Disini ceritanya Ethan udah satu tahun di Paris, soalnya aku pengen buru-buru namatin ini hehe
happy reading
🥐🥐🥐
Hari itu di Paris, hujan turun lembut, memberikan suasana romantis pada kota yang selalu sibuk.
Ethan, yang sekarang telah menghabiskan hampir satu tahun di kota ini, merasa bahwa hari itu adalah momen yang tepat untuk merayakan pencapaian besar dalam hidupnya.
Dia baru saja menyelesaikan ujian akhir dan meraih hasil yang memuaskan. Dalam hatinya, dia tahu dia tidak hanya berhasil dengan studi, tetapi juga dengan hubungannya dengan Isabelle.
Isabelle, yang telah menjadi lebih dari sekadar teman atau kekasih bagi Ethan, telah menyertai Ethan dalam perjalanan ini dengan penuh semangat.
Sejak pertemuan pertama mereka di toko roti, mereka telah menjalin hubungan yang kuat, saling mendukung dalam menghadapi tantangan yang mereka hadapi di kehidupan masing-masing.
Pagi itu, Ethan berencana untuk memberikan kejutan spesial kepada Isabelle. Dia menuju ke toko roti, tempat di mana semuanya dimulai, dengan harapan bisa membuat hari Isabelle menjadi istimewa.
Setelah memesan beberapa croissant dan éclairs, Ethan menyusun rencana untuk merayakan pencapaian mereka dengan makan siang romantis di sebuah taman yang terkenal di Paris.
Isabelle sedang sibuk di toko roti, membantu pelanggan dan mempersiapkan pesanan untuk acara sore. Ketika Ethan memasuki toko, dia melihat Isabelle yang sedang tertawa bersama rekan kerjanya.
Senyum Isabelle adalah sesuatu yang selalu membuat hati Ethan berdebar. Ethan mendekat dengan penuh percaya diri, membawa tas belanjaan yang berisi kue-kue favorit Isabelle.
"Bonjour, Mademoiselle!" kata Ethan, menyapa dengan penuh semangat. "Aku punya kejutan kecil untuk kamu."
Isabelle menoleh dan melihat Ethan dengan tas belanjaan di tangannya. "Oh, bonjour, Ethan! Ada apa ini?"
Ethan mengeluarkan croissant dan éclairs dari tas, meletakkannya di meja di depan Isabelle. "Aku baru saja selesai dengan ujian akhirku dan aku ingin merayakannya dengan kamu. Aku berpikir kita bisa piknik di Taman Jardin des Tuileries."
Isabelle merasa terharu dan senang dengan kejutan itu. "Wah, itu luar biasa! Aku senang sekali, Ethan. Tapi bagaimana kalau kita makan di sini sebentar dulu? Aku bisa minta izin untuk istirahat sejenak."
Ethan setuju, dan mereka duduk bersama di ruang belakang toko roti, menikmati croissant dan éclairs sambil berbicara tentang pengalaman mereka selama ini.
Isabelle berbagi cerita tentang bagaimana toko roti mengalami beberapa perubahan sejak kedatangan Ethan, dan Ethan menceritakan bagaimana hidup di Paris telah mengubah cara pandangnya tentang banyak hal.
Setelah beberapa saat, mereka memutuskan untuk menuju ke Taman Jardin des Tuileries. Ethan membawa keranjang berisi makanan dan selimut piknik, sedangkan Isabelle memikul beberapa bantal. Cuaca hujan telah berhenti dan matahari mulai bersinar, memberikan suasana yang sempurna untuk piknik.
Di taman, mereka memilih tempat di bawah pohon besar yang memberikan naungan yang nyaman. Ethan mengatur selimut dan makanan, sementara Isabelle menikmati pemandangan taman yang menakjubkan. Mereka duduk bersama, berbagi makanan, dan berbicara tentang masa depan mereka.
"Ethan," kata Isabelle ssambil memandang ke arah danau kecil di taman, "Aku benar-benar bangga dengan kamu. Kamu telah melalui banyak hal dan tetap positif. Aku tahu ini tidak mudah."
Ethan tersenyum, menatap Isabelle dengan penuh kasih sayang. "Aku tidak bisa melakukannya tanpa dukunganmu. Kamu membuat semuanya terasa lebih mudah. Bahkan ketika aku merasa terasing atau kesulitan, kamu selalu ada untuk aku."
Isabelle meraih tangan Ethan, menggenggamnya erat. "Aku juga merasa sangat beruntung memiliki kamu dalam hidup aku. Kita telah mengalami banyak hal bersama, dan aku tidak sabar untuk melihat apa yang akan datang berikutnya."
Mereka menghabiskan waktu yang penuh tawa dan kehangatan, menikmati setiap momen bersama. Ketika matahari mulai terbenam, mereka berbaring di selimut, saling menceritakan impian dan harapan mereka.
Taman yang indah, makanan yang lezat, dan kehadiran satu sama lain membuat hari itu menjadi salah satu hari yang paling berarti dalam hidup mereka.
Ketika mereka akhirnya pulang ke apartemen Ethan, mereka merasa lebih dekat dari sebelumnya. Isabelle menyandarkan kepalanya di bahu Ethan, dan Ethan merangkulnya dengan penuh kasih.
Mereka tahu bahwa perjalanan mereka tidak selalu mudah, tetapi dengan saling mendukung, mereka telah berhasil mengatasi banyak tantangan.
Ethan dan Isabelle menatap bintang-bintang di langit Paris, berjanji untuk terus bersama menghadapi apa pun yang akan datang. Hari itu menjadi peneguhan hubungan mereka dan sebuah momen yang akan mereka kenang selamanya sebagai awal dari babak baru dalam hidup mereka.
tbc
🥐🥐🥐
KAMU SEDANG MEMBACA
A Parisian Encounter | ANTON RIIZE [END]
FanfictionDi tengah hiruk-pikuk Paris, seorang pria berumur 21 tahun bernama Ethan baru saja tiba untuk melanjutkan studinya di sebuah universitas bergengsi. Menyadari betapa asingnya dia di kota yang penuh dengan keindahan dan bahasa yang belum sepenuhnya d...