Waterpark

113 16 9
                                    

Weekend.

Hari ini Sooji akan mengajak Doah pergi ke waterpark, sebagai langkah awal menikmati hidup.

Sooji sudah berada di depan rumah Doah.

"Naik motor ke sana gak apa-apa kan?"

"Eem gak apa-apa kok." jawab Doah.

"Ya udah yuk naik, gak ada yang ketinggalan kan?"

"Gak ada, aman."

Sooji memasangkan helm pada Doah.

"Oke pegangan."

Doah dengan ragu-ragu memeluk pinggang Sooji.

Sooji tersenyum. "Let's go.."

45 menit kemudian mereka sampai.

Waterpark hari weekend memang banyak sekali pengunjung.

"Sooji aku sudah ganti baju." Doah keluar dari kamar ganti.

Sooji yang sudah terlebih dulu ganti baju menunggu di depan dan melihat Doah memakai baju renang itu ...

"Doah cantik banget. Please jangan sampai mimisan." gumamnya.

Doah memakai baju renang warna putih yang sangat cantik.

Tes

Sesuatu menetes dari hidung Sooji.

"Sooji kamu gak apa-apa, hidung kamu berdarah." tanya Doah panik.

"Wah.. sial*n, udah di bilang jangan mimisan." menutup hidungnya dengan tangan.

Wkwk Sooji lemah banget.

"Ji ayo kita cari pertolongan."

"Gak usah Doah, gue gak pa-pa kok ini cuman mimisan biasa."

"Beneran?"

"Iya, tenang aja oke."

Sooji menyeka hidungnya memastikan agar darah itu tidak pernah menetes lagi.

Doah mengangguk.

"Gimana kalau kita main seluncur aja?" saran Sooji.

Mereka melihat seluncur yang melingkar dan juga panjang.

"Tapi kamu bakalan tungguin di bawah kan, gak ninggalin aku kan?" tanya Doah.

"Iya Doah, aku akan tungguin kamu di bawah."

"Oke."

Doah berjalan menaiki tangga, duduk di atas seluncur. Jantungnya berdebar kencang.

"Kamu bisa Doah, kamu bisa." menyemangati diri.

Di bawah Sooji mengepalkan tangan, menyemangati.

Sementara Doah masih ragu untuk berseluncur.

"Unnie cepatlah berseluncur, lihat sudah banyak yang mengantri." ucap anak kecil.

Doah terkejut mendengarnya, beberapa anak kecil berbaris di belakang Doah.

Benar Doah, tengah berada di kolam untuk anak kecil.

"Hehe miane, aku akan berseluncur sekarang."

Wuusss

Doah sampai di bawah, di sampingnya sudah ada Sooji.

Ini mereka memang ada-ada saja. Seluncuran untuk anak kecil malah mereka pakai.

"Sooji sepertinya kita tidak bisa memakai seluncur yang ini."

Sooji terkekeh.

"Haruskah kita mencoba yang itu?"

Menunjuk seluncur yang meliuk-liuk dan juga tinggi.

The Heart Beat [Limited Time]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang