bagian 8: what wrong with you

596 49 4
                                    

taekjoo terbangun ia melihat sekeliling dan merasa tempat ini asing, tubuhnya juga sangat panas matanya yang berat sulit baginya untuk membuka matanya, ia mencari kekasihnya diseluruh ruangan namun nihil, akhir nya ia memanggil namanya

"zhenya..."

namun suaranya terdengar lemas, bahkan ia tidak bisa bangun dari tempat tidur nya, kepalanya yang pusing terus berdenyut ia merasa kalo tubuhnya jatuh sakit, ia berusaha untuk duduk dan tiba tiba sesuatu jatuh dari dahi nya ia mengamati sebentar sebelum ekspresi nya melembut, zhenya sepertinya tau taekjoo demam itu sebabnya ia mengompres taekjoo.

taekjoo meletakkan benda itu di meja tepat disampingnya ia ingin sekali tau dimana zhenya berada tetapi karena tubuhnya yang lemas sulit baginya untuk jalan dengan benar, tiba tiba pintu dibuka dan zhenya muncul dari sana membawa nampan makanan, ekspresi nya tidak lebih hanya ada raut khawatir yang terlintas diwajahnya kemudian ia mendekati taekjoo dan menempelkan lengannya didahi taekjoo untuk memeriksa suhu tubuhnya

"hah.. taekjoo kau membuat ku panik"

"ada apa..?"

"kau tidak ingat? kau tiba tiba pingsan di gendongan ku dan saat ku periksa suhu tubuh mu sangat dingin dan detak jantung mu juga lemah, aku akhirnya pergi kek rumah sakit terdekat"

"sungguh? lalu kenapa aku berada dirumah bukan rumah sakit?"

"dokter hanya menyuruh mu istirahat dan meminum obat sesuai jadwal lalu makan teratur"

taekjoo mengangguk mengerti apa yang dimaksud zhenya kemudian ia duduk ditepi ranjang dan menyendok bubur yang berada dinampan, taekjoo menutup erat mulutnya bahkan ia memalingkan wajahnya, zhenya mengerutkan keningnya ketika melihat taekjoo memalingkan wajahnya

"ada apa?"

"aku tidak suka bubur."

zhenya memandang sebentar ia menghela napas lalu memakan bubur itu, tetapi tidak menelan atau pun mengunyahnya. taekjoo menatap bingung kek arah zhenya saat ia hendak bertanya zhenya menempelkan mulut nya dimulut taekjoo lalu mendorong bubur itu masuk kek dalam mulut taekjoo, taekjoo terkejut saat bubur nya sudah masuk kek dalam mulut nya zhenya menjauhkan diri dan menatap taekjoo yang wajahnya memerah sambil memakan bubur nya

"apa kau ingin aku menyuapi mu dengan cara seperti itu?"

"tidak."

taekjoo dengan segara mengambil mangkok tadi dan memakannya, zhenya tersenyum tipis sembari memandang taekjoo ia terkekeh saat taekjoo menyodorkan mangkok itu kek arah zhenya dan mengeluh sudah kenyang.

zhenya memberikan obat dan taekjoo menerima nya lalu meminumnya, ia kemudian meniduri kembali tubuhnya dan menarik selimut Hingga menutupi kepala

"apa kau ingin aku mengompres mu lagi?"

"tidak usah, aku sudah baikan"

zhenya cukup khawatir karena suhu tubuh taekjoo tak kunjung turun memilih tidur disampingnya juga, ia menyelipkan tubuhnya di selimut taekjoo dan melingkari lengannya untuk memeluk pinggang taekjoo dari belakang, taekjoo yang belum tidur sepenuhnya hanya bisa menerima setiap sentuhan zhenya terkadang ia juga mengeluh geli karena zhenya menduselkan kepalanya dileher taekjoo

taekjoo terbangun dari tidurnya, sinar matahari yang menyilaukan menyentuh matanya, ia ingin bergerak namun kesulitan saat melihat kebelakang zhenya masih memeluk nya dengan erat taekjoo membalikkan badan dan menatap wajah zhenya, wajahnya sangat tenang saat tidur dengkuran nya yang halus terdengar nyaman, taekjoo menyingkirkan lengan zhenya dengan pelan pelan kemudian ia duduk dan menyentuh dahi nya seperti nya ia sudah baikan karena demamnya sudah turun lalu tiba tiba tangan kekar melingkari perut nya ia melirik pemilik dari tangan itu dan mendengus

"aku tau kau sudah bangun bajingan, menyingkir lah"

zhenya diam perlahan ia mengangkat kepalanya kemudian menggeleng, taekjoo mengangkat satu alisnya tidak mengerti maksud zhenya ia kemudian kembali membenamkan wajahnya di pinggang taekjoo sambil menggumamkan perkataan tidak jelas

"taekjoo.. sepertinya aku tertular demam mu.."

"jaga aku.. taekjoo.."

"jangan bercanda."

taekjoo berusaha menyingkirkan lengan zhenya namun ia malah semakin mengeratkan pelukannya sambil menggumamkan kata yang sama dengan nada memelas. taekjoo menghela napas jengah dan membiarkan tubuh zhenya memeluknya

"ayolah zhenya, aku lapar"

zhenya hanya diam, perlahan lengannya menyibakkan sekitar sibuk mencari sesuatu disekitar nya, saat ditemukan itu adalah ponsel milik zhenya dengan malas zhenya mengangkat kepalanya dan menelpon seseorang sepertinya resepsionis untuk memesan makanan, setelah telfon dimatikan zhenya kembali menenggelamkan wajahnya di pinggang taekjoo, taekjoo memutar matanya dengan malas tangannya secara reflek membelai lembut rambut halus milik zhenya dan zhenya nampak menikmati setiap sentuhan taekjoo

"jangan bermalas malasan"

"aku sakit taekjoo.. jaga aku.."

taekjoo hanya menghela napas, ia sudah lelah dengan perkataan zhenya.



SAMPAI KETEMU NANTI DI MINGGU DEPAN, ILYSM GUYSS!!

brighten up your gloomy and dark life (C.N.A)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang