Hitung Mundur

89 14 7
                                    

{09.59} waktu terus menghitung mundur.

"Aku gak tahu kalau kamu sakit, kenapa gak pernah cerita hal ini sama aku. Kalau aku tau, aku akan menyuruh Doah kembali." ucap Jaeun.

"Tak apa Jae, gue cuman mau bantuin lo dan gue gak mau Doah sedih." jawabnya.

"Sadar gak sih, dengan kamu ngelakuin hal ini itu bisa buat dia makin sedih."

"Jae gue cuman mau jalanin hidup gue dengan bebas."

Jaeun menunduk.

Rencana yang dia buat untuk mendapatkan Harin sudah berhasil tapi dia tidak menyangka akan kehilangan Sooji disini.

Seandainya dia tau penyakit Sooji.

Seandainya Sooji tidak ikut menyelamatkan Harin.

Seandainya dia bisa cepat menyelesaikan masalah ini.

Mungkin, Sooji akan tetap bersamanya. Menjadi teman sebangku yang menyebalkan seperti biasa.

"Jangan buat ekspresi seperti itu Jaeun. Hari ini, lusa atau satu bulan kemudian, gue akan tetep pergi. Semua udah jadi takdir gue.."

"Kamu tegar banget Ji, kalau aku jadi kamu mungkin akan takut."

Sooji hanya tersenyum.

"Pulang sama gue, Ji." ucap Yerim tiba-tiba.

"Motor gue gimana?" tanya Sooji.

"Biar anak buah aku yang bawa, kamu harus istirahat." sahut Jaeun.

Sooji mengangguk dan memberikan kunci motor.

"Ayo.." mengandeng tangan Sooji.

Mereka berjalan menuju mobil.

Sooji melihat Doah yang sedang bersama lainnya.

"Doah ayo pulang." ajaknya.

"Huh?" Doah bingung.

"Kenapa ngajak dia?" protes Yerim.

"Gue yang bawa dia kesini, jadi harus tanggung jawab."

"Tapi yang lain ada, temen-temen dia banyak Sooji."

"Tapi Yelim--"

"Tidak apa-apa Ji, Doah akan bersama kami." jawab Wooyi.

"Iya aku akan bersama mereka." sahut Doah.

"Lo yakin?"

Doah mengangguk.

"Oke, nanti kabarin kalau sudah sampai."

"Iya Sooji, hati-hati di jalan."

"Siap bos."

Sooji pergi bersama Yerim dan juga Juan.

"Ayo Doah masuk." ucap Harin.

Harin mengajak Doah ikut bersamanya karena harus segera ke rumah sakit, Paman Seo berpesan seperti itu karena takut terjadi apa-apa dengan Doah.

Rumah Sooji. {07.45}

"Ayah aku pulang.." ucap Sooji.

Ayah Sung menyambutnya dengan senyuman.

Ayah Sung menyambutnya dengan senyuman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Heart Beat [Limited Time]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang