gilang memandangi kepergian dani sambil memegangi perutnya
viona menghampirinya
" kak masuk dulu biar lukanya aku obatin" tawar vionagilang menatapnya dingin
" gak perlu" ketusnya
" tapi nanti infeksi kak" desak viona
" kok lo maksa emang lo peduli sama gue" ketus gilang
viona menarik paksa gilang untuk masuk ke rumahnya
viona sedang mengobati luka lebam yang di sudut bibir gilang
gilang duduk di sofa sedangkan viona berdiri di hadapannyagilang memandangi wajah viona intens
viona menyadarinya dan tidak mempedulikantangan gilang terangkat dan melingkar di pinggang viona
" lepasin kak" risih viona
" kalo gue gak mau " tolak viona
viona memaksa melepaskan tangan gilang, dia malah mempererat pelukannya
gilang menarik viona dan duduk di pangkuannya dengan tangan masih memeluk pinggang viona
" kak lepasin" risih viona
gilang tidak menjawab malah mempererat pelukannya
" kenapa sih lo gak pernah peduliin perasaan gue" rengek gilang
viona tersipu malu
" apaan sih kak,lepasin" ucap viona menahan saltingnya
gilang melepas pelukannya
" yaudah kalo lo gak mau"
gilang berdiri" kakak mau kemana " tanya viona
" kepo lu" ketus gilang
" tapi lukanya belum selesai di obatin kak" ucap viona
"nanti gue cari cewe lain yang tulus ngobatin gue" ketus gilang
viona merasa tidak enak
gilang keluar dari rumah viona
" yaudah kak aku jujur" teriak viona dari dalam rumah
gilang yang masih mendengarnya berhenti dan menoleh
dia tersenyum tipis dan menghampiri viona" mau jujur, tentang apa" tanya gilang
viona menunduk malu
"hmm" gilang memegang dagu viona untuk menghadap ke arahnya
pipi viona memerah
" aku..." ucap viona ragu
" akuu " gilang meniru nada suara gilang
gilang tersenyum ke arahnya
" aku suka sama kakak" ucap viona cepat
gilang mengerutkan dahinya
" lo ngomong apa tadi gue gak dengar" goda gilang
" gak jadi" ketus viona
gilang meraih kedua tangannya
" gue juga sangat cinta sama lo"
" lo mau kan jadi pacar gue" tanya gilang
" iya kak aku mau" angguk viona
gilang menarik viona ke dekapannya
" makasih yah"
gilang melepaskan pelukannya
" enaknya manggil apa yah,aku kamu atau ayah bunda" ucap gilang
viona mencubit perut gilang
" ihh kakak mulai deh" ucap viona tersipu malu" yaudah panggil aku kamu aja" putus gilang
viona mengangguk setuju
gilang memeluknya erat dan mengecup pucuk rambut viona
" yaudah kamu istirahat yah" ucap gilang dan melepas pelukannya
" tapi kak aku masih takut" ucap viona
gilang melihat pintu rumah belakang viona yang sudah rusak bahkan lepas
" yaudah ke rumah aku yok,nanti kamu disana tidur tenang dan nyaman" tawar gilang
" tapi kak" ucap viona
" gak usah membantah,gak baik lo melawan pacar demi kebaikan" goda gilang
" ishhh kak gilang alay" protes viona
" yaudah yok" ajak gilang
" tapi kak pintu rumah aku masih rusak,kalo orang masuk dan ambil barang barang aku gimana" tanya viona
" gampang gausah di pikirin " ucap gilang
gilang menarik tangan viona lembut dan masuk ke mobilnya
mobil gilang sudah sampai di sebuah bangunan besar dan mewah
viona keluar dan disusul gilang
" ini rumah kakak" tanya viona
gilang mengangguk
" yok masuk"
gilang menggandeng tangan viona memasuki rumahnyaviona terkerisma melihat dalam rumah gilang
" ini beneran rumah kakak" tanya viona
gilang mengangguk
" trus yang di tengah hutan itu" tanya viona
" rumah aku juga,aku kan kaya" ucap gilang mantap
" dih sombong" protes viona
viona mengelilingi seluruh bagian rumah, dia tidak menyadari gilang mengikutinya di belakangahhhh
viona kaget tergelonjakgilang tersenyum
" kaget kak,kakak ngapain sih tiba tiba di belakang aku" tanya viona
gilang menatap wajah viona intens
seketika tangannya bergerak dan mengelus pipi viona lembut" kita kan udah pacaran nih,jadi boelh dong" goda gilang
muka viona memerah malu dan salting
" apaan sih kak aneh" protes viona
viona hendak pergi dan di tahan gilang
Jangan lupa vote yah💙💙💙
KAMU SEDANG MEMBACA
si hyper VS si polos 18+
Romance⚠️AWAS TEGANG⚠️ KONTEN MENGANDUNG🔞🔞🔞🔞🔞 ADEK IMUT IMUT SILAHKAN MUNDUR⚠️ 🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞