suara derit mobil serta suara baling baling helikopter memenuhi sunyi nya hutan malam itu, zhenya terus menambah kecepatan ditambah terus membanting setir membuat taekjoo harus berpegang dengan kuat. tembakan demi tembakan terus dilancarkan oleh helikopter diatas membuat alis zhenya terus berkerut suara gemertak gigi terdengar dari gigi yang terkatup. kemudian zhenya mematikan lampu mobil membuat pandangan sekitar menjadi gelap, taekjoo memandang dengan heran namun ia tidak bertanya, zhenya juga membelokkan mobilnya diantara semak semak membuat helikopter kehilangan jejaknya, mobil zhenya berhenti dan zhenya menyuruh taekjoo untuk keluar taekjoo menurut zhenya juga ikut keluar dan bergegas kek bagasi untuk mengambil senapan miliknya ia juga melempar pistol kek taekjoo
"kita berpencar, apa kau bisa menjamin keselamatan mu?"
taekjoo ragu ragu mengangguk zhenya kemudian menyuruh taekjoo untuk menembak sembari bersembunyi diantara pohon pohon, taekjoo segera berlari menuju pohon tinggi dan zhenya bersembunyi dibatu besar, dengan kemampuan membidik yang luar biasa zhenya mengenai helikopter itu membuat sisi helikopter hancur taekjoo yang melihat itu hanya bisa menelan ludahnya benar benar menakjubkan.
helikopter merendah dan sekelompok pria berjas hitam dengan badan kekar menembaki seisi hutan dengan sembrono, taekjoo menembaki para sekelompok pria itu sembari berpindah kepohon satu kei pohon yang lain membuat mereka kebingungan dimana ia berada.
zhenya yang melihat itu menyeringai ia melemparkan granat kek arah helikopter membuat sekitar meledak suara itu membuat burung burung yang berada dipohon berterbangan mencari tempat persembunyian, beberapa pria kekar itu terlempar bahkan tidak sadarkan diri membuat mereka semakin terpojok, taekjoo yang sedang fokus menembaki tiba tiba berhenti, seseorang yang tak terduga muncul dihadapan nya, ialah seorang kakak kedua zhenya, bajim.
bajim dengan napas tersengal-sengal mengangkat pistol, taekjoo diam ia tidak mengangkat kedua lengannya kek atas ataupun meletakkan pistol nya ditanah, sebaliknya ia kembali menentang ia juga mengangkat pistol, menatap tajam orang yang berada dihadapannya ini
"apa yang kau mau."
"keluarga ku ingin melenyapkan mu sehingga Yevgeny bisa menikahi perempuan itu"
taekjoo menyeringai mendengar ungkapan itu, pertanyaan yang terus muncul dibenaknya akhirnya muncul jawabannya
"ah bukan kah yevgeny sudah memperingati? jangan sentuh miliknya kalau kau ingin selamat"
bajim diam, dia menghiraukan ucapan taekjoo walaupun begitu jantung nya berdegup kencang memang benar hal seperti ini sangat lah sembrono apa lagi bersangkutan dengan milik si monster itu ia bisa saja menghancurkan negara Rusia dalam sekejap mata.
taekjoo yang melihat bajim diam memanfaatkan momen itu, ia dengan sigap menarik pelatuk dan menembak, ia tidak menembak bajim melainkan menembak pistol yang berada ditangannya membuat pistol itu terhuyung kek tanah, bajim tersentak melihat pistolnya tergeletak ditanah, taekjoo segera berlari bersembunyi diantara pepohonan yang tinggi
mereka berdua beradu peluru sembari berlari diantara pepohonan taekjoo yang kehabisan peluru menggertakan giginya, ia sekarang hanya bisa menghindari peluru yang dilancarkan oleh bajim, saat ia lengah tiba tiba peluru melesat menembak pinggang nya membuat taekjoo terjatuh dan berguling menambrak pohon, rasa sakit segera menjalar ditubuh nya, ia menjerit kesakitan saat penglihatan nya mulai kabur sosok lain tepat berada dihadapannya menodong pistol kek arah kepala taekjoo, ia sangat mengenali siapa kedua sosok yang sedang berada dihadapannya ini, vladimir dan bajim.
"taekjooooooo!!"
taekjoo samar samar mendengar teriakan zhenya ia tidak tau sedang berhalusinasi atau apa tapi suara itu terdengar sangat nyata, saat penglihatannya mulai gelap ia dapat melihat zhenya berlari mendekati nya dan memeluknya taekjoo ingin memanggil nama zhenya namun suaranya tidak keluar, penglihatannya mulai gelap dan ia tak sadarkan diri.
****
taekjoo berada diruangan yang tidak ia kenali, tempatnya sangat indah banyak bunga bunga yang bermekaran dengan cantik, taekjoo sendiri tidak tau bagaimana ia bisa sampai kek sini. ia mulai melangkah menyusuri berbagai bunga di sana, ia memetik salah satu bunga mawar dan menghirup nya, ah sangat wangi.
saat sedang menghirup aroma bunga yang wangi penglihatan menangkap seseorang ia segera menoleh dan mendapati seorang anak kecil dihadapannya taekjoo anak itu tampak menarik narik baju taekjoo seolah menyuruh nya untuk berjongkok, taekjoo dengan bingung berjongkok menyamai tinggi nya dengan tinggi anak itu
"hei nak, apa yang kau lakukan disini?"
"ini tempat ku, apa yang kakak lakukan disini?"
"aku tidak ingat, aku tiba tiba sudah berada disini"
anak itu diam kemudian mengambil bunga mawar yang berada ditangan taekjoo dan menghirupnya
"bunga ini harum, aromanya seperti kakak"
"terimakasih"
taekjoo tersenyum dan dengan lembut mengusap surai rambut nya anak itu juga menikmati usapan taekjoo, taekjoo kemudian bangkit dan memegang tangan anak itu
"ayo berjalan jalan, tempat ini indah bukan?"
anak itu diam dia juga melepaskan genggaman tangannya saat taekjoo menoleh dengan bingung anak itu menunduk
"kakak tidak seharusnya berada ditempat ini."
"apa maksudmu?"
"ada orang yang sangat mencintai kakak dan menunggu kakak, kakak tidak boleh berlama lama berada disini, kakak harus pergi"
"bagaimana caranya..?"
anak itu berjalan mundur ia melangkah mengarah kek belakang taekjoo dan mendorongnya dorongan itu sangat lambat namun dibawah kaki nya tiba tiba ada lubang yang begitu besar dengan cahaya terang menerangi lubang itu otomatis taekjoo terjatuh kek sana.
"kakak akan menemui ku saat waktunya sudah tiba."
KAMU SEDANG MEMBACA
brighten up your gloomy and dark life (C.N.A)
FanfictionKwon taekjoo, ya itu nama ku. apa kalian pernah merasakan dicintai secara gila gilaan? bahkan pasangan kalian rela meledakkan negara sekalipun hanya untuk diri kalian? benar itu adalah nasib ku sekarang. aku dulu nya hanya seorang agen mata mata yan...