5; Catch You

40 7 11
                                    

≈ I M N O T B O D Y G U A R D ≈
~I will turn you into a good girl~

         

      

Seperti biasa, malam ditutup oleh perdebatan Sejeong dan Namjoon. Sebab masalah sepele, atau barangkali tidak.

     
Makan malam sedang berlangsung tenang, ketika mendadak Sejeong mengutarakan permohonan.. "Ahjussi, tolong aktifkan kembali black card-ku."

        
Sedikitnya masih terdengar baik dan sopan dengan kata 'tolong' yang terselip, tetapi Namjoon tahu apa yang akan gadis itu lakukan dengan kartu hitam itu jika dituruti.

       
Bahkan ketika Namjoon bertanya, .. "Apa jaminannya ..kau tidak akan menggunakannya semena-mena lagi seperti sebelumnya?" ..Sejeong telak bungkam, tidak bisa hanya sekedar membuat alasan bohong.

        
Penolakan Namjoon jelas berujung amarah Sejeong, gadis itu bahkan meninggalkan makan malam —kasar menghentak kursi kala bangkit, lengkap membanting pintu kamar pula.

        
Cukup lelah, jadi Namjoon membiarkan. Setidaknya rumah dapat hening lebih awal dari biasanya. Namjoon pun dapat istirahat lebih cepat, tanpa harus meladeni segala tingkah Sejeong lebih lanjut —pikirnya begitu.

      

Sejauhnya, lelap sudah didapat. Tetapi Namjoon mendadak bangun sebab dahaga, masih pukul sepuluh saat melihat jam di nakas —artinya Namjoon baru tidur sekitar satu setengah jam. Sayang sekali Namjoon lupa mengisi ulang persediaan air di kamar —tidak, barangkali bibi Rae yang lupa memenuhinya sebelum pulang, dan Namjoon tidak memperingatkan.

      
Maka Namjoon beranjak menuju dapur, mengambil air dingin tuk melerai kering tenggorokannya. Aman tanpa gangguan sampai selesai, tetapi ketika langkah beranjak kembali menuju kamar —mendadak sesuatu menarik atensinya, ia memicing tajam ke arah sumber suara.

      
Namjoon mencurigai kamar tamu, tetapi insting lantas membawa langkahnya bergegas keluar dari rumah. Telak seperti permainan kucing-kucingan, Namjoon membuka pintu utama tanpa suara. Langkah santai tanpa derap terlalu kentara, menuju samping rumah. Dan ..

      
Gotcha!*

      
Marmut nakal itu berulah lagi.

     
Namjoon melihat seluruhnya dengan jelas, bagaimana gadis itu diam-diam turun dari jendela kamar dengan loncatan —sebab cukup tinggi. Menutup jendela kembali penuh kehati-hatian, lalu mengendap-endap —mundur— menjauhi rumah.

        
Barangkali sudah merasa aman, pada akhirnya gadis itu berbalik dan —

          

"AAAAAAAAAAAAA!!!!!"

       
Pengeras suara pun agaknya kalah, teriakan Sejeong benar-benar melengking tiada tanding. Pun dia terperanjat rusuh sekali, terkejutnya setengah mati. Usainya, gadis itu menepuk-nepuk dadanya cukup keras disela tangannya yang lain menumpu diri terhadap lutut —agaknya lemas.

        
"Hei, marmut nakal.." Tenang, tetapi tiada menghilangkan kesan lelah yang Namjoon rasakan. "Bisakah kau tidak bertingkah sehari saja?"

      
Tidak lekas mendapat reaksi, upaya Sejeong melerai diri agaknya gagal ..tubuhnya berujung meluruh, terjongkok, menyembunyikan wajah di kedua telapak tangan.

      
Dan semudah niat mengintrogasi berubah panik, Namjoon terkejut kala mendengar isakan Sejeong. "Hei?" Ikut berjongkok, niat hati tangan terulur tuk menyentuh bahu yang berguncang itu. Tetapi tertahan..
       

I'm Not Bodyguard || Kim NamjoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang