bagian 7: dating

618 52 0
                                    

taekjoo mengusap wajahnya dengan kasar, ia mengeluarkan umpatan kotor terhadap zhenya, bajingan ini membangunkan nya pagi pagi sekali karena ingin melakukan date, ntah apa yang dipikirkan orang gila itu.

"ini masih pagi zhenya.."

seolah tidak mendengar zhenya terus bersenandung seraya merapikan perlengkapan yang ingin ia dan taekjoo bawa, taekjoo hanya bisa menghela napas jengah dan menduduki diri nya di kasur, memandang punggung zhenya yang masih sibuk dengan aktivitas nya sejujurnya ia masih sangat mengantuk karena ini masih jam 6 pagi, buat apa ngedate sepagi ini.

"ayo taekjoo, apa kau ingin aku tinggal"

"tinggalkan aku saja bodoh, dasar bajingan"

taekjoo akhirnya bangkit dari duduk nya dan menyusul zhenya yang sedang memakai sepatu miliknya, taekjoo memandang sebentar lalu ikut memakai sepatunya, saat sudah selesai ia berencana untuk keluar terlebih dahulu namun lengannya segera di tarik oleh zhenya

"kau lupa? ini musim dingin setidaknya kau harus memakai syal."

mendengar itu taekjoo hanya diam sedangkan zhenya ia sibuk memakaikan syal kek leher taekjoo, dan kemudian menarik lengan taekjoo dengan lembut untuk keluar mansion menuju atap dimana helikopter berada, sembari menunggu helikopter taekjoo memegang syall yang berwarna merah itu, wajah nya memerah antara dingin dan malu. saat helikopter sudah memutarkan baling baling nya barulah zhenya dan taekjoo memasuki helikopter tersebut.

'''

saat tiba di Moskow, seketika zhenya dan taekjoo menjadi pusat perhatian semua orang, zhenya yang diperhatikan begitu bodo amat dan memasuki cafe yang ingin mereka kunjungi di ikuti taekjoo yang berada di belakangnya.

saat memasuki cafe semua atensi mengarah kek mereka dan langsung mendapatkan bisikkan dari semuanya seolah tidak mendengar zhenya menarik lengan taekjoo kek tempat sepi tubuh taekjoo tertarik dengan enteng karena nyawa nya belum terkumpul sepenuhnya.

"kau ingin tidur? aku bisa meniduri mu dengan lembut."

"tidak terimakasih"

taekjoo menolak karena tau maksud zhenya, zhenya tertawa kecil dan duduk di kursi dikuti taekjoo juga, beberapa saat kemudian pelayan datang menghampiri mereka, pelayan itu bertanya kepada taekjoo bukan zhenya karena ia sangat takut dengan orang gila itu.

"eh.. i-ingin pesan apa tuan?"

"boleh kah aku melihat menu nya?"

pelayan tadi mengangguk memberikan menu nya dengan tangan gemetar, atmosfer disekitar berubah seketika karena zhenya memberikan aura mematikan, berusaha mengabaikan juga tidak bisa, taekjoo mengambil buku menu nya lalu melihatnya, ia sempat melihat lihat dan melirik zhenya, ia dapat melihat zhenya menatap dengan tajam pelayan itu membuat ia merasa ketakutan, taekjoo menyenggol kaki zhenya membuat zhenya melirik taekjoo dan taekjoo memberi isyarat agar tidak menakuti nya, zhenya menghela napas kasar lalu dengan enggan menganggukkan kepala

"aku pesan hot chocolate dan ramen, kau ingin apa zhenya?"

"strawberry."

"baiklah kami pesan  1 hot chocolate, 2 ramen dan 1 strawberry dingin"

pelayan tadi langsung mencatat pesanan nya dan buru buru pergi dari sana, zhenya yang mendengar taekjoo memesan 2 ramen mengangkat alisnya

"kau pesan dua? untuk siapa?"

"tentu saja untuk kau"

"aku tidak suka ramen"

"kau harus sarapan setidaknya perut mu terisi"

zhenya diam, dia memandang dengan bingung kek arah taekjoo, tidak biasanya dia perhatian terhadap zhenya, senyum tipis terukir di wajah zhenya, walaupun perkataan itu sederhana tetapi perkataan itu jarang diucapkan taekjoo terhadap dirinya membuat zhenya kesenangan karena taekjoo perhatian terhadap nya. taekjoo memandang zhenya dengan aneh, pria gila dihadapannya ini kenapa malah cengar cengir, ntah apa yang ada didalam benak nya

"apa yang kau pikirkan?"

"tidak ada"

taekjoo menatap penuh curiga kek arah zhenya pasalnya saat ia mengatakan itu senyuman zhenya semakin lebar, lalu pesanan mereka Dateng, taekjoo mengucapkan terimakasih dan dibales hangat oleh pelayan itu, taekjoo menyerahkan satu ramen kek zhenya dan memberikan es strawberry nya, zhenya hanya mengambil es strawberry tidak memakan ramennya taekjoo memandang tidak suka karena ramennya tidak disentuh sama sekali, ia berdecak dan menggeser mangkok ramennya lalu menarik mangkok ramen yang ia berikan kek zhenya, zhenya tidak masalah karena ia berpikir taekjoo akan memakannya namun ternyata tidak, taekjoo menyumpit mie dan menyerahkan nya kek mulut zhenya yang tertutup rapat, alis zhenya berkerut melihat mie yang berada diambang mulutnya lalu melihat kek arah taekjoo

"makanlah, kau bisa sakit jika tidak makan"

zhenya terdiam, perlahan bibir nya terbuka dan ia menerima mie itu, ia tersenyum lalu menelannya dan melihat ke arah taekjoo

"apa yang membuat mu baik hari ini?"

"aku hanya melakukan hal yang normal"

taekjoo berucap lalu mengangkat bahu nya dengan acuh, ia menyuapi zhenya lagi dan sekarang zhenya dengan senang hati menerima mie itu.

****

"Sekarang kemana?"

selesai mengisi perut, zhenya dan taekjoo berjalan ditepi jalan dengan salju mengelilingi mereka taekjoo menendang salju disekitar jalan karena bosan, zhenya sendiri malah sibuk dengan ponselnya ntah apa yang ia lakukan, taekjoo diam lalu berjongkok sepertinya zhenya tidak menyadarinya karena ia terus berjalan sampai akhirnya ia tersadar dan menoleh kek belakang saat zhenya menoleh sebuah bola salju mengenai wajah nya, zhenya bersin dan membersihkan salju disekitar wajahnya taekjoo tertawa lepas melihat itu. zhenya menyeringai kemudian ia juga melemparkan bola salju kek muka taekjoo, taekjoo tidak sempat menghindar alhasil itu tepat mengenai wajahnya, taekjoo terbatuk batuk dan segera mengusap wajahnya membersikan salju, zhenya terkekeh melihat pipi taekjoo memerah karena kedinginan, kemudian ia mendekati taekjoo lalu menaruh mantel berbulu nya di bahu taekjoo agar ia tidak kedinginan, taekjoo langsung menarik kedua sisi mantel nya dengan erat bener benar menempel di tubuhnya

zhenya merangkul taekjoo dan memimpin jalan membuat langkah taekjoo menyamai langkah zhenya, taekjoo terus bersin membuat zhenya cukup kasian karena bagaimanapun ini salahnya. zhenya memberhentikan langkah nya membuat taekjoo ikut berhenti, zhenya melepas rangkulannya dan melangkah beberapa cm dari taekjoo, zhenya sedikit membungkuk dan merentangkan kedua lengannya dibelakang membuat taekjoo bingung

"kemarilah, aku akan menggendong mu"

taekjoo terdiam kemudian ia melangkah mendekati punggung zhenya lalu memeluknya, zhenya menaruh kedua lengannya di pantat taekjoo dan taekjoo melingkari kedua lengannya dileher zhenya, tapi ia tidak mencekiknya. dan zhenya melangkahkan kaki nya menuju suatu tempat semakin melangkah taekjoo semakin mengeratkan pelukannya membuat ia semakin menempel pada zhenya, zhenya tidak bisa menyembunyikan senyumannya alhasil ia tersenyum lebar saat tubuh taekjoo semakin menempel dengan dirinya

brighten up your gloomy and dark life (C.N.A)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang