4; Naughty Girl

45 7 22
                                    

≈ I M N O T B O D Y G U A R D ≈
~I will turn you into a good girl~

      

     
Lima puluh hari penuh tantangan bagi Kim Namjoon. Menghadapi satu gadis seperti Kim Sejeong, sudah seperti mengurus sepuluh gadis normal.

     
Dugaan bibi Rae hari itu, sungguh menjadi nyata. Tiada pagi tanpa drama, pertengkaran atau hanya sekedar adu mulut. Waktu yang paling tenang adalah siang, ketika keduanya tidak ada di rumah. Tetapi begitu petang menjelang, keributan akan kembali terjadi. Tidak peduli masalah sepele ataupun serius, rumah tidak akan hening sampai salah satunya mengalah dan pergi tidur —sejauh ini Namjoon yang lebih banyak mengalah.

      
Itu di hari biasa, bayangkan ketika hari libur tiba. Sepanjang hari, baiknya telinga bibi Rae tidak sampai rusak —sebab terlalu banyak dikunjungi suara bising hingga teriak melengking Sejeong. Masalahnya selalu berulang ..Sejeong yang ingin menikmati weekend di luar, entah dengan Jungwoon atau kedua temannya. Tetapi Namjoon melarang, menekan Sejeong untuk tetap di rumah dengan alasan ..istirahat.

       
Jikapun Namjoon memperbolehkan, satu syarat yang wajib Sejeong terima.. "Aku ikut." ..jelas Sejeong menolak negosiasi itu. Hingga berujung Sejeong terus menggerutu bahkan membuat keributan di dalam rumah sepanjang hari, sebab merasa ..terkurung.

      
"Aku begini, bukan sebab aku tidak menyukaimu apalagi bermaksud menyiksamu. Sama sekali bukan niatku mengekang dan membatasi seluruh kegiatanmu. Tapi Sejeong-ah.. ini semua demi kebaikanmu. Aku akan membiarkanmu, jika kau bisa membatasi diri dalam pertemanan, apalagi berpacaran. Tidak semua hal bisa kau lakukan sesuka hati, kau harus memiliki batasan bahkan untuk dirimu sendiri. Mungkin semua tindakanku terkesan jahat bagimu, tapi semua ini kulakukan semata-mata sebab aku peduli padamu. Jika tidak, sejak awal aku tidak akan menerima tugas ini dari Hyuna noona. Aku tidak akan ikut campur, sekalipun kau berujung menjadi gadis yang hancur."

        
Kim Namjoon —yang selama ini bibi Rae kenal adalah sesosok yang tenang, sama lembutnya tetapi tidak terlalu banyak bicara. Dia termasuk pemilik sifat tsundere, dan penyabar luar biasa. Tetapi setelah Sejeong masuk ke dalam kehidupannya, bahkan dalam pandangan bibi Rae ..Namjoon sedikit berubah. Perhatiannya secara lisan tidak lagi secara diam-diam, terkadang dia akan menjadi sangat cerewet saat menasehati Sejeong. Dan perubahan terbesar adalah ..

       
.. tidak sedikit Namjoon kehilangan kesabaran sebab segala tingkah Sejeong yang —perlu bibi Rae akui, memang menguras kesabaran sekali.

      
Beberapa kali Namjoon kelepasan menggunakan nada tinggi, bahkan berlaku kasar secara fisik. Tetapi sekali lagi, bukan semata-mata Namjoon bermaksud menyakiti atau sudah lelah menyikapi Sejeong secara baik. Hanya Sejeong saja yang terlalu banyak tingkah, dan berlebihan. Jadi bibi Rae pikir, segala tindakan Namjoon masih wajar ..selagi tidak membuat Sejeong terluka hingga berdarah.

       

"Sudah sampai, turunlah." Namjoon menginterupsi, sebab Sejeong hanya diam tanpa ada tanda-tanda akan bergerak, sementara mobil telah berhenti di halaman Seoul University sejak lima menit lalu.

       
Tetapi reaksi masih sama, kedua tangan bertahan terlipat di depan tubuh, atensi lurus menatap gedung universitas.

     
Namjoon beringsut sedikit menyamping, guna sempurna menghadap Sejeong. Lalu seulas senyum tipis penuh arti terukir. "Kenapa? Masih ingin bersamaku, ya? Merindukanku? Um?"

      
Kali ini Sejeong menghela napas jengah, rotasian malas atensinya menyulut Namjoon ingin terkekeh puas —tetapi ditahan. Lalu atensi Namjoon bergulir turun kala tangan Sejeong terulur. Maka ia menyahuti tangan mungil itu, menjalin genggaman.

I'm Not Bodyguard || Kim NamjoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang