Rencana liburan

114 16 9
                                    

"Na He-Do." panggil seseorang.

"Oh Yerim aa~." ucap He-Do saat tau siapa yang memanggil.

"Udah lama nunggunya?"

"Enggak kok baru aja."

Mereka membuat janji untuk makan topokki bersama.

"Sooji belum datang?"

"Belum mungkin sebentar lagi."

Yerim mengangguk.

"Ngomong-ngomong soal Sooji, kemarin aku bertemu dengannya di sini tapi terus temennya yang kacamata itu ajak Dia pergi beli buku mana buru-buru banget. Seperti orang cemburu. "

"Yang pakai kacamata cewek?"

"Iya teman sekolah dia, satu sekolah sama lo kan?"

"Siapa namanya?"

"Siapa ya do, do, Dora deh kayaknya."

Yerim mengenyitkan kening.

"Doah kali, temen gue di kelas gak ada yang namanya Dora."

"Nah iya Doah, Dia kelihatan cemburu banget sama gua."

"Emangnya lo habis ngapain sampai buat dia cemburu?"

"Cubit kedua pipi Sooji."

"Oh..."

"Udah oh doang?"

"Ya terus maunya apa?"

"Tanya apa lagi kek, emangnya gak penasaran?"

"Enggak. "

"Ck, gak seru banget."

Yerim menggelengkan kepala, malas menghadapi sifat kepo Na He-Do.

"GUYS..." teriak Sooji.

"Nah akhirnya, datang juga lo."

"Sorry ya telat."

Yerim dan He-Do mengeluarkan hp-nya lalu mengarahkan pada Sooji.

"Ya, yak! Jangan memfotoku." Protesnya menutup muka.

"Save." ucap mereka bersamaan.

"Nyebelin banget sih kalian, coba siapa yang ngajarin kayak gitu?" masih tetap protes.

"Ayah lo.." jawab mereka kompak.

Sooji memanyunkan bibirnya, ya memang benar kebiasaan itu dilakukan oleh ayahnya dan mereka berdua mengikutinya.

"Ya udah yuk beli topokki." ajak Yerim.

"Yuk.."

Mereka bertiga berjalan menuju ke kedai topokki langganan mereka yang tidak jauh dari tempat latihan.

"He-Do, kata Yelim lo yang bayar?" tanya Sooji.

"Iya gue yang bayar, pesen aja sepuas lo."

"Yey asik..."

Mereka semua mengambil topokki dan berbagai macam jajanan yang lainnya.

Lalu mereka bertiga duduk di sekitar tangga dekat taman.

"Btw, kesalahan apa yang lo buat sampai bikin Yelim marah?"

Yerim dan He-Do saling lirik.

"Gue salah ngomong aja, terus sebagai permintaan maaf dia minta ditraktir topokki."

"Yakin gitu doang?"

"Iyalah mau apa lagi.."

Sooji mengangguk.

The Heart Beat [Limited Time]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang