Sooya berjalan keluar dari ruang pemeriksaan nya setelah kontrol seperti biasa.
Saat keluar pemandangan asing dirinya dapatkan, seorang wanita berdiri ketika dirinya keluar dan itu langsung menatap sooya dengan intimidasi.
"Kau Lee Sooya?" Tanya nya, sooya menatap dengan serius lantas mengganguk ketika wanita itu menghampirinya dan mengulurkan tangan nya.
"Anak dari Lee joosuk?"
"Bagaimana kau tahu?" Tanya nya mulai tidak suka. Siapa wanita ini? Kenapa dia tahu namanya dan juga nama ayahnya, namun, walau tatapan nya tidak suka sooya tetap membalas uluran tangan perkenalan itu.
"Aku Shin Su-ryeon, istri dari Kim Tae-joon dan ibu Kim Taehyung."
Sooya lantas langsung menarik tangan nya mendengar wanita bernama su-ryeon itu menyebut kim taehyung.
"Kau salah orang." Ujar sooya segera pergi dari hadapan su-ryeon. Sooya pergi bukan berarti su-ryeon diam, wanita itu mengejar nya dan langsung menarik sooya ke belakang. Penarikan paksa membuat sooya langsung berbalik kembali berhadapan dengan wanita yang hampir menjadi mertuanya.
"Jadi prasangka ku benar? Perempuan yang menikah dengan taehyung bukanlah dirimu? Jadi dia putri kedua joosuk?!"
Sooya menatap kesana kemari orang orang berlalu lalang namun tidak ada yang menolong nya karna orang orang tidak mau ikut campur. Wajah sooya terlihat gelisah khawatir dan takut menjadi satu, sudah terlihat jelas di wajah pucat nya.
"Jawab! Keluarga serta adik mu membohongi keluarga dan anak ku?!"
Sooya menggeleng "B-bukan.."
Tiba tiba darah keluar dari hidung sooya membuat su-ryeon membelalakan mata nya. Sooya memejamkan mata nya dirinya lupa membawa tissu atau sapu tangan. Hanya bermodalkan di usap oleh tangan tidak membuat darah itu terusap habis.
Su-ryeon mengambil sapu tangan di tasnya dan memberikan nya pada sooya, gadis itu menerima nya dengan tangan gemetar.
"A-aku tidak berniat membohongi keluarga mu nyonya.." lirih nya.
Su-ryeon mendapat informasi lagi dari dokter pribadinya jika hari ini perempuan bernama sooya sedang kontrol kembali ke rumah sakit. Membuatnya segera pergi ke sana.
***
Jisoo membasuh wajah nya ketika di rasa mual tidak ada lagi. Taehyung juga seharian ini tidak bekerja, lelaki itu bekerja di rumah dengan pekerjaan yang di kirim lewat email dari wendy.
Taehyung khawatir, dari sejak semalam tiba tiba jisoo muntah muntah. Bahkan makan pun sedikit, namun yang keluar hanya lendir putih saja.
"Ayo ke rumah sakit saja, beberapa kali kau muntah muntah terus."
Jisoo langsung menggeleng kuat ketika keduanya kembali ke kamar. Jisoo di dudukan di ranjang dan kepala yang bersandar di kepala ranjang.
"Aku tidak mau di suntik."
"Ini juga untuk dirimu sendiri, sooya."
Tidak lama ponsel taehyung berdering, ternyata wendy menelfon. Taehyung tidak pergi walau mengangkat telfon, tetap bertelfonan dengan wendy walau di dekat jisoo.
"Hm, aku terkadang lupa jika sudah waktunya gaji karyawan di awal bulan. Kau bisa atur?"
"..."
"Ya, tolong kirim file itu juga ke email ku."
Tut.
Mendengar taehyung yang bicara soal gaji karyawan di awal bulan membuatnya tersadar. Dari bulan kemarin sejak jisoo tidak lagi meminum pil dirinya belum juga mendapat tamu bulanan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You For You
Teen FictionTentang jisoo yang terpaksa menggantikan kakak nya yang kabur tanpa alasan. Menjadi sebagai sooya dalam sebuah perjodohan dengan taehyung anak teman bisnis ayah jisoo. Mampukah jisoo mempertahankan sandirwara dan peran nya sebagai sooya dalam waktu...