[𝟑𝟑.𝐓𝐁] 𝐏𝐄𝐋𝐔𝐊𝐀𝐍

976 53 8
                                    

Askara menatap kosong ke depan saat keluar dari pintu gerbang rumah Emilio. Hatinya masih dipenuhi pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab karena Emilio terus memberikan jawaban berkelit dengan kata-kata yang samar.

Askara melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, menembus jalan-jalan kota yang mulai ramai. Angin pagi menerpa wajahnya, tapi pikirannya tak bisa tenang. Ia harus segera ke markas White Wolf, untuk menenangkan pikirannya.

"Sial, Emilio!" gumamnya dengan geram, menahan rasa frustrasi. Tepat di depan markas White Wolf, ia menghentikan motornya. Askara tahu, ia tidak akan berhenti sampai mendapatkan jawaban yang ia inginkan.

Dengan langkah sedikit lesu, Askara masuk kedalam markas. Untungnya dia tidak akan sendiri dimarkas pagi ini jika melihat tadi ada dua motor yang telah terparkir lebih dulu.

Ketika mencapai pintu masuk, Askara berhenti sejenak, menarik napas dalam, lalu dengan suara yang sedikit serak tapi tetap sopan, ia mengucapkan salam.

"Assalamualaikum." Suaranya menggema di ruangan, membuatnya langsung di lirik oleh empat mata.

"Wa'alaikumussalam, bro. Akhirnya lo datang juga." Suara berat namun bersemangat milik Kenzo terdengar lebih dulu, diikuti oleh suara Saga yang lebih tenang seperti biasa namun penuh keakraban.

Saga duduk senderan di salah satu kursi dekat jendela sembari menggunakan aerphone di kedua telinganya, sudah bisa di tebak dia pasti sedang mendengarkan musik.

Sementara Kenzo sedang sarapan dengan mie ayam langganan yang sering mereka beli, bukan sebab enak saja namun karena letaknya yang tidak jauh juga dari markas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara Kenzo sedang sarapan dengan mie ayam langganan yang sering mereka beli, bukan sebab enak saja namun karena letaknya yang tidak jauh juga dari markas.

Askara melangkah mendekat, lalu duduk di sofa yang kosong di depan Kenzo sembari menghela napas pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Askara melangkah mendekat, lalu duduk di sofa yang kosong di depan Kenzo sembari menghela napas pelan. Ia duduk bersender pada sofa seraya mencari posisi yang nyaman.

"Lo gak ke kampus?" tanya Kenzo tetap fokus pada makanannya.

Askara menggeleng pelan. "Gue gak ada kelas pagi," jawab Askara.

"Ohh, berarti kita bertiga sama," ujar Kenzo melirik sesaat pada Saga yang memejamkan mata disana.

Askara terkekeh samar yang dari tadi mengamati gerak-gerik Kenzo yang sedang menikmati setiap suapan dengan begitu lahap seperti belum makan selama seminggu.

Twins BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang