taekjoo telah menyelesaikan misi nya, namun yang membuatnya cemas adalah karena ia tidak mengabari zhenya selama seminggu ini, takut terjadi sesuatu kepadanya ia buru buru kembali kek rumah zhenya, beruntung tubuhnya tidak mengalami luka luka serta luka jahitan yang berada di pinggang nya tidak terbuka.
dengan langkah lemah ia membuka pintu rumah zhenya, rumah itu nampak sepi seperti nya zhenya sedang tidak berada di rumahnya, taekjoo membanting dirinya disofa sembari melonggarkan dasi nya ia menghela napas, hari ini benar benar melelahkan.
ia kemudian mendengar suara pintu dibuka otomatis ia menoleh kek sumber suara dan mendapati zhenya berada diambang pintu sembari mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk sepertinya ia habis selesai mandi, mereka melakukan kontak mata sebentar wajah zhenya nampak tenang tidak ada emosi apapun dimatanya, kemudian ia mendekati taekjoo yang masih menatapnya ia juga melemparkan handuk kek sofa lain dan melingkari kedua lengannya dileher taekjoo, zhenya menunduk sedangkan taekjoo mendongak mereka melakukan kontak mata lagi dalam diam.
"...aku merindukanmu."
zhenya perlahan menunduk dan menduselkan rambutnya di leher taekjoo, taekjoo tersenyum lengannya mengelus rambut zhenya yang masih basah, lengan zhenya yang semula melingkar perlahan turun meremas dada taekjoo.
"jika kau ingin melakukan nya jangan sekarang, aku lelah."
zhenya diam, ia tidak menggerakkan tubuhnya sebaliknya ia semakin mengeratkan pelukan nya, taekjoo tertawa kecil, betapa menggemaskan nya zhenya saat ia berperilaku seperti anjing kecil yang manja.
"rambut mu masih basah, kemari ku keringkan."
zhenya perlahan mengangkat kepalanya dan melepaskan lengannya, ia juga melangkah untuk mengambil hairdryer dan menyerahkan kek taekjoo, dan taekjoo menerima dengan senang hati, kemudian zhenya duduk, bukan duduk disamping taekjoo melainkan dibawahnya. alis taekjoo mengernyit saat kepala zhenya mendongak dan ia menyenderkan tubuhnya diperut taekjoo.
"kenapa kau harus dibawah?"
"agar kau gampang mengeringkannya"
taekjoo hanya menghela nafas dan mulai mengeringkan rambut zhenya senyuman tidak pernah hilang diwajahnya bahkan ia sampai bersenandung menikmati setiap sentuhan taekjoo, mengabaikan itu taekjoo tetap fokus mengeringkan rambut zhenya
"sudah selesai"
taekjoo mengangkat lengannya yang memegang hairdryer dengan bangga, taekjoo terkekeh dan mengambil hairdryer itu dan meletakkan di meja
ia juga ikut duduk namun duduk miring otomatis pandangan langsung bertemu dengan taekjoo, ia dapat melihat taekjoo menatapnya dengan alis berkerut, zhenya mengisyaratkan agar taekjoo mendekat, mengetahui maksud zhenya taekjoo berdecak dan menghampiri zhenya.
sekarang wajah mereka tidak lebih dari satu inci."kau mengantuk bukan? tidurlah"
"terlalu sempit.."
zhenya terkekeh sembari membelai dengan lembut rambut taekjoo, taekjoo menaruh wajah nya di bahu zhenya sentuhan yang zhenya berikan membuatnya mengantuk ia bahkan mencari posisi nyaman lalu memejamkan matanya, beberapa saat kemudian taekjoo tertidur lelap, dengkuran halus keluar dari mulutnya, zhenya tersenyum sembari mengeluarkan napas pendek, ia juga mencari posisi nyaman agar tubuh taekjoo tidak sakit. merasa bosan ia mengambil ponselnya yang berada disaku celananya dan memainkan ponselnya, lengannya juga tidak berhenti mengelus rambut taekjoo.
***
taekjoo terbangun ia melihat sekitar dan ingatan nya masih sama sebelum ia tertidur, ia masih berada disofa dengan zhenya dibawahnya yang ikut tertidur, perlahan ia mengangkat tubuhnya dan melihat kek arah jam jam menunjukkan pukul 1 malam, taekjoo menguap dan perlahan bangkit, ia melangkah menuju dapur karena tenggorokan nya yang kering ia berencana meminum air untuk menghilangkan dahaga nya. selesai meminum ia kembali kek sofa dan mendapati zhenya masih tertidur lelap disana, taekjoo duduk dan menatap wajah zhenya, ah sial dia tidak bisa tidur lagi.
ia berpikir sejenak, tengah malam begini enaknya ngapain? taekjoo melirik zhenya dan kemudian ia bangkit, ia merencanakan sesuatu tanpa sepengetahuan zhenya.
****
zhenya terbangun dirinya mendapati ia masih berada disofa bedanya taekjoo tidak ada diatasnya, mungkin ia sudah bangun lebih dulu. zhenya bangkit dan mengedarkan pandangannya taekjoo tidak terlihat alisnya berkerut apa taekjoo pergi menjalankan misi tanpa memberitahu nya? ia perlahan bangkit dan melangkah berniat mencari taekjoo
dia bersumpah kali ini jika taekjoo ingin pergi menjalankan misi ia tidak bisa menahan diri lagi, ia akan mengurung taekjoo dikamar dan memakaikan rantai agar taekjoo tidak bisa pergi dari nya. setiap langkah zhenya terasa dingin saat ia melewati dapur ia melihat siluet seseorang sedang memasak disana, senyum tipis terpasang di wajah zhenya tanpa pikir panjang ia menghampiri sosok itu dan memeluk pinggang nya dari belakang membuat sang empu terkejut dan segera menoleh
"ah, kau mengagetkanku."
"hm, benarkah?"
taekjoo mendorong kepala zhenya yang terus mendusel ditengkuk nya dengan siku, namun zhenya hanya terkekeh dan semakin erat memeluknya.
zhenya juga memeras dada taekjoo dan taekjoo hanya bisa menghela napas membiarkan lengan zhenya menyentuh nya lalu melanjutkan kegiatan memasak nya"kau mau coba?"
zhenya yang sebelumnya membenamkan wajahnya perlahan mengangkat kepalanya lalu memakan adonan yang taekjoo berikan, mata nya membulat, bukan karena tidak enak dan apapun melainkan ini enak, rasa coklat nya manis tetapi tidak terlalu, sangat cocok dilidah orang Rusia seperti zhenya.
"ini enak, bagaimana kau bisa membuatnya??"
"tentu saja aku bisa membuatnya"
"tapi tunggu, untuk siapa kue ini?"
"untuk seseorang."
mata zhenya menjadi tajam mendengar jawaban taekjoo perlahan ia melonggarkan pelukannya yang berada di pinggang taekjoo, taekjoo menoleh dengan bingung dan ia segera menyadari kesalahannya saat melihat tatapan zhenya menjadi dingin
"maksud ku bukan begitu.."
"lalu?"
taekjoo menghela napas ia menaruh mangkok adonan itu di meja dan mendekati zhenya, sedangkan zhenya membuang muka nya sembari mulut cemberut, ia benar benar menggemaskan saat cemburu seperti ini. taekjoo tersenyum dan mencubit pipi zhenya dengan gemas.
"kue itu untuk kita"
zhenya menoleh matanya berbinar sudut bibir nya juga terangkat semakin tinggi ia kemudian menaruh lengannya di pinggang taekjoo dan menariknya agar semakin dekat dengan dirinya.
****
setelah kejadian yang memalukan akhirnya kue yang dibikin taekjoo jadi, ia menyiapkan kue itu dimeja makan zhenya menatap nya tampaknya enak sekali.
"makan saja kalo kau mau?"
zhenya menggelengkan kepalanya, taekjoo mengernyitkan alis nya mendengar itu
"kenapa?"
"suapin aku"
taekjoo menghela napas jengah, ia kemudian ikut duduk disamping zhenya dan mengambil piring kecil serta sendok yang tadi zhenya pegang, lalu taekjoo memotong kue itu dan menaruhnya dipiring kecil dan menyendok nya lalu ia sodorkan kek mulut zhenya, zhenya menerima nya dengan senang hati dan mengunyahnya, kue itu benar benar lembut taekjoo juga menyuap dirinya sendiri
"seperti nya kurang"
"apa yang kurang?"
taekjoo menoleh ia penasaran apa yang kurang dilidah zhenya, ia menyeringai memiliki ide licik di benaknya, lalu ia menempelkan bibirnya dibibir taekjoo yang terbuka membuat taekjoo terkejut dengan ciuman tiba tiba itu, zhenya segera menjauhkan diri nya dan terkekeh
"kurang menarik jika tidak berada di mulut mu"
mendengar ucapan mesum zhenya pipi taekjoo memerah ia memukul dengan kuat bahu zhenya dan mendorong nya menjauh, zhenya tertawa kencang karena reaksi taekjoo yang menggemaskan ia tidak menyangka pipi taekjoo akan memerah seperti itu lalu zhenya dengan sengaja mengecup kening taekjoo membuat tubuh taekjoo menegang akan sentuhan lembut dari zhenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
brighten up your gloomy and dark life (C.N.A)
FanfictionKwon taekjoo, ya itu nama ku. apa kalian pernah merasakan dicintai secara gila gilaan? bahkan pasangan kalian rela meledakkan negara sekalipun hanya untuk diri kalian? benar itu adalah nasib ku sekarang. aku dulu nya hanya seorang agen mata mata yan...