taekjoo sudah dibolehkan pulang namun perlu istirahat lagi, tetapi NIS menelponnya dan memintanya untuk menyelesaikan misi, taekjoo mau tidak mau harus menuruti nya, kini ia sedang bersiap sembari menunggu panggilan konfirmasi tentang misinya, zhenya yang melihat itu dari sofa menatap tajam taekjoo sedangkan ia berpura pura tidak melihat.
"mau kemana?"
"kantor pusat memanggil, aku harus pergi"
"kau baru sembuh dan langsung Ingin pergi bekerja? dokter bahkan meminta mu untuk beristirahat bukan bekerja."
"aku tidak peduli."
taekjoo memalingkan wajahnya karena tatapan dingin dari zhenya, kemudian ia mendengar ponselnya berdering yang berada dimeja dekat zhenya, ia melirik ponsel yang berdering itu lalu taekjoo hendak mengambilnya namun lengan zhenya lebih cepat sehingga ponsel itu sekarang berada ditangan zhenya, taekjoo menatap tajam dan berdecak ia mengulurkan tangan berniat meminta ponselnya namun zhenya hanya melihat lengan yang terulur itu tanpa bereaksi lebih.
"berikan."
"tidak."
zhenya bangkit dari duduk nya kini mereka beradu tatap tanpa disangka zhenya menjatuhkan ponselnya kek tanah lalu menginjak nya hingga ponsel itu rusak. taekjoo membelalakkan matanya
"apa yang kau lakukan bajingan sialan!" ucapnya dengan panik namun zhenya tidak peduli
taekjoo menggertakan giginya, ia benar benar kesal dengan zhenya saat ini tetapi zhenya tetap tenang ia berusaha mengontrol emosinya
"ini kebaikan diri mu taekjoo. jika kau ikut misi bagaimana kalo jahitan nya lepas? itu berbahaya."
"pekerjaan sialan itu tidak penting bagi mu." lanjut zhenya dengan dingin
"dengar ya, mau kau anggap apapun pekerjaan ku itu urusan ku, kau tidak usah ikut campur."
taekjoo kemudian beranjak pergi namun lengannya segera dicengkeram zhenya lalu menghempaskan nya kek sofa tubuh taekjoo terjatuh dengan lembut kek sofa, tanpa sempat beraksi zhenya sudah berada diatasnya dan ia langsung merobek pakaian taekjoo ia terkejut dan memberontak namun kedua lengan taekjoo diangkat diatas kepalanya dan diikat erat dengan sabuk pinggang, zhenya mencondongkan tubuhnya semakin mendekati wajah taekjoo, taekjoo menatap dengan tajam dan menggertakan gigi nya
"jangan memancing ku untuk melakukan hal hal yang tidak kau sukai, taekjoo."
"lepaskan aku sialan!!"
taekjoo menggeram dan memberontak namun zhenya menggunakan berat badannya sehingga membuat taekjoo kesulitan bergerak.
"sebenarnya aku tidak ingin melakukan ini, tapi sepertinya kau memaksa ku."
taekjoo yang mendengar itu terdiam sebentar sesaat ia langsung paham apa yang dimaksud zhenya, dengan cepat ia menggelengkan kepalanya
"bajingan gila, jangan lakukan hal itu."
zhenya menatap mata taekjoo lengannya mengelus perban yang masih terlilit diperut taekjoo sentuhan halus itu membuat pinggang taekjoo sedikit bergetar
"lalu? apa yang harus aku lakukan agar kau menuruti keinginan ku.?"
"aku selalu berusaha bersikap lembut terhadap dirimu disaat kau sangat keras kepala."
"kau harusnya tau seberapa besar aku menahan segala emosi ku hanya untuk dirimu, taekjoo."
taekjoo diam ia tidak tau harus menjawab apa karena yang dikatakan zhenya itu benar. selama ini saat mereka melakukan hubungan zhenya selalu bersikap lembut disaat ia sedang emosi atau kesal, zhenya sangat mentreat nya berbeda saat mereka awal bertemu, bagaimana taekjoo yang datang kek mansion zhenya dan menghancurkan mansion nya sehingga setengah cetak biru Anastasia hilang, bagaimana awalnya zhenya yang menyetubuhi nya sebagai hukuman atas hilangnya anastasia itu semua digantikan oleh sikap lembut dari zhenya.
zhenya yang melihat taekjoo diam semakin menunduk dan menempelkan bibirnya dibibir taekjoo, taekjoo yang melihat itu hanya bisa menghela nafas dan membuka mulutnya zhenya dengan senang hati semakin menempelkan bibirnya dan menyelipkan lidah nya.
taekjoo dengan lengan yang terikat memukul dengan kuat dada zhenya membuat sang empu tersadar dan segera menjauh kan dirinya taekjoo berusaha bangkit dan melepaskan sabuk pinggang yang melilit lengannya zhenya hanya memperhatikan itu tanpa berkata, sejenak lengan taekjoo menjadi merah karena bekas ikatan sabuk pinggang, taekjoo membuang sabuk pinggang itu sembarangan dan pergi dari sana menuju kamar nya, zhenya hanya melihat itu lalu menghela napas ia tau taekjoo akan tetap pergi karena kantor pusat sangat penting baginya.
beberapa jam kemudian taekjoo kembali dan memakai baju rapih seperti dugaan zhenya ia akan tetap pergi apapun yang terjadi zhenya masih diam ditempat nya namun taekjoo tidak peduli ia melangkah menuju pintu dan membukanya sebelum ia keluar ia menoleh kek arah zhenya dan memberikan pernyataan terakhir.
"aku akan baik baik saja, setelah ini selesai aku akan menjemputmu kembali."
setelah mengucapkan itu taekjoo keluar tanpa menunggu jawaban, zhenya diam emosinya benar benar tidak terkendali itu sebabnya ia hanya diam takut jika dia akan berbicara atau bertindak ia akan menyakiti taekjoo dan membuat pikiran taekjoo kacau disaat tubuhnya lagi sakit karena keluarganya, walaupun tubuhnya meminta untuk mengejar taekjoo dan mengurung nya dikamar zhenya tetap tenang dan menahan semua emosional nya.
"aku memegang janji mu, taekjoo."
KAMU SEDANG MEMBACA
brighten up your gloomy and dark life (C.N.A)
FanfictionKwon taekjoo, ya itu nama ku. apa kalian pernah merasakan dicintai secara gila gilaan? bahkan pasangan kalian rela meledakkan negara sekalipun hanya untuk diri kalian? benar itu adalah nasib ku sekarang. aku dulu nya hanya seorang agen mata mata yan...