Setelah sukses menyelesaikan tantangan di Gua Seribu Cahaya, regu Rian kembali bergerak maju. Kali ini, mereka dihadapkan pada tantangan baru: menyebrangi sebuah sungai besar dengan arus yang sangat kuat. Sungai ini merupakan salah satu rintangan utama dalam perjalanan mereka menuju pos berikutnya.
Kak Bima mengumpulkan regu di tepi sungai. “Tantangan kali ini adalah menyebrangi sungai ini dengan selamat. Arusnya sangat kuat, jadi kalian harus berhati-hati. Selain itu, ada beberapa barang yang hilang di seberang sungai yang harus kalian ambil sebelum bisa melanjutkan perjalanan.”
Rian memeriksa sungai dengan saksama. Airnya tampak deras dan berwarna coklat keruh, menunjukkan bahwa arusnya sangat kuat. Ada beberapa pohon tumbang di sepanjang tepi sungai yang bisa digunakan sebagai penyeberangan, tapi mereka tampak rapuh dan tidak stabil.
“Kita perlu merencanakan dengan matang agar bisa menyebrang dengan aman,” kata Rian. “Mari kita lihat apakah ada cara lain untuk melakukannya.”
Naufal memperhatikan beberapa tali yang tergeletak di dekat mereka. “Bagaimana kalau kita menggunakan tali untuk membuat jembatan darurat? Ini bisa membantu kita menyebrangi sungai dengan lebih aman.”
Dengan ide tersebut, regu mulai bekerja. Mereka mengikat tali pada pohon-pohon di kedua sisi sungai untuk membuat jembatan yang bisa mereka gunakan untuk menyeberang. Gilang dan Alvin memimpin dalam pengikatan tali, memastikan bahwa semua simpul kuat dan aman.
Setelah jembatan tali selesai, mereka mulai menyebrang satu per satu. Gilang yang lebih berpengalaman dalam hal ini memimpin, diikuti oleh yang lainnya. Mereka harus memegang tali dengan erat dan bergerak perlahan agar tidak terjatuh ke dalam sungai yang deras.
Setelah berhasil menyebrang, mereka menemukan barang-barang yang hilang—sebuah kotak berisi peralatan penting dan beberapa peta yang diperlukan untuk melanjutkan perjalanan mereka. Barang-barang tersebut tersebar di sepanjang tepi sungai dan harus dikumpulkan dengan cepat.
“Sementara kita mencari barang-barangnya, pastikan untuk tetap bersama dan hati-hati,” pesan Rian. “Jangan sampai ada yang terpisah.”
Satu per satu, anggota regu mulai mencari barang-barang yang hilang. Nadya menemukan beberapa barang di semak-semak, sementara Alvin dan Naufal mengumpulkan barang-barang lainnya dari tepi sungai. Dengan kerja sama yang baik, mereka berhasil mengumpulkan semua barang yang diperlukan.
Namun, saat mereka bersiap untuk kembali ke tepi sungai tempat mereka memulai, mereka menyadari bahwa jembatan tali yang mereka buat tidak bisa digunakan lagi. Arus sungai yang kuat telah merusak beberapa tali, membuat jembatan tersebut tidak stabil dan berbahaya untuk digunakan.
“Kita harus mencari cara lain untuk kembali,” ucap Rian. “Mari kita lihat jika ada cara lain untuk menyeberangi sungai ini.”
Setelah memeriksa sekitar, mereka menemukan beberapa pohon tumbang yang bisa digunakan sebagai jembatan darurat. Meskipun tampak rapuh, mereka memutuskan untuk mencobanya. Mereka harus berhati-hati dan bergerak satu per satu untuk memastikan jembatan tetap stabil.
Gilang memimpin, berjalan dengan hati-hati di atas pohon tumbang yang pertama, diikuti oleh anggota regu lainnya. Mereka harus memastikan agar keseimbangan mereka tetap terjaga agar tidak terjatuh ke dalam sungai.
Proses ini memerlukan waktu dan kesabaran, tetapi akhirnya, mereka berhasil menyebrang kembali dengan selamat. Regu Rian merasa lega dan bangga atas pencapaian mereka. Meski tantangan kali ini sangat menantang, mereka berhasil menyelesaikannya berkat kerja sama dan kreativitas mereka.
Setelah kembali ke tepi sungai, mereka beristirahat sejenak dan menyusun rencana untuk melanjutkan perjalanan ke pos berikutnya. Kak Bima memberikan pujian atas usaha dan kerja sama mereka.
“Kalian telah menunjukkan kemampuan luar biasa dalam mengatasi rintangan dan menemukan solusi yang kreatif. Tantangan ini mengajarkan kalian pentingnya persiapan dan kerja sama dalam setiap situasi.”
Dengan semangat baru, regu Rian melanjutkan perjalanan mereka menuju pos berikutnya, siap menghadapi tantangan dan petualangan yang akan datang. Mereka tahu bahwa setiap tantangan yang mereka hadapi semakin memperkuat ikatan mereka sebagai tim dan membuat mereka semakin siap untuk menghadapi apa pun yang ada di depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Petualangan Di Bumi Pramuka [ SEGERA TERBIT]
AdventureDi Bumi Perkemahan Nasional, regu pramuka yang terdiri dari Rian, Nadya, Alvin, Tika, Bagas, Gilang, dan Naufal menemukan petunjuk menuju harta karun bersejarah. Menghadapi alam liar, cuaca ekstrem, dan regu saingan, mereka harus bekerja sama dan me...