8; Fuck Lies!

35 7 16
                                    

≈ I M N O T B O D Y G U A R D ≈
~I will turn you into a good girl~

       

     

Angkat telponku, atau aku akan menyusul dan mengurungmu di rumah selama sepekan..📨
          

Namjoon —tidak pernah memberi ancaman dalam menghadapi segala tingkah Sejeong. Tapi sekarang sudah, itu artinya masalah teramat serius. Demi Tuhan.. Sejeong itu nakalnya bukan lelucon.

       
Upaya panggilan Namjoon pada akhirnya terjawab, usai dua puluh percobaan sebelumnya diabaikan dengan sengaja.

       
📱: Apa sih Ahjussi~?

      
Sejeong terdengar lelah? Maka Namjoon lebih daripada itu. "Demi Tuhan.. ganti bajumu, Kim Sejeong-ssi. Lagipula apa bagusnya berpakaian seperti itu?"

        
📱: Cih! Norak! Ini pesta ulang tahun Haera, tidak mungkin aku memakai setelan panjang, 'kan? Jika kau menyarankan dress panjang, itu saran yang buruk. Ayolah.. tolong mengerti gaya anak remaja sekarang. Ah~ kau 'kan sudah tua. Mana mungkin memahaminya?

      
Jadi? Disini siapa yang sedang diberi nasihat sebenarnya? Kenapa Sejeong yang menjadi banyak bicara? Mengatai pula diakhir.

       
"Bertaruh untuk black card-mu? Ingat? Semua kendali masih ada padaku."

       
📱: Aiishh! Kenapa sekarang menjadi senang mengancam, sih?

      
Namjoon peduli? Jelas tidak.

     
📱: Oke. Sudah ku lengkapi dengan blazer. Lihat, sudah ku kirim fotonya. Setidaknya kau harus cukup dengan itu. Acaranya pun di rumah, jadi ini sudah aman.

      
Tanpa memutus sambungan, Namjoon lantas memastikan pesan gambar yang baru sampai sekon lalu. Dan demi Tuhan.. blazer yang dimaksud sama sekali tidak banyak membantu, hanya tersampir di kedua bahu tanpa dikenakan dengan baik. Sementara lekuk tubuh gadis itu masih terpampang jelas dengan dress bodycon berwarna merah menyala —tanpa lengan, belahan dada rendah, panjangnya hanya sebatas pangkal ..masih jauh di atas setengah paha.

     
Sial sial sial! Kim Sejeong —dia panas sekali! Bagaimana bisa dia berpose begitu dan mengirimnya pada Namjoon? Bayangkan foto sebelumnya —tanpa blazer, bahunya total terbuka— yang membuat Namjoon misuh-misuh hingga berujung mengancam.

      
Sialnya lagi, kini kedua foto itu sudah bertengger manis di galeri handphone Namjoon. Bagaimana? Otomatis masuk setelah terunduh, 'kan?

      
Kim Sejeong itu benar-benar sialan! Tapi panas sekali.. bagaimana ini?

        
"Tunggu, kau pergi dengan siapa?" Namjoon mendengar suara pintu mobil terbuka lalu tertutup, di seberang sana.

      
📱: Aku naik taxi. Sudah, ya? Byee!

       
Tiada kesempatan menanggapi, panggilan terputus secara sepihak. Seribu sial, keadaan sungguh sedang memihak si marmut nakal itu malam ini. Pasalnya —

      
"Sajangnim, klien sudah menunggu di ruang meeting." Itu Im Yeona —asisten pribadi Namjoon.
      

Pertemuan mendesak dengan klien yang lebih daripada penting atas sebuah kerjasama besar, Namjoon jelas tidak bisa absen. Itulah mengapa hari ini ia terjebak di perusahaan sampai malam, tidak bisa pulang sore —seperti biasa. Dan agaknya hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh si marmut nakal itu untuk berulah.

I'm Not Bodyguard || Kim NamjoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang