7; I'm Not Bodyguard

39 8 13
                                    

≈ I M N O T B O D Y G U A R D ≈
~I will turn you into a good girl~

   

       

Setuju tuk urung melarikan diri, sudah diberi sogokan pula berupa shopping sesuka hati. Bonus, Namjoon pun telah mengaktifkan dan menyerahkan kembali black card 'sitaannya' itu kepada sang empu, keesokan harinya.

      
Tetapi Sejeong sama sekali tidak berhenti. Tingkahnya sungguh segudang, dan tiada habis.

       
Masih dengan inginnya, terlepas dari segala hal yang menyangkut Namjoon. Katanya semakin tidak betah, ..sudah banyak mengatur, cerewet, menyebalkan pula!

        
Upaya membujuk Hyuna telah berkali-kali, hingga rela merengek bahkan menangis ..hanya agar Hyuna menyuruh Namjoon untuk berhenti. Sebab jika tidak begitu, jelas lelaki itu tidak akan pernah mundur —sebanyak apapun Sejeong bertingkah. Tetapi upaya hanya berujung emosi terpendam, atau mungkin tidak.

       
Apa yang Namjoon lihat ..justru Sejeong seringkali menggerutu sendiri usai menghubungi Hyuna, tak sedikit pula diakhiri teriak melengking memenuhi kamar bahkan seantero rumah —sebagai peluap emosi.

         
Seperti saat ini.

       

Ini sudah pukul sepuluh —bibi Rae pun sudah pulang, dijemput putranya seperti biasa. Tetapi bahkan Sejeong tidak peduli waktu, sampai emosinya benar-benar mereda. Namjoon tidak cukup mempermasalahkan sebenarnya, ia hanya perlu mengawasi, tidak akan kembali menuju kamar pribadinya sebelum keributan di dalam kamar tamu itu usai ..berjaga-jaga jika Sejeong akan melakukan percobaan melarikan diri lagi, sebab kesal yang tak terbendung.

         
Prang!*

       
Sedikitnya Namjoon terkesiap. Oke, ini sudah di luar batas. Biasanya Sejeong tidak mengorbankan barang-barang di sekitar, Namjoon tidak bisa membiarkan lagi. Maka ia beranjak, baiknya pintu tidak dikunci —Namjoon dapat membukanya dengan mudah.

       
"Hei, marmut nakal.." Interupsi dingin, berbanding terbalik dengan hatinya yang terkejut ..melihat Sejeong stagnan menatap pecahan kaca foundation di sisi kakinya.

         
Kentara sekali Sejeong sama terkesiap membalas atensi Namjoon, sorotnya sedikit panik ..memahami maksud interupsi Namjoon. "Tidak sengaja. Jatuh tersenggol tanganku."

         
Salahfaham. Bagus jika memang begitu.

        
Namjoon bersandar pada bingkai pintu, dengan kedua tangan terlipat di depan tubuh. "Cukup marah-marahnya, jika ingin lanjutkan besok saja. Sekarang sudah malam, waktunya tidur."

        
Sejeong —yang sudah merasa diri bersalah, sebab tanpa sengaja memecahkan salah satu alat make up ..hasil memeras Namjoon hari lalu. Mendadak kembali tersulut kesal oleh peringatan itu.

        
Kakinya menghentak cukup kuat kala menghampiri Namjoon. "Kemari!" Sejeong mencekal lengan Namjoon, luar biasa bagaimana gadis kecil itu mampu menyeret tubuh sebesar Namjoon ..telak sampai terduduk di tepi tempat tidur.

       
Jelas Namjoon terkejut, ..apa yang akan dia lakukan?

       
Sejeong berlalu menuju lemari kemudian meja belajar —meja rias yang dijadikan fungsi ganda tepatnya. Mengambil sesuatu sebelum kembali mendekati Namjoon.

      
"Kau melakukan ini demi uang, 'kan? Maka ambil semua ini, dan berhentilah menjadi bodyguard-ku."

     
Namjoon diam mematai bagaimana Sejeong meletakkan seluruh barang itu di sisi tubuhnya ..black card, laptop beserta i-pad belajarnya, lengkap dengan handphone.

I'm Not Bodyguard || Kim NamjoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang