2; Because Of Him

50 9 4
                                    

≈ I M N O T B O D Y G U A R D ≈
~I will turn you into a good girl~

      

     

Satu kata dari Namjoon untuk Sejeong —

     
K E T E R L A L U A N !

        
Tengah malam sudah lewat, jarum jam mulai merangkak menyentuh angka satu dini hari. Namjoon pikir gadis itu tersesat, mendadak amnesia arah jalan pulang ke rumah Namjoon, terjebak di hutan gelap bersama buaya pemburu berbulu kelinci, atau diculik arwah penasaran menuju alam ghaib.

      
Demi Tuhan, Namjoon kesal sekali.

       
Ditengah seantero rumah yang gelap gulita, pada akhirnya pintu utama bergerak, teramat hati-hati. Sampai si marmut nakal itu mengendap-endap masuk, kembali menutup pintu pelan sekali, tanpa suara.

        
Apakah pikirnya dia akan selamat dari pantauan Namjoon?

     
Oh, jelas tidak semudah itu, ferguso!

       

"HAAAAAAAAAA!!!!!"

        
Teriak melengking telak memecah hening malam, bersambung benturan rusuh punggung terhadap pintu —sebab efek kejut. Barangkali sedikit lagi, jantung Sejeong sungguh akan lepas sebab ..

     
.. kala baru berbalik, tubuh tinggi menjulang Namjoon tepat berdiri di hadapan. Sial, pantas saja selarut ini pintu rumah masih belum terkunci.

      
"Aahh shi~" Desah resah sarat akan kekesalan, Sejeong mengusap dada berkali-kali —bermaksud melerai sesak akibat kejutan. Pun mengelus punggung disela ringisan, .. "Sakit! Sengaja mengejutkanku, huh!?"

       
Tidak merasai dosa sendiri, Sejeong menyentak tanpa segan ..tidak peduli sebenarnya siapa yang salah disini. "Kenapa berdiri disini, eoh?"

      
Namjoon melipat kedua tangan di depan tubuh. "Masih ingat pulang? Ku pikir tubuh kecilmu ini sudah habis dimakan anjing liar."

       
Sindiran telak yang dikemas menjadi lelucon menjengkelkan, tetapi Namjoon termakan ucapan sendiri —kian dilanda kesal saat mengingat maksud pasti sindirannya.

       
Sejeong mendecih. "Jika bisa, bahkan aku tidak ingin kembali lagi kesini." Inginnya kembali pulang menuju rumahnya, tetapi tidak bisa ..sebab Sejeong tidak memegang kunci cadangan rumah.

         
"Sehabis darimana sampai pulang selarut ini?" Lebih daripada serius, Namjoon mengintrogasi. Kali ini enggan membuat lelucon lagi. "Bersama Jungwoon? Apa saja yang kalian lakukan?"

      
Tudingan tepat sasaran, Sejeong tercekat saliva sendiri. Bohong jika Sejeong mengatakan ..tidak takut pada Namjoon, nyatanya kini ia mulai gentar. Sorot dragon eyes itu menjadi terlihat menyeramkan —sekalipun pencahayaan tidak cukup, tetapi itu terlalu jelas.

        
"Bukan urusanmu!" Tetapi keras kepala bagaimana Sejeong masih menentang, enggan sedikitpun tunduk di hadapan Namjoon.

        
Sejeong memilih menyingkir, niat hati ingin segera berlari menuju kamar. Tetapi cekalan kuat di lengan lebih dulu menahan, menyentak tubuhnya ke belakang ..dan sekali lagi, punggungnya menghantam pintu cukup keras.

      
"Yak! Sudah ku bilang, itu sakit!!"

       
Jika Sejeong tidak peduli perihal peringatannya, maka Namjoon pun tidak peduli atas hasil dari emosinya. Sekalipun kilat dari sepasang netra jernih itu mengatakan ..Sejeong sungguh bermasalah dengan punggungnya.

I'm Not Bodyguard || Kim NamjoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang