01. Organisasi

277 36 0
                                    

10 Agustus 2050

Riuh kota Jakarta terdengar di segala penjuru kota. Suara klakson mobil saling bersahutan di padatnya jalan. Kerumunan orang layaknya semut berhamburan di trotoar jalan.

Gedung - gedung perkantoran menjadi tujuan mereka. Tak terkecuali gedung berlabel Gest Corporation. Gedung yang nampak normal dengan para pekerja kantoran berlalu lalang di dalamnya ternyata di bawah gedung tersebut adalah sebuah markas rahasia milik suatu organisasi.

Chronos, sebuah organisasi rahasia pengembang teknologi penjelajah waktu yang dipimpin oleh seorang ilmuwan tersohor, Prof. Farhan.

Pada tahun 2050, teknologi perjalanan waktu bukan lagi sekadar teori, namun menjadi kenyataan yang dijaga ketat oleh pemerintah dunia.

Teknologi ini diciptakan untuk tujuan penelitian sejarah, dengan aturan yang melarang keras segala bentuk intervensi atau perubahan dalam peristiwa masa lalu. Namun, Chronos percaya bahwa ada peristiwa-peristiwa dalam sejarah yang perlu diubah untuk memperbaiki masa depan umat manusia.

"Prof!! Itu adalah ide yang berbahaya! Bagaimana jika kita tertangkap!?" Seru salah seorang berbaju putih di dalam ruangan setelah pria di depan menyelesaikan perkataannya.

Pria di depan hanya tersenyum ramah mendengar tentangan dari pria dengan name tag 'Rama'. Perlahan ia berjalan kearah bawahannya itu.

Atmosfer di ruangan itu menjadi tegang setelah orang yang mereka sebut 'profesor' menepuk pundak Rama.

"Apa kau tau? Kejadian itu membuat kekacauan parah di masanya. Kematian mereka adalah katalis yang menyebabkan ketidakstabilan militer dan politik di Indonesia selama dekade berikutnya."

Prof. Farhan masih tersenyum ramah, tatapannya menghunus ke dalam jiwa Rama. Kemudian tatapannya beralih menatap beberapa foto usang di meja.

"Tapi mengapa harus dia? Bukankah para jendral yang lebih penting?" Tanya Rama penasaran.

Mendengar pertanyaan dari sang bawahan, prof. Farhan kembali tersenyum, tangannya yang sudah mulai keriput mengambil salah satu foto usang di atas meja.

"Karna dialah inti yang harus tetap hidup." Tatapannya berubah setelah mengucapkan itu, tersirat kemarahan dalam matanya.

"Tapi-"

"Taisez-vous si vous ne savez rien. (Diamlah jika anda tidak tau apapun)." Potong prof. Farhan dengan bahasa Prancis yang kental.

Senyum di wajahnya tak luntur sedikitpun. Berbanding terbalik dengan wajahnya yang ramah, semua yang berada di ruangan tahu bahwa akan ada seseorang yang menghilang dari permukaan bumi bila profesor mereka berbicara menggunakan bahasa prancis.

Beberapa saat setelah Prof. Farhan selesai berbicara, terdengar banyak suara derap kaki berjalan mendekat. Pintu terbuka, menampilkan sekelompok pria bersenjata lengkap masuk ke dalam ruangan.

Rama tersenyum tipis melihat kejadian itu mengira rencana mereka berhasil. Namun senyumnya luntur tergantikan oleh wajah terkejut ketika sebuah jarum suntik bertengger di lehernya. Cairan berwarna hijau perlahan terdorong masuk kedalam tubuhnya seiring suntikan itu ditekan.

Segera ia menghempaskan tangan yang menyuntik dirinya dan berusaha berbalik untuk melihat siapa yang melakukan hal itu.

Namun belum sempat ia melihat siapa yang menyuntikkan cairan aneh itu, tubuhnya kehilangan kekuatan untuk berdiri, kepalanya terasa mau pecah, kupingnya berdengung hebat. Rama ambruk ke lantai dengan suara dentuman yang bergema di dalam ruangan.

Ingin sekali ia berteriak, namun lidahnya terasa kelu, seluruh tubuhnya kaku tak dapat digerakkan. Perlahan tapi pasti, matanya mulai tertutup. Namun sebelum kegelapan menyelimutinya, Rama melihat sesosok pria tersenyum puas melihat dirinya yang sekarat.

Ujung WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang