Doah (?)

129 14 7
                                    

En-garde,

Pret,

Allez.

He-Do menyerang.

Touch!

Serangan keduanya terlihat saling mengenai.

Serangan keduanya terlihat saling mengenai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Touch, touch, poin." ucap wasit.

Tangan kanan wasit menekan tombol klik, poin yang di miliki Na He-Do berubah menjadi 15.

"MENANG!! NA HE-DO MEMENANGKAN MEDALI EMAS!!" ucap komentator heboh.

Semua orang bersorak bahagia.

Na He-Do membuka helm anggar nya, dia menangis.

Na He-Do membuka helm anggar nya, dia menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AAAAAAAAAAHHHHHHHH SOOJI!!" He-Do berteriak.

"Wae lo ninggalin gue?" tangisnya semakin menjadi.

He-Do menjadi emosional, kemenangan menjadi miliknya namun diiringi dengan kabar buruk.

Pesan yang tanpa sengaja dia baca menunjukkan bahwa Sooji telah meninggal dunia.

Sekarang pukul 15.25 sore pemakaman mungkin sudah dilakukan.

"Gak, harusnya gak kayak gini. Harusnya lo dateng sama Yerim, kasih gue bunga, kasih selamat atas kemenangan gue." gumamnya.

"Lo bilang gue gak akan denger kabar buruk apapun tentang lo tapi mana? bohong, lo bohong Sooji!!"

Muka He-Do memerah karena sedih.

"Gue harus gimana nemuin lo, nangis atau senyum sambil pamerin medali emas gue gitu? Hiks.. gue benci lo Sooji, kenapa lo gak bisa nahan diri untuk gak ngelakuin hal-hal yang bikin jantung lo berdebar kenceng!"

Pelatih memeluk Na He-Do, berusaha untuk menenangkan nya. Kabar itu juga sudah beliau dengar dari Ayah Sooji karena mereka berteman.

Banyak reporter berusaha untuk bertanya pada He-Do tentang apa yang terjadi pada Sooji, karena sedari tadi dia histeris memanggil nama Sooji.

The Heart Beat [Limited Time]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang