bagian 12: wake up

385 39 1
                                    

taekjoo perlahan membuka matanya yang berat, penglihatan kabur ia beberapa mengedipkan kedua matanya agar menormalkan kembali penglihatan nya, ia dapat melihat zhenya sedang dicegah beberapa dokter ia sepertinya sedang mengamuk oleh perkataan dokter.

"...zhenya.."

mata zhenya membelalak ia dengan cepat menoleh kek taekjoo ia melihat taekjoo yang sedang terbaring lemah sedang mengusap kepalanya ia segera menepis lengan para dokter itu dan menghampiri taekjoo dengan tergesa-gesa, dokter juga segera keluar dari sana bahkan mereka tidak berani mendekati taekjoo hanya sekedar mengecek keadaan nya karena emosi zhenya tadi membuat mereka mengurungkan niatnya

"taekjoo kau tidak apa? apa yang kau butuhkan.?"

"..aku haus"

zhenya dengan segera mengambil air untuk taekjoo dan menyerahkan nya, ia juga membantu taekjoo untuk duduk saat duduk ia mengerang sembari memegang perut nya yang sangat sakit

"ahh, sakit sekali."

"...."

zhenya diam ia memandang perut taekjoo dan mengusapnya dengan halus taekjoo menatap zhenya dalam diam

"pembohong."

satu kata itu mampu membuat taekjoo terkejut sekaligus bingung, ia mengernyitkan dahi nya

"apa maksudmu?"

"kau bilang kau bisa menjamin keselamatan mu, tapi apa? kau tak sadarkan diri selama 2 bulan."

taekjoo tambah terkejut dengan apa yang zhenya ucapkan, jadi ia koma? selama itu? tapi taekjoo merasa semuanya sangat cepat ia bahkan tidak tau sudah berganti bulan.
taekjoo mendorong zhenya, ia tidak ingin memperpanjang masalah ini, zhenya menurut ia mundur dan menatap taekjoo yang sedang meminum airnya

"apa yang kau lakukan kepada kedua kakak mu..?"

"melakukan hal yang sama."

taekjoo hanya mengangguk singkat ia juga cukup kesal dengan apa yang dilakukan kedua kakak zhenya

"jadi, mereka masih dirumah sakit?"

zhenya mengangkat bahu nya dengan acuh, merasa ada yang aneh taekjoo mengerutkan keningnya

"kau tidak menjenguk kedua nya?"

"tidak butuh."

Dengan acuh tak acuh ia berbicara, taekjoo menghela napas ia meraba bagian kepalanya sepertinya kepalanya terbentur pohon karena kepalanya dibalut perban.

"ku pikir kau tidak akan bangun."

taekjoo menoleh kek zhenya, ia melihat zhenya menyenderkan tubuhnya ditembok dengan tangan ia taruh di saku celananya

"dokter mengatakan jika kau tidak bangun lebih dari 3 bulan kemungkinan kau tidak akan selamat, tsk, omong kosong."

zhenya memalingkan wajahnya dengan kesal, taekjo menunduk pikirannya mengarah kek anak perempuan yang berada di mimpi nya saat itu, mungkin karena anak itu ia jadi terbangun dari koma nya kalo tidak. tidak tau lagi bagaimana..
namun yang ia masih pikirkan adalah perkataan anak itu diakhir, ia mengatakan akan bertemu lagi saat waktunya sudah tiba, taekjoo penasaran dengan maksud itu mungkin kah? dan juga ini alasannya kenapa tadi zhenya mengamuk kek dokter karena ucapan itu?

"jangan dipikirkan, kau istirahat lah"

ntah sejak kapan tetapi zhenya sudah berada disampingnya membuat ia segera menoleh, wajahnya dengan wajah zhenya sangat dekat hanya beda 1 inci saja

"tidurlah."

zhenya menepuk kepala taekjoo dengan lembut kemudian taekjoo menggelengkan kepalanya membuat zhenya mengangkat satu alisnya

"aku sudah bosan tidur"

zhenya terkekeh mendengar kalimat taekjoo ia mengacak surai rambut taekjoo dengan gemas, taekjoo menepis lengan zhenya dan memarahi nya ia juga merapikan kembali rambutnya

"lalu, apa yang kau ingin lakukan? zainka ku"

taekjoo menatap tajam kek arah zhenya

"aku lapar, kau bawa sesuatu?"

"aku bawa cherie"

"aku mau"

zhenya mengangguk kemudian berjalan kek laci tempat dimana ia menaruh cherie, cherie nya terlihat masih baru karena masih berada di kantong belanjaan dan masih disegel dengan plastik. zhenya membuka plastiknya dan menyerahkan kek taekjoo, taekjoo menerima nya dengan senang hati lalu memakannya zhenya menarik kursi lalu duduk didekat taekjoo

"enak?"

taekjoo mengangguk dengan cepat, mulutnya mengembung karena cherie didalam mulutnya, zhenya tertawa kecil melihat pipi taekjoo mengembung seperti itu baginya itu sangat menggemaskan.

taekjoo menyerahkan satu cherie kek mulut zhenya, zhenya memandang sebentar sebelum membuka mulutnya dan memakan cherie itu, pipi nya tidak mengembung gerakan makannya sangat tenang rahangnya bergerak sangat lambat, mungkin bagi orang yang tidak teliti mereka tidak akan tau zhenya sedang makan.

taekjoo memandang cara makan zhenya sembari ikut memakan cherie nya ia tidak lagi berniat menyuapi zhenya namun zhenya terus menarik lengan bajunya

"aaaa.."

zhenya membuka mulutnya dan menunjuk mulutnya seolah mengisyaratkan agar taekjoo kembali menyuapi nya, taekjoo mendengus ia lalu mengambil cherie dan memasukan kek dalam mulut zhenya ia menerima nya dengan senang hati dan memakannya sesekali ia tertawa Karena taekjoo memarahinya untuk berhenti memintanya menyuapi namun zhenya tetap kekeh meminta taekjoo menyuapi nya

tak berselang lama pintu kamarnya diketuk dan dokter berucap dari sebrang pintu ingin mengecek kondisi taekjoo, taekjoo menyuruh dokter itu masuk dan zhenya dengan enggan bangkit menjauh dari taekjoo
ia mengawasi dari jauh, dokter yang mengecek keadaan taekjoo cepat cepat menyelesaikan tugasnya karena hawa yang dikeluarkan zhenya sangat mengintimidasi, sesudah nya dokter mengatakan hal yang tidak boleh taekjoo lakukan untuk sementara waktu dan makanan apa saja yang tidak boleh dan boleh taekjoo konsumsi setelah itu dokter keluar dari ruangan.

"kau tidak boleh memakan makan pedes" ucapnya sembari menduduki kursi nya lagi

"itu tidak menyenangkan, bagaimana bisa aku tidak memakan ramen untuk beberapa hari kedepan?"

"kau bisa sakit lagi taekjoo, berhenti lah keras kepala"

taekjoo memalingkan wajahnya dengan kesal, zhenya menghela nafas melihat taekjoo seperti itu

"aku akan membelikan kau ramen setelah kau sembuh, sepabrik akan ku berikan hanya untuk dirimu"

taekjoo tercengang ia dengan cepat menggelengkan kepala dengan hal yang zhenya anggap sepele itu

"tidak usah sampai sepabrik.."

"lalu?"

"belikan saja aku tidak butuh sampai sepabrik"

"terserah mu"

zhenya mengangkat bahunya seolah tidak peduli dengan ucapan taekjoo, ia lanjut memakan cherie nya kali ini zhenya yang menyuapi taekjoo dan taekjoo hanya membuka mulutnya dengan senang hati, zhenya juga terkadang membuat lelucon agar suasana tidak canggung membuat suasana hati taekjoo menghangat mendengar nya walaupun terkadang zhenya juga tiba tiba mencium pipinya dan memeluknya taekjoo tidak peduli, ia tetap menerima semua sentuhan itu karena bagaimanapun ia juga kangen diperlakukan dengan sangat lembut oleh zhenya.

brighten up your gloomy and dark life (C.N.A)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang