THE NOVEL'S PART TEN

10 4 0
                                    


Ramein di kolom Komentar ya Lopyu!

***

Jackson berjalan santai ke arah basecamp yang merupakan bekas bangunan dari toko baju di pinggir jalan yang sudah lama tidak beroperasi dan kini, toko baju tersebut beralih fungsi menjadi basecamp setelah Jackson membeli tanah beserta tokonya sekitar tiga tahun yang lalu untuk tempatnya berlabuh menghilangkan rasa jenuh dan stressnya. Dan di sini lah mereka semua berkumpul dan menciptakan kenangan pahit maupun manis selama menjadi anak muda.

Samar-samar terdengar suara alunan musik yang keras setelah Jackson memasuki bangunan itu yang kini sudah bercat bastrak dengan sentuhan seni anak muda yang di hasilkan oleh cat pilok warna-warni. Jackson menaiki anak tangga hingga suara alat musik dari gitar, bass, keyboard, bahkan drum mulai terdengar keras di telinganya. Pintu dengan seni dari cat pilok itu terbuka seketika mereka yang sedang asik bermain musik di dalam berhenti dan menatap Jackson dengan tatapan yang beragam.

Jackson tersenyum melihat teman lamanya tengah duduk di kursi dengan sebuah bass di pangkuannya, seketika Pemuda itu berdiri sambil menaruh Gitar Bassnya di tripod stand guitarnya kemudian berjalan ke arah Jackson dan memeluknya erat dengan perasaan campur aduk.

"Kazaru, kapan dateng dari Indonesia?" ucap Jackson sambil mengurai pelukan.

Kazaru Pemuda dari Indonesia dengan paras yang tinggi berambut hitam lurus sedikit acak-acakan, berkulit putih, dan mata sipit khas warga Asia itu tersenyum manis. "Semalem, sih. Rod sama Sanchez mana? Tumben mereka nggak muncul," tanya Kazaru.

Jackson menaikkan bahunya tanda ia tidak tahu. "Nggak tau, jangan tanya aku memangnya aku Ayahnya tau semua tentang dia?" ceteluk Jakcson dengan tawa di akhirannya.

Kazaru tertawa mendengar celetukkan Jackson yang sudah lama sekali tidak ia dengar. "Siapa tau, sih," ucapnya lalu tertawa kemudian merangkul Jackson menuju sofa yang ada di sudut bangunan.

Mereka duduk di sofa berbincang ringan kemudian sebuah kotak susu melayang ke arahnya, dengan sigap Jackson menangkap susu itu dan mengangkatnya ke udara sambil tersenyum puas ke arah temannya, Erlangga. Pemuda tertua diantara mereka semua, dia duduk di single sofa yang ada di sebelah Jackson   

"Gimana Project Band kita di kampus aku, jadi? Lagunya udah di tulis sama Kazaru tadi kita udah nyoba Arransemen sedikit sebelum kamu dateng judulnya belum ada, sih. Kamu ada suara untuk lagunya?" tanya Erlangga, Jackson bergeming sesaat kemudian menatap ketiga temannya itu.

"Kamu yakin lagu kita tema cinta? Buat siapa emangnya? Kasian Kazaru harus efford nulis lirik cinta di pesawat," cetetuk Matthew sambil menyenggol pundak Kazaru dengan wajah menggoda.

Seketika Kazaru menarik lengan Matthew hingga pemuda itu terjatuh dari pinggiran sofa dan tersungkur di depan Kazaru lalu menginjak tubuh Matthew dengan sumpah serapah yang membuat mereka yang menjadi saksi akan kejadian itu tertawa lepas.

"Kamu pikir aku nggak bisa bikinnya?" ucap Kazaru seraya menginjak tubuh Matthew.

Matthew tertawa sejenak. "Cowok jomlo sejak embrio mana ada kisah cinta, haha! Aduh!" 

Mendengar itu Kazaru berjalan menaiki sofa dengan Matthew yang ada di lantai menatapnya dari bawah. "Baiklah, rasakan ini! This is smack down!" ucap Kazaru lalu melompat ke arah Matthew.

"AAAAA!! TOLONG BOMBE!" teriak Matthew yang kakinya sudah di kunci oleh Kazaru.

"Kak, Videoin nanti kita share di sosmed aku," tawar Jackson yang sedang santai melihat kejadian sambil meminum susu coklat dari Erlangga. 

Can't You See Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang