11

2.3K 6 0
                                    

dani langsung masuk menuju kamarnya
dia meraih laptop nya dan sibuk mengotak atiknya

seketika senyumannya mengembang

" berhasil kameranya sudah berhasil terhubung" dani tersenyum senang


gilang sedang memikirkan sesuatu

"kok bisa yah dani kembali akrab sama viona"

" viona juga kok bisa sih nerima orang yang hampir merusak dia semudah itu"
gilang keliatan sangat bingung

" gue harus nanya langsung sama viona"

gilang berlari keluar dari kamarnya menuju garasi mobilnya
dia mulai melajukan mobilnya

kini mobil gilang sudah sampai di rumah viona

tok tok tok

pintu di buka dari dalam

" hai lama gak bertemu" sapa gilang ramah

viona tersenyum kikuk

" gak di tawarin masuk nih" tanya gilang

" silahkan masuk kak" ucap viona

kini mereka berdua sedang duduk di sofa ruang tamu

" lo lagi akrab yah sama dani" tanya gilang

" kok kakak tau soal kak dani,kakak kenal" tanya viona

" jadi dani gak kasih tau" gumam gilang

" gue tau dari anak anak sih" alibi gilang

" iya sih kak,aku udah maafin kak dani kok" ucap viona

" serius" tanya gilang

viona mengangguk

" semudah itu" tanya gilang lagi

" semua orang pasti pernah lakuin kesalahan kak dan kak dani mau berubah yaudah aku maafin" ucap viona

gilang masih tidak percaya dan dia kenal sifat dani seperti apa

" tapi saran gue lo hati hati yah,dani gak sebaik yang lo kira" tekan gilang

" kak gilang apaan sih kok jadi jelek jelekin kak dani" ketus viona

" gak gitu" bantah gilang

" sebaiknya kakak pulang deh" usir viona

gilang mengalah dan pergi dari sana

" kak gilang apaan sih" gerutu viona

hari sudah sore ,viona bersiap untuk mandi
dia berjalan ke kamar mandi dan tidak lupa menguncinya
dia mulai melepas semua pakaiannya dan melaksanakan ritual mandinya

dani berada di kamar nya dan menyaksikan semua lewat kamera tersembunyi
dia tidak berkedip dan menelan salivanya

" waaww" ucap dani

dani mengeluarkan ponselnya dan memotretnya melalaui ponselnya

" sebentar lagi lo jadi milik gue" ucap dani

setelah selesai mandi viona menggunakan handuk menuju kamarnya dan memakai pakaiannya

" baru jam segini "
viona meraih ponselnya dan memainkannya

perasaan gilang tidak tenang,dia pergi ke rumah dani

tok tok tok
gilang menggedor gedor rumah dani

dani merasa terganggu dan segera membukanya

" eh bro tumben malam malam kesini" ucap dani basa basi

gilang mencengkram kerah baju dani

" rencana apa yang sedang lo siapin" tanya gilang

" lo ngomong apa sih gue gak ngerti" ucap dani

" gak usah sok bego deh,lo lagi rencanain sesuatu kan untuk viona" tekan gilang

dani melepas cengkraman gilang

" gak usah sok tau yah" bantah dani

" mending jujur gue kenal gimana otak lo" tekan gilang

dani tertawa meledek

bugh
gilang melayang kan pukulannya

" kurang ajar lo" teriak dani
bugh

dani membalasnya

gilang menarik leher dani mendekat

" ingat yah kalo sampai gue tau lo rencanain sesuatu sama viona,lo lawan gue" tekan gilang

gilang langsung pergi dari sana

dani merapikan kerah bajunya
" kita lihat saja siapa yang bisa milikin viona" dani tersenyum smirk

viona berjalan di koridor sekolah
" hai" sapa gilang

viona tersenyum

" soal kemarin maaf yah,gue gak bermaksud jelekin dani" ucap gilang

" gapapa kok" ucap viona

mereka berjalan bersama di koridor sekolah

dani menyaksikan itu semua
" gue pastiin ini hari terakhir lo bisa dekat sama viona" emosi dani

dani menarik paksa tangan viona ke taman belakang sekolah

" kok kakak ajak aku kesini" tanya viona

" lo harus jadi pacar gue" ucap dani memaksa

" apaansih kak gak usah bercanda deh" ucap viona

dani mengeluarkan ponselnya dan menyuruh viona melihat sesuatu

viona kaget melihat video dirinya sedang mandi di ponsel dani

" kak" ucap viona kaget gak percaya

dani tersenyum smirk

" sekarang lo pilih jadi pacar gue atau ini video gue sebar" ancam dani

viona keatkutan

" ternyata kak dani jahat dan tidak berubah" ucap viona kecewa

" sekarang lo pilih" bentak dani

air mata viona mengalir karna ketakutan

" ii iya kak" ucap viona pelan

dani tersenyum
" makasih sayang"

dani mengelus pipi viona pelan,sedetik kemudian dani melumat bibir viona paksa

viona mendorong kuat
" kakak jangan macam macam"

dani tersenyum

" lo sekarang pacar gue terserah gue lah" dani tersenyum licik

" oh yah satu hal lagi,lo gue larang bertemu dengan gilang apa lagi ngobrol kalo lo langgar siap siap video ini gue sebar" ancam dani

dani pergi dari sana dengan perasaan bahagia

viona terduduk lemas disana,dia mulai menangis tak percaya

Jangan lupa vote yah💙💙💙

si hyper VS si polos 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang