15. Unexpected Guests

1 0 0
                                    

happy reading

🥐🥐🥐


Setelah beberapa bulan beradaptasi dengan kehidupan di Paris, Ethan merasa semakin nyaman dengan rutinitasnya. Hubungannya dengan Isabelle juga semakin dalam.

Mereka tidak hanya berbagi pengalaman budaya dan bahasa, tetapi juga mulai merasakan ketertarikan romantis satu sama lain. Namun, meski hubungan mereka semakin dekat, tantangan tetap muncul.

Salah satunya adalah pertemuan tak terduga yang akan mengubah dinamika mereka.

🥐🥐🥐

Hari itu, Isabelle sedang sibuk mempersiapkan acara keluarga di toko roti mereka. Toko roti akan menyelenggarakan acara spesial untuk merayakan ulang tahun nenek Isabelle, dan keluarga besar akan berkumpul untuk merayakannya.

Isabelle tampak lebih cemas daripada biasanya, terutama karena Ethan diundang untuk menghadiri acara tersebut.


Ethan datang ke toko roti pagi itu untuk membeli beberapa roti dan kue, dan menemukan Isabelle yang sibuk mengatur meja dan memeriksa pesanan. “Ethan terima kasih sudah datang lebih awal. Aku butuh bantuan dengan beberapa persiapan untuk acara nanti,” kata Isabelle dengan cemas.

Ethan tersenyum, “Tentu saja, Isabelle. Apa yang bisa aku bantu?”

Isabelle memberinya daftar tugas kecil seperti memindahkan beberapa kotak dan menata meja. Dia juga memberikan penjelasan singkat tentang makanan yang akan disajikan dan tradisi keluarga yang akan berlangsung.

###

Di apartemen Ethan, hari itu dimulai dengan tenang. Dia baru saja selesai belajar dan memutuskan untuk bersantai sejenak.

Namun, suasana tenangnya terganggu oleh ketukan pintu. Ketika dia membuka pintu, dia terkejut melihat Véronique, sepupunya yang tidak dia harapkan datang ke Paris.

“Véronique! Apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Ethan, masih terkejut.

Salut, Ethan! Aku dan suamiku baru saja tiba di Paris untuk liburan singkat, dan aku bermaksud untuk memberi kamu kejutan,” jawab Véronique dengan senyuman lebar.

“Kita harus merayakan dengan makan malam. Aku sudah merencanakan sesuatu.”

Ethan merasa bingung. Dia tahu dia tidak bisa menolak tawaran Véronique, tetapi dia juga tidak ingin melewatkan acara penting di toko roti Isabelle.

“Aku sangat senang kamu datang, Véronique. Tapi sebenarnya aku punya acara penting malam ini. Aku minta maaf kalau aku tidak bisa menemani kamu malam ini.”

###

Isabelle dan keluarganya menyambut kedatangan Ethan di toko roti. Toko itu dipenuhi dengan aroma roti yang baru dipanggang dan hiasan ulang tahun yang meriah.

Nenek Isabelle yang manis menyambut Ethan dengan hangat dan memperkenalkan dia kepada semua anggota keluarga.

“Ini Ethan, teman baikku dari Amerika. Dia baru-baru ini membantu kami di toko roti dan ingin bergabung dengan perayaan hari ini,” kata Isabelle dengan bangga.

Acara berlangsung dengan penuh keceriaan. Ethan mulai merasa lebih nyaman dan terlibat dalam percakapan dengan anggota keluarga Isabelle, berusaha sebaik mungkin untuk berbicara dalam bahasa Prancis dan beradaptasi dengan kebiasaan baru.

###

Ketika Ethan pulang setelah acara, dia sangat lelah tetapi juga merasa bahagia karena bisa merayakan hari spesial tersebut bersama keluarga Isabelle.

Namun, suasana hatinya berubah ketika dia melihat Véronique dan suaminya, Mark, berdiri di depan apartemennya.

“Ethan, kami datang mencarimu. Kami baru saja makan malam di restoran terdekat dan berharap bisa bertemu denganmu,” kata Véronique.

Ethan merasa bingung dan sedikit bersalah. “Aku minta maaf karena tidak bisa ikut dengan kalian tadi malam. Aku baru saja selesai dari acara penting dan sangat lelah.”

“Tidak masalah. Kami juga baru saja tiba dan belum banyak berkeliling. Bagaimana kalau kita jalan-jalan pagi ini?” saran Véronique.

Ethan akhirnya setuju. Pagi berikutnya, mereka bertemu di kafe lokal dan menikmati sarapan sambil berbincang.

Véronique dan Mark sangat antusias berbicara tentang tempat-tempat yang mereka kunjungi di Paris, memberikan Ethan beberapa saran dan ide baru untuk menjelajahi kota.

###

Setelah menghabiskan waktu bersama Véronique dan Mark, Ethan, kembali ke apartemennya dengan perasaan campur aduk.

Dia merasa bersalah karena tidak bisa memberi perhatian penuh pada Isabelle, tetapi dia juga senang bisa memenuhi harapan keluarganya.

Ketika Ethan menemui Isabelle keesokan harinya untuk mengucapkan terima kasih atas malam yang indah dan meminta maaf karena tidak bisa lebih lama bersama, Isabelle terlihat sedikit cemburu tetapi juga memahami.

“Jangan khawatir, Ethan. Aku tahu kamu punya banyak hal untuk diurus. Tapi kalau bisa, coba luangkan waktu lebih untukku juga.”

Ethan mengangguk dengan penuh penyesalan. “Aku akan berusaha lebih baik, Isabelle. Terima kasih telah mengerti.”

Dengan demikian, mereka menyadari bahwa hubungan mereka memerlukan usaha dan komunikasi yang lebih baik untuk menyeimbangkan antara kehidupan pribadi dan sosial mereka. Ethan dan Isabelle berkomitmen untuk lebih memahami dan mendukung satu sama lain.


🥐🥐🥐

tbc




A Parisian Encounter | ANTON RIIZE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang