11; Holy Shit!

42 8 13
                                    

≈ I M N O T B O D Y G U A R D ≈
~I will turn you into a good girl~

       

     

Maksud hati membolos —mencuri waktu tiga puluh menit, hanya tuk menjemput dan mengantarkan Sejeong menuju rumah. Setelahnya Namjoon perlu kembali ke perusahaan, tuk melakukan pertemuan bersama klien tempo hari ..menuntaskan sekaligus menandatangani kontrak kerjasama. Tetapi di pertengahan jalan menuju rumah, mendadak Namjoon disentak permintaan izin berdalih ungkapan berisi ..

       
"Malam ini aku harus pergi, ada janji bertemu dengan Jungwoon."

        
Namjoon diam cukup lama, hanya untuk meresapi kalimat itu. Pun memikirkan respon apa yang tepat tuk diberikan.

         
"Bukankah kau sudah selesai dengannya?" Datar, tetapi terlalu jelas ..ada seribu maksud dalam pertanyaan sederhana itu.

      
Sejeong mengangguk. Masih segar dalam ingatan, bagaimana ia terlibat dalam pertengkaran hebat dengan Jungwoon —beberapa hari lalu. Setidaknya satu tamparan keras berhasil Sejeong hadiahi untuk si pemuda tidak tahu diri itu, sebelum mengungkapkan hati ingin memutuskan hubungan.

        
"Jungwoon masih terus menggangguku." ..tidak terima hubungan diusaikan. "Aku lelah menghadapinya, pertemuan ini sungguh akan menjadi yang terakhir agar dia berhenti."
       

Namjoon menghela panjang. "Aku antar, ya?"

       
Sejeong menggeleng. "Kau ada pertemuan penting. Itu akan gagal jika kau tidak hadir, 'kan?"

      
Sialnya benar.

        
"Tidak bisakah sedikit mengundur waktu pertemuannya? Setidaknya sampai aku selesai, tidak akan sampai larut."
          

"Tidak, Oppa."

        
Oppa? Namjoon sendiri tidak tahu, sore itu mendadak Sejeong mengubah panggilannya. Si marmut nakal itu, total menjadi gadis yang baik dan ..manis bagi Namjoon.

       
"Tidak perlu cemas. Ini sungguh hanya pertemuan biasa, kami berjanji bertemu di Shadow cafe. Tidak akan lama pula, sebelum pukul sembilan aku akan sudah berada di rumah."

           
"Handphone-mu?"

       
Sejeong mengernyit kala tangan Namjoon terulur, respon yang sama sekali tidak berkaitan. Tidak cukup mengerti, tetapi tetap menyerahkan apa yang dipinta. Selanjutnya Namjoon berkutat pada benda elektronik itu, disela atensi terbagi menjadi dua terhadap laju mobil. Sedikit sibuk, Sejeong sempat menginterupsi agar menepi sejenak ..sebab perkutatan beralih dari satu handphone ke handphone yang lain —miliknya sendiri. Tetapi Namjoon tidak mendengarkan.

          
"Apa yang kau lakukan?" Sejeong bertanya kala miliknya telah kembali dalam genggaman.

      
"Lokasi handphone kita sudah terhubung, aku akan mengawasimu di perusahaan. Dan tolong jangan putuskan panggilannya, tetaplah terhubung denganku."

           
Curiga? Kau tahu.. bocah urakan itu sama sekali tidak dapat dipercaya.

      

      
Pertemuan dengan klien baru berjalan sepuluh menit, Namjoon sendiri sedang menjelaskan sesuatu ..ketika sesuatu menjeda paksa seantero suasana meeting. Seluruh atensi telak berpusat pada handphone Namjoon —di sisi tangan sang empu.

I'm Not Bodyguard || Kim NamjoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang