenya dengan enggan mengambilnya sebelum itu ia melihat nomer pengguna nya baru mengangkatnya ia hanya diam tidak membalas ataupun menyapa, taekjoo duduk disampingnya dan memakan strawberry yang memang disiapkan diatas meja sembari memperhatikan percakapan keduanya.
"kau berniat bolos dari pekerjaan mu ya."
"ayolah, aku kan duta besar disana, memang masalah?"
taekjoo memutar matanya malas, kekasihnya ini selalu bertingkah seenaknya saja, tidak peduli dengan ucapan zhenya justru taekjoo mendorong zhenya memintanya untuk segera pergi dari sini namun zhenya tetap diam ia menggunakan seluruh berat badannya untuk menahan tubuhnya, karena perbedaan berat badan taekjoo menyerah dan membiarkan nya, ia mengambil mangkok strawberry yang tadi berada diatas meja sekarang berada diatas kedua paha nya.
mereka diam taekjoo terlalu fokus dengan siaran tv sampai sampai melupakan kehadiran zhenya, zhenya juga diam saja ia menatap tv dengan bosan minat nya kesini kan buat berhubungan seks sepuasnya tapi taekjoo malah sibuk menonton tv sampai melupakan nya."taekjoo.."
"ehm?"
zhenya memanggil dengan rengekan, tapi respon taekjoo hanya deheman membuat bibir zhenya semakin cemberut, ia bangkit dan berjalan mendekati tv sibuk mencari sesuatu disekitar sana, taekjoo yang terhalang tubuh zhenya membuat nya kesal.
"apa yang kau cari?"
dengan nada malas taekjoo bertanya, namun zhenya tidak membalasnya sampai akhirnya ia menemukan barang yang ia inginkan bukan barang tetapi kabel tv ia dengan cepat mencopot kabel itu sampai ada percikan api, taekjoo terkejut melihat itu
"apa yang kau lakukan?!" katanya dengan panik
namun zhenya tidak peduli ia duduk kembali di sofa dan berakting seolah tidak terjadi apapun, taekjoo menatap nya dengan tajam sebenarnya ia bisa berdiri dan mencolokkan kabel tv namun melihat percikan api tadi membuat nya berpikir ulang dan ragu ragu. taekjoo mendengus dan lanjut memakan strawberry nya, disela sela makan umpatan kotor terdengar dari mulutnya yang sibuk mengunyah strawberry
zhenya hanya memperhatikan dalam diam, niat hatinya ingin marah dan mendiamin taekjoo namun melihat taekjoo menyumpah serapahi nya membuat ia terkekeh geli
"pergi lah kau, bajingan"
"hahah taekjoo.. kau benar benar rumit"
taekjoo sibuk memakan strawberry nya bahkan saat zhenya ingin memakannya juga taekjoo dengan cepat menepis membuat zhenya meringis sambil memegang lengannya yang tadi ditepis, ia berpura pura tersinggung dengan sikap taekjoo.
"kau benar benar jahat"
"kau lebih jahat."
taekjoo membalas nya ia masih terbayang bayang kejadian tempo hari dimana zhenya ingin melakukan persetubuhan dengan perempuan, memalingkan wajah ia tidak berniat melihat wajah zhenya, zhenya yang mengerti perkataan taekjoo mendekat dan merapatkan diri
"apa kau masih cemburu dengan itu?"
"tidak."
taekjoo menyela perkataan zhenya, zhenya terus menggoda taekjoo karena ia terus menyangkal setiap perkataan nya, zhenya terkekeh saat taekjoo mencoba mendorong tubuh nya menjauh tapi zhenya bukannya menjauh malah semakin merapatkan diri, taekjoo mengerutkan kening dan menggeser tubuhnya tetapi zhenya juga ikut bergeser
"apa sih yang kau coba lakukan?!"
"hm, tidak kok"
taekjoo mendengus, ia mengambil strawberry dan menaruhnya di mulut zhenya, zhenya sedikit terkejut
"diamlah"
zhenya menerima strawberry itu dengan senang hati, ia menyeringai disela sela makanya, taekjoo juga ikut makan strawberry dengan tenang terkadang zhenya memaksa taekjoo untuk menyuapinnya lagi, taekjoo yang malas berdebat memilih menurut.
taekjoo menyenderkan kepalanya di bahu zhenya, zhenya melirik taekjoo lalu tersenyum, lengannya membelai lembut rambut taekjoo, taekjoo juga tidak menolak sentuhan lembut itu ia malah menikmati sentuhan zhenya
"apa kau tau cerita koschei yang aku ceritakan dulu?"
"ah itu, aku ingat lalu kenapa?"
"kau tau? sebenarnya jantung koschei sudah berada di dalam diri mu"
kepala taekjoo mendongak, ekspresi jelas menunjukkan kebingungan akan cerita zhenya
"apa maksudmu?"
zhenya tersenyum ia mencium disekitar wajah taekjoo mulai dari dahi, pipi, dan mulut. taekjoo mengerutkan kening tapi tidak menolak semua ciuman itu, lengan zhenya terangkat memegang bibir taekjoo
"koschei yang dikenal kuat dan kejam itu, pada akhirnya akan terlihat lemah jika berada pada orang yang ia cintai"
"kau menang taekjoo, jantung koschei sudah berada pada diri mu"
zhenya menunduk dan mengigit leher taekjoo, taekjoo yang masih bingung pada akhirnya mengulurkan kedua lengannya dan memeluk punggung zhenya
"aku tidak paham maksudmu.." gumam taekjoo sembari mengelus punggung zhenya zhenya juga melingkari kedua tangannya di pinggang taekjoo
KAMU SEDANG MEMBACA
brighten up your gloomy and dark life (C.N.A)
FanfictionKwon taekjoo, ya itu nama ku. apa kalian pernah merasakan dicintai secara gila gilaan? bahkan pasangan kalian rela meledakkan negara sekalipun hanya untuk diri kalian? benar itu adalah nasib ku sekarang. aku dulu nya hanya seorang agen mata mata yan...